Vote woi!
~~~
Silvia melangkahkan kakinya memasuki Supermarket. Ia sendiri, Bian tadi sedang bermain besama Dion. Jadinya ia hanya sendiri.
Silvia mendorong troli, ia mulai mengambil barang yang ia butuhkan. Silvia tak membeli bahan pangan karena itu sudah di urus oleh kepala maid.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, Silvia akhirnya mengakhiri acara belanjanya. Ia mendorong troli belanjaannya ke kasir.
Beruntung tidak ada antrian di kasir, jadi Silvia bisa langsung membayar belanjaannya.
Setelah membayar belanjaannya, Silvia membawa semua belanjaannya itu ke mobilnya dan memasukannya kedalam bagasi.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Silvia segera melajukan mobilnya dan pergi dari sana.
Entah kenapa, Jalanan terasa sepi. Silvia mengerutkan keningnya merasa curiga. Ia menaikkan laju mobilnya.
Tinn tinn!
Silvia melihat ke kaca spion nya, di belakangnya ada beberapa pengendara motor yang mengejarnya. Silvia mendengus dan mempercepat laju mobil nya.
Tiiiinn
"Berhenti!" Salah satu dari mereka berhasil mensejajarkan kendaraan nya dengan Silvia. Silvia tak menggubris, ia kembali menaikkan laju mobilnya.
Geram, pengendara motor itu juga melajukan motornya lebih kencang lagi. Silvia berdecak ketika pengendara motor yg lain sudah sejajar dengan mobilnya.
"Ini masih siang dan sudah ada begal?" Silvia membanting stir ketika tiga dari mereka menghadang mobilnya.
Ada lima motor dan ada enam orang, tiga di depan sedang menghadangnya dan dua motor di belakang. Silvia mengunci mobilnya, ia menutup rapat kaca mobil bersiap memundurkan mobilnya.
"Keluar!" Mereka memukul mukul kaca mobil Silvia dengan tangan. Silvia kembali tak menggubris, ia memundurkan mobilnya hingga menabrak dua motor di belakangnya hingga pengendaranya terjatuh.
Brakk
Mobilnya lalu kembali ia lajukan ke depan dan menabrak tiga pengendara di depan.
"Sialan! Keluar kau!" Mereka berteriak kesal, Silvia tak menggubris ia kembali memundurkan mobilnya.
Prang!
Silvia tersentak ketika kaca mobil bagian belakangnya pecah, ia dengan otomatis menghentikan pergerakan mobilnya itu.
Silvia menggeram, ia membuka kunci mobilnya dan keluar dari mobil dengan membanting pintunya.
"Apa yang kalian inginkan?" Silvia menatap mereka yang terlihat kesal. Mereka bersmirk ketika Silvia keluar.
"Ikut kami!" Salah seorang dari mereka, yang Silvia kira pemimpinnya maju dan menatap Silvia dengan remeh.
"Dasar banci, beraninya sama wanita!" Mereka menggeram marah karena provokasi dari Silvia.
"Banyak omong lo!" Salah satu dari mereka maju dan bersiap meninju Silvia. Silvia menghindar, ia menangkap tangan pria itu dan membantingnya.
"Sialan!" Pria itu meringis dan menatap nyalang Silvia yang terlihat menatapnya remeh.
"Hanya itu kemampuanmu?" Silvia menginjak pergelangan kaki peria itu, ia menatap pria lainnya yang terlihat kaget.
"Bos bilang dia gak bisa bela diri" Salah satu dari mereka menyenggol rekannya, ketua mereka memberi kode kepada anak buah nya.
Dua orang maju dan mulai menyerang Silvia. Silvia dengan cekatan menghindar dan menangkis serangan mereka, Silvia melayangkan tendangannya ke kepala salah satu dari mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Became A Mother [END]
FantasyNamaku Michelle Davies, umurku 28 tahun dan Aku masih melajang. Aku ingat, sangat ingat sebelum Aku berada di sini Aku tengah menikmati udara segar di pinggir danau. Semuanya terjadi terlalu cepat, Aku tergelincir dan tercebur ke dalam danau. Aku...