teh herbal vs kunyit

2.4K 134 6
                                    








Happy Reading✨

Jangan lupa vote dan follow yak‼️

°°°

Satu kata apa yg akan kalian keluar kan ketika mendengar kata matcha? Rumput? Daun? Dua kata itulah yg sering sekali di katakan orang.

Rasa yg akhir akhir ini seira sukai, dan menyingkirkan posisi americano di hati nya.

Mengapa bisa? Awal nya ia hanya penasaran dengan dengan rasa yg orang bilang seperti makan rumput.

Mengingat ia harus mengistirahatkan diri nya dari kopi. Akhirnya ia pun memberanikan diri membeli segelas matcha dingin.

Awal mula Seira sedikit aneh dengan rasa nya, namun saat percobaan ke 2 dan 3 ia mulai menemukan keunikan dari rasa matcha yg membuat nya tanpa sadar mulai menyukai keunikan dari rasa matcha tersebut.

"Enak ser? " Tanya freya menatap ngeri kearah Seira yg sedang menentukan segelas matcha dingin.

Seira mengangguk sembari menyodorkan matcha tersebut kearah freya "enak, mau? "

"Ih gak deh rasa rumput" Seira memutar mata nya bosan mendengar kata 'rumput'.

"Oh yah lu tau auli kan? "

Seira mengerutkan kening mencoba mengingat nama aulia

"Ck resepsionis bawah ser"

Ah aulia yg itu, wanita berambut bob yg sering kali menyapa nya dengan senyuman ramah.

"Kenapa? "

Freya melirik kanan kiri, memajukan badan nya sedikit

"Dia punya affair sama GM cabang barat"

"Pak danu? " Freya mengangguk mantap.

Ah Seira mulai mengingat sesuatu saat ia dan Dirga melakukan rapat di cabang barat, saat diparkiran ia tak sengaja melihat Pak danu yg berjalan seraya merangkul mesra seseorang, yg sayang muka nya tertutupi oleh hoodie abuabu. Di lihat dari postur tubuh nya, ia yakin jika orang yg bersembunyi di balik hoodue abu-abu itu ialah seorang wanita.

Apa seseorang itu aulia? -batin nya

Kamu sudah sehat?" Tanya seseorang di belakang, yg membuat Seira dan freya tersentak kaget.

"Pak dikta? " Ucap Seira dan freya bersamaan saat melihat sosok dikta di belakang mereka sedang membuat minuman.

"Bapak tumben pakai pantry ini, biasanya bapak selalu pakai pantry yg bawah? " Tanya freya heran melihat kehadiran dikta yg tak biasanya.

"Apakah masalah buat kamu? Terserah saya mau gunakan pantry yg mana" Balas dikta menatap sinis kearah freya.

"Kamu sudah sehat? " Ucap dikta berjalan mendekat kearah Seira.

"Ah-sudah pak"

"Syukurlah, saya senang mendengar nya"

"Dan ini seperti teh bubuk-yg kata nya baik untuk pengidap asam lambung seperti kamu" Ucap dikta menyerahkan sebungkus teh yg ia dapatkan saat perjalanan bisnis ke China 2 hari lalu.

Seira menerima bungkusan itu, sambil tersenyum kaku kearah dikta " Te-rima kasih pak"

Dikta mengangguk seraya tersenyum lembut kearah Seira "jangan lupa jaga kesehatan Seira"

"Cih jigi kisihitin Seira" Cibir freya saat punggung dikta tak terlihat lagi

" Gila yah giliran ngomong sama lu selembut itu, giliran sama gua aja buset sinis nya itu congor"

SEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang