SBAM. BAB 5

33.6K 1.7K 8
                                    

Sebelum lanjut ke ceritanya, silahkan vote dan Follow akun aku, kalo ada typo tandain / maklumin aja :v

Happy reading


Silvia bangun dari tudurnya, ia mendonggak untuk melihat jam dinding.

01:44

"Huft" menghela nafas, ia beranjak dan pergi ke kamar mandi. Seusai dari kamar mandi, ia membuka lemari dan mengambil sebuah sweeter berwarna hitam.

"Ck, kenapa harus sekarang sih" ujarnya dengan kesal, ia menudungkan sweeter nya dan segera pergi dari kamar.

*****

Siangnya, Silvia mengajak Bian untuk jalan jalan ke luar karena hari ini weekend.

Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dengan Bian yang duduk di kursi samping kemudi.

"Nda, kita mau jalan jalan kemana?" Bian bertanya, ia menatap Silvia yang tengah menyetir. Silvia melirik nya sekilas dan kembali fokus menyetir.

"Gak tahu, kita jalan-jalan aja dulu." jawabnya, Silvia melirik Bian yang hanya mangut-mangut lalu memperhatikan jalan yang mereka lewati.

"Ian mau main kemana?" Silvia bertanya balik, Bian menoleh dan berfikir sejenak.

"Ian mau ke taman belmain nda, Dion bilang di taman belmain selu" Bian berujar dengan mata yang berbinar cerah, ia terlihat exited.

Note; Dion itu anak tetangga yang sering main sama Bian.

"Yaudah, kita ke taman bermain aja" Silvia berucap menyetujui, ia pun mengendarai mobil nya menuju taman bermain terdekat.

Sesampainya di sana, ternyata taman cukup ramai. Banyak anak anak dengan di temani orang tua mereka.

"Nda, ian mau naik pelosotan" Bian berujar dengan antusias, ia menunjuk sebuah perosotan.

Aku hanya mengangguk mengiyakan.

Mereka bermain di taman bermain tidak terlalu lama karena semakin siang, semakin panas.

Akhirnya, Silvia dan Bian pun pergi untuk makan siang.
Mereka makan di Restoran yang di rekomendasi kan oleh willona, katanya disitu makanannya enak-enak.

Restoran ini benar benar ramai, bahkan tinggal sisa satu meja kosong.

"Untung masih kebagian meja" Silvia bergumam kecil, ia mendudukkan Bian di kursi samping ia duduk.

Tak lama, seorang waiters datang menghampiri mereka.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu? " tanyanya, Silvia tersenyum kecil dan mengangguk.

Silvia memesan makan siang untuk dirinya dan Bian, setelah itu waiters pun pergi.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Silvia mengecek ponselnya, ternyata Willona menghubunginya tadi pagi.

Silvia mengernyitkan kening, memilih cuek, ia pun kembali meletakkan ponselku.

Silvia mengalihkan pandangannya pada Bian yang menundukkan kepalanya.

"Ian, kenapa hm?" tanyanya sambil mengusap kepala Bian dengan lembut.

Bian mendongakkan kepalanya, ia menatap Silvia dengan mata yang berkaca kaca.

Silvia mengernyitkan dahinya bingung, "kenapa sayang?" Silvia kembali bertanya, ia mengangkat Bian dan mendudukkan nya di Pangkuannya.

"Ian takut nda, meleka liatin Ian mulu dali tadi" Bian berucap dengan berbisik, ia menenggelamkan kepalanya di dada Silvia setelah menunjuk beberapa orang yang memperhatikan mereka.

Suddenly Became A Mother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang