SBAM. BAB 6

29.5K 1.9K 7
                                    

Sebelum lanjut ke ceritanya, silahkan vote dan Follow akun aku, kalo ada typo tandain / maklumin aja :v

Happy reading

Silvia mematut penampilan nya di depan cermin. Ia saat ini memakai dress formal berwarna biru langit dengan rambut yang ia gerai.

"Bisa deh kayaknya nyari papa sugar, orang aku cantik gini." Silvia bergumam sambil membuat pose-pose ala model di depan cermin.

Setelah puas melihat penampilannya, Silvia berbalik dan melihat Bian yang duduk diatas ranjang sambil menonton TV.

Ia berjalan menghampiri Bian dan mematikan televisi.

"Yahh, kok di matiin sih ndaa?" Bian merengek, ia menatap Silvia dengan tatapan protes sedangkan Silvia hanya terkekeh pelan. Silvia mengangkat Bian dan menggendongnya.

"Ian gak mau ikut? Yaudah kalau gak mau." Silvia kembali menurunkan Bian dan mendudukkan nya di atas kasur.

"Ian mau ikut! Ndaa~ Ian mau ikut~" Bian kembali merengek dengan tangan yang di rentangkan, meminta di gendong.

"Ian berat ah, jalan aja sendiri."Bian kembali menurunkan tangannya dengan ekspresi murung.

"Kalo gitu, Ian nanti mau diet bial bunda bisa gendong Ian lagi." tuturnya, Silvia membulatkan matanya mendengar perkataan Bian, langsung saja ia membawa Bian kedalam gendongannya.

"Enggak kok, Ian ringan. Tuh liat, ringan banget!" Silvia berujar dengan menimang nimang tubuh Bian sedangkan hanya diam dan menatapku.

"Bunda cantik deh." Bian bergumam kecil setelah itu ia langsung memeluk leher Silvia dengan erat.

"Hih dasar, bikin panik aja!"

*****

Silvia melihat sekeliling untuk mencari Willona, tadi ia sempat menelpon Willona dan memintanya menjemput mereka karena ban mobil nya tiba tiba bocor, dan berakhirlah ia disini, berdiri didepan halte sambil menggendong Bian.

"Nda, aunty Ona kapan datang nya?" tanya Bian sambil mendongak, menatap Silvia dengan raut wajah yang terlihat lesu.

"Sebentar lagi baby, tunggu ya?" Bian mengangguk kecil dan kembali menyenderkan kepalanya di bahu Silvia.

Tak lama, datanglah sebuah mobil hitam yang langsung menepi di hadapan Silvia, ia mengernyit ketika melihat mobil yang terlihat asing itu berhenti di hadapannya.

Kaca mobil itu terbuka, memperlihatkan seorang pria yang terlihat tidak asing dimatanya.

"Masuk" titah nya, Silvia terbengong merasa bingung.

"Hah? " reflek, mulutnya bersuara. Pria itu berdecak malas.

"Masuk! Willona menyuruh saya untuk menjemput kamu disini." ujarnya, mendengar hal itu, Silvia pun mengangguk dan bergegas masuk kedalam mobil.

Setelah Silvia duduk dan memasang seat belt, mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.

"Ndaa, Ian ngantuk" suara Bian memecah keheningan di dalam mobil, Silvia pun memperbaiki posisi Bian agar duduk di pangkuannya dengan nyaman.

Suddenly Became A Mother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang