broken familly

9.5K 390 3
                                    





Tidak apa apa jika kali ini aku terlahir dari keluarga yg berantakan tapi akan ku pastikan, suatu saat aku akan memberikan keluarga yg utuh untuk anak ku kelak.


Seira karima.


Happy reading :)


Jangan lupa untuk kasih vote setelah membaca‼️‼️












Suara telfon berdering tepat ketika seira keluar dari kamar mandi, dengan handuk yg di lilit di kepala.

Mengerutkan dahi bingung, tumben sekali papa nya menelfon dirinya? Bukan nya apa, selama ini dirinya dan papa nya berkomunikasi  hanya sebatas mengirim pesan dan itu pun tidak sering. "Papa?"

"Halo"

"Kamu di jakarta kak?"

Tunggu tunggu darimananya papa nya tahu? Seira bahkan belum memberitahukan itu.

"Hm"

Seira mendengar helaan nafas papa nya "kenapa gak kasih tau papa kak? Udah berapa hari kamu di jakarta?"

"Maaf pa actually aku mau ngasih tau tapi kerjaan ku bener bener hetic banget and aku udah 10 hari di jakarta"

"Astagfirulla selama itu kamu belum ngasih tau papa"

"Sorry" cicit seira pelan sedikit merasa bersalah namun apa boleh buat kerjaan nya bener bener menyita semua waktu nya.

" yaudah gapapa papa ngerti...jadi kapan mau mampir kerumah kak?"

Seira memejamkan mata sekilas, ia tahu pertanyaan ini akan segera terlontar dari bibir papa nya. Bukan nya ia tidak mau berkunjung namun ada satu alasan yg membuat seira merasa risih ketika berada di rumah yg ia tempati dulu semasa kecil, bcz she have a Step mother.

Yap papa nya telah menikah lagi tepat nya 3 tahun setelah berpisah dari mamanya. Istri baru papa merupakan sekretaris papanya sendiri, itu yg membuat seira sedikit menaruh kecurigaan bahwa dulu alasan perceraian orang tua nya bukan semata mata karena tidak ada lagi kecocokan diantara mereka melainkan papa nya yg diam diam telah menghadirkan orang ketiga, yaitu istri baru papanya.

Seira bahkan mempunyai sebuah pengalaman dimana saat itu ia baru pertama kali datang ke rumah sang papa setelah papanya menikah lagi, disitu istri baru papanya secara terang terangan menatap seira dengan pandangan tak suka.

Bahkan tak sesekali istri baru papa nya itu menyindir nya yg kala itu masih berkuliah untuk tidak meminta uang terus terusan kepada papa nya.

Dengan emosi yg tak terkontrol kala itu seira bahkan hampir menampar istri baru papa nya namun sayang nya tangan nya keburu di tahan oleh sang papa.

Dan pada saat itu juga seira berjanji untuk tidak akan menginjakkan kaki ke rumah itu lagi dan tidak akan meminta uang sepersen pun dari sang papa.

"Pah"

"Mau sampai kapan kak kamu ngebuat tembok untuk papa? Papa rindu anak papa" lirih papa yg terdengar sangat pilu.

Seira menghela nafas pelan hatinya sedikit berdenyut mendengar suara pilu sang papa—apa selama ini aku terlalu jahat ke papa?

"Ok tapi.....aku gak janji pa"

"Gapapa papa akan tetep nungguin kamu—tolong beritahu papa jika kamu ingin kesini yah kak?"

"Iya pa"

"Jangan lupa jaga kesehatan yah kak? Papa akan selalu doain kamu, i love you my sweety"

Mendengar itu pelupuk mata seira terasa penuh. Sweety panggilan sang papa saat ia kecil. Seira merindukan itu, merindukan moment masa kecilnya bersama mama dan papa nya.

Ya tuhan aku tahu engkau memberikan situasi seperti ini karena aku mampu menjalani nya....



***

"Ser gua udah kirim salinan file yg menurut gua mencurigakan" ucap seorang wanita yg menjabat sebagai ketua devisi marketing

"Oh ok nanti gua liat btw thank kia" balas seira tanpa mengalihkan pandangan nya dari komputer.

"Siap gua keluar yah" pamit ketia yg dibalas anggukan oleh seira

Drrt drrtt drrt

"Shit! Siapa lagi itu" umpat seira kesal

"Halo"

"Seiraaaa!!!" Teriak seseorang disebrang sana yg membuat telinga seora sakit

"Siapa?" Tanya dingin seira

"Yaampun loh gak inget sama gua? Gua hana anjir yaallah"

Hana?tunggu tunggu nama itu seperti tak asing di telinga nya.

Seira membelalak mata nya, ah hana sahabat kuliah nya dulu se waktu di jogja.

"Ihh inget kan loh ser?"

"Hm"

"serius inget kan loh sama gua?"

Seira berdecak kesal " masih hana jeanna!"

"Ahh seneng banget eh btw gua liat sg lu kemaren lu ada di jakarta ser?"

Kemaren untuk pertama kalinya setelah 6 tahun ia membuka kembali akun instagram nya, entah kenapa jari nya ini ingin sekali memotret langit tanpa ada tag lokasi apapun tapi mungkin sahabat nya ini peka dengan gedung-gedung yg berada di jakarta.

"Lu tau?"

"Tau lah orang di poto itu keliat patung selamat dateng!"

Ah ternyata karena itu

Seira bangkit menuju pantry rasanya tenggorakan nya ini ingin sekali di basahi oleh cafein "Lu dimana sekarang? Tanya seira sembari menjempit hp nya dengan bahu nya.

"Masih di jogja dong hehe"

"Oh"

"Ser?"

"Ya?" Seira mengerut dahi nya saat beberapa detik tak mendengar balasan apapun

"Ekhm gua sebenernya pengen undang lu ke rumah gua tapi gua takut lu masih trauma perihal 6 tahun lalu" cicit hana.

Jujur saja seira sudah tak membenci tempat itu dan sudah merasa baik baik saja jika ia berada disana tapi satu hal yg paling membuat seira takut ke sana ialah bertemu dengan "seseorang",
Seseorang yg pertama kali membuat nya jatuh cinta sedalam dalam nya dan sekaligus seseorang yg membuat nya harus merasakan patah hati untuk kedua kali nya setelah perceraian kedua orang tua nya.

Seira menghela nafas nya pelan "hm nanti gua kabarin deh tapi gua gak janji yah untuk kesana"

"Yah i know seira. Hati hati yah lu di jakarta jangan sampe salah pergaulan hahah bye seira" ujar hana sebelum mematikan panggilan

Seira memandang gamang kearah jendela, hari ini 2 orang meminta nya untuk bertemu yg mana masing masing memiliki tingkat kesulitan yg berbeda bagi seira.

Pertama menemui papa kesulitan nya ada di ibu tiri nya. Sedangkan menemuimu hana kesulitanya terletak pada seseorabg di masalalu nya yg mungkin saja masih tinggal di kota tersebut.

"Oh god help me please"

....




Next-->....







SEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang