SBAM. BAB 18

14.9K 909 16
                                    


Happy Reading

Basecamp Blood Diamond

Ratusan orang berpakaian serba hitam lengkap dengan senjata api di tangan mereka, berbaris memutar mengepung sebuah bangunan yang diduga sebuah basecamp.

Beberapa orang mulai memaksa masuk kedalam, orang orang mulai keluar dari bangunan itu dan mulai melawan, pertarungan tembak menembak pun tak terelakan.

"Sialan! Apa apaan mereka?!" seorang pria yang juga berusaha melawan mereka yang mengepung basecamp, berteriak kesal.

"Hubungi ketua! Markas diserang!"

Silvia pov

Drrtt Drrtt..

Aku terbangun dari tidurku karena mendengar ponselku berdering, aku mengulurkan tangan untuk meraih ponsel ku yang tergeletak diatas nakas.

"Jennifer?" gumamku terheran melihat siapa si penelepon, aku pun menggeser icon hijau untuk mengangkat telfon nya. (Eh bener bukan sih, yang ijo itu disebutnya icon? Taulah pokoknya itu)

"Markas diserang!" Jennifer berseru dengan nada bicara yang terdengar panik. Aku mengerutkan kening sambil mengucek mata ku yang terasa gatal.

"Markas?" aku membeo nyawaku belum terkumpul sepenuh nya.

"Javier berada dalam perjalanan, ia baru pulang dari London. Cepat! Kami butuh bantuan mu! "

Tut

Panggilan di matikan sepihak oleh Jennifer, aku mendengus kesal dan beranjak dan masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci wajah.

Setelahnya, aku mengganti pakaian ku dengan sweeter hitam dan celana jeans hitam. Aku menyiapkan belati, pistol juga peluru nya.

"Malam malam begini" keluhku, aku menutupi kepalaku dengan kupluk dan mulai bergegas.

Aku turun melalui lift, dan keluar dari Mansion. Beberapa bodyguard yang berjaga terlihat keterangan melihatku pergi dengan tergesa gesa, namun tak berani bertanya.

"Perketat keamanan, pastikan keamanan Bian! Jangan biarkan siapapun masuk sebelum aku kembali" seruku pada beberapa bodyguard, mereka mengagguk mengerti. Setelahnya, aku pun bergegas masuk kedalam garasi dan masuk kedalam mobil.

Silvia pov end

Disisi lain, Jennifer telah sampai di markas Kelaya menghampirinya dan menepuk pundak Jennifer.

"Kenapa diam? Ayo bersenang senang! "Kelaya berseru dengan semangat yang membara, Jennifer terkekeh pelan dan mengangguk.

"Tentu" Meleka mulai maju, kelaya maju dan bertarung jarak dekat sedangkan Jennifer bertarung jarak jauh.

Kelaya terlihat cekatan, ia dengan cukup mudah menumbangkan beberapa pria berbaju hitam itu.

Sedangkan Jennifer terus fokus dengan senapan nya, ia menargetkan anggota musuh dan menembaknya tepat di kepala.

Disana juga ada Ravindra dan Azriel, Mereka bertarung dengan pertarungan jarak dekat. Juga ada anggota blod diamond lain yang juga tengah baku hantam dengan anggota musuh.

Anggota musuh sangat banyak, membuat mereka cukup kesusahan. Anggota mereka pun banyak yang telah tumbang karena tak ada persiapan.

Tak lama, sebuah mobil hitam datang dan menabrakkan diri pada gerombolan anggota musuh membuat keadaan semakin kacau balau.

Mobil itu melaju dengan menabrak kesana kemari bagai kesetanan, tak memperdulikan mayat mayat yang terlindas. Darah menggenang dimana mana, mayat mayat tergeletak dimana mana.

Suddenly Became A Mother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang