Kamu hanya milik saya!

5.1K 169 60
                                    













Happy Reading✨

Jangan lupa vote, komen dan follow yah guys‼️











•••

Lagi, Entah sudah berapa banyak Seira mengambil dan membuang nafas nya itu.

Memandangi tangan yg di infus, lalu melipir kearah jendela yg bebas tanpa tirai yg menutupi, yg memperlihatkan kondisi kota jakarta yg sedikit berawan, yg mungkin beberapa jam akan turun hujan.

"Selamat siang" Ucap perawat masuk dengan mendorong sebuah gerobak kecil yg berisi berbagai alat medis, suntikan, infus dll.

"Siang sus" Balas seira dengan mata yg tak lepas dari gerak gerik perawat yg berjalan mendekat kearah ranjang nya.

"Suntik obat siang dulu yah bu" Perawat menyuntikkan sebuah cairan ke lubang infusan nya.

"Sus kira-kira kapan yah saya bisa pulang? "

"Tunggu hasil observasi dokter dulu yah bu" Mendengar itu membuat seira membuang nafas lelah nya.

Ia sudah bosan seharian tidak melakukan apappun selain tidur terlebih lagi ia merupakan tipekal orang sangat tidak suka dengan aroma dari rumah sakit.

Di dalam otak nya aroma rumah sakit sama dengan aroma mayat.

"Ibu pasti sudah bosan ya, sabar ya bu pasti nanti pulang kok"

Perawat menatap kanan kiri seolah mencari sesuatu "oh yah mas mas ganteng yg nungguin ibu kemana?" Tanya perawat

Seira mengerut dahi, Mas mas ganteng? Dirga? Karena sejak kemarin hanya dirga yg menemani nya.

Untuk Juan sampai sekarang ia belum menghubungi sepupu nya itu, selain karena HP nya yg tertinggal di rumah, ia juga sengaja tak memberitahu, toh ini cuman perihal asam lambung naik, Ia tak ingin Juan menghebohkan tentang penyakit nya itu yg ujung ujung nya ia yg akan diteror oleh mama.

" Ibu beruntung banget punya pacar mas ganteng"

" Ibu tau gak, mas ganteng sampai minta OB untuk ganti  bunga yg di vas jadi bunga matahari, karna katanya ibu suka sama bunga matahari"

" Dan satu lagi, mas ganteng sampai bawa ahli gizi terkenal untuk mengurus makanan ibu"
Jelas perawat menggebu-gebu.

Seira hanya diam, apa benar Dirga melakukan itu semua?

Seira mengalihkan pandangan nya kearah vas bunga yg berada diatas meja samping.

Ah ternyata benar ada bunga matahari disana, yg membuat ingatan nya terbawa ke beberapa tahun lalu.

Flashback beberapa tahun silam.

" Lu lagian kenapa sih terlalu maksain diri gini? Belajar sampe tengah malem.
Memang nya lu yakin lu bakal apal semua materi itu? Memang lu yakin semua itu bakal ngerubah ipk lu? " Omel juan dengan kedua tangan bersedekap di dada.

Sedangkan yg menjadi tersangka—Seira. Memutar mata nya, lalu membuang pandangan nya kearah jendela rumah sakit.

Ia sendiri juga tak habis pikir, jika ia akan berakhir di rumah sakit hanya karena kelelahan belajar.

Sebenar nya ia tak harus sekeras ini, toh ipk nya berada di angka 3,45

Tapi karena kecemburuan dirinya pada gina yg telah menjadi asdos—dirga. Membuat nyaa bersikeras untuk memukul mundur gina dari posisi nya.

SEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang