𖣔11. Pertunangan

721 54 7
                                    


Niat awal Sarada memaksa Sasuke dan Sakura untuk segera mengeluarkannya dari rumah sakit karena ia sudah sangat lelah berada di ruang inap dan tidak melakukan kegiatan apapun, bukan untuk melakukan pertunangan yang tertunda. Sarada salah berpikir bahwa Fugaku tidak akan melanjutkan pertunangan tersebut. Ditambah dengan keluarga Namikaze yang membuat Sarada takjub.

Alih-alih kesal lalu membatalkan pertunangan karena insiden dirinya masuk rumah sakit, Keluarga Namikaze justru memandangnya dengan prihatin dan memperlakukannya dengan lembut seakan Sarada adalah putri mereka sendiri. Sarada tak paham dengan pikiran keluarga tunangannya itu, mereka terlalu baik untuk mendapatkan anak seperti Boruto.

Sarada tidak tau lagi, rencana apa yang cocok untuk membatalkan pertunangan yang kini tinggal menghitung menit. Yap, menghitung menit. Jujur saja, Sarada tidak tau apa-apa karena ia langsung diseret untuk berganti pakaian dan bersiap untuk melakukan pertunangan. Keterlaluan memang, ia bahkan belum makan saat keluar dari rumah sakit!

Lagi-lagi helaan nafas keluar dari mulut Sarada. Ketiga kakaknya pun hanya bisa berdiam diri dengan ketidakberdayaan untuk menolongnya. Sang Kakek bahkan menyuruh 5 bodyguard untuk menjaga dirinya, takut-takut Sarada akan kabur saat acara pertunangan berlangsung. Ternyata Fugaku lebih dulu membaca pikirannya.

"Sarada, ayo ke depan. Mereka sudah menunggumu," ucap Sakura seraya merangkul Sarada dan membawanya keluar.

Di sana sudah terlihat Boruto sambil tersenyum menatap kearah Sarada yang juga ikut membalas tatapannya dengan tajam. Sang Kakek yang diam berdiri di samping Sasuke, lalu ketiga kakaknya berada di sebelah paman Itachi.

Sarada disambut dengan uluran tangan Boruto yang kini membantunya untuk naik ke atas panggung. Para tamu yang tergolong sedikit itu pun mulai bertepuk tangan, upacara dilakukan dengan keduanya yang saling memasangkan cincin di jari manis mereka.

Upacara pertunangan pun selesai dan saatnya manjamu para tamu yang hadir. Sarada lebih suka mengamati dan berdiam diri, dibandingkan harus ikut bergabung dalam perbincangan para orangtua yang hanya membahas bisnis dan aib anak anak mereka. Contohnya seperti Sakura dan Hinata yang kini tertawa karena Ibunya menceritakan kisah masa kecilnya yang memalukan.

Lebih buruk jika ia bergabung dalam percakapan Ibunya. Ia menatap sekitar dan menemukan sang Ayah yang sedang duduk dengan beberapa teman bisnisnya, sudah pasti berbincang tentang uang. Sarada kembali menatap sekeliling, lalu menemukan ketiga kakaknya yang terlihat lesu, tidak bertenaga.

"Kenapa kalian terlihat lesu?" Tanya Sarada setelah mendekati ketiganya.

"Kau masih bertanya setelah melihatmu menikah dengan orang lain dan membuatku sedih?" Rei menatap Sarada dengan wajah sedihnya.

"Aku tidak menikah. Hanya bertunangan," tegas Sarada merasa tak terima dengan kata pernikahan. Ia saja berharap agar tak menikah dengan Boruto. "Kita masih punya banyak waktu untuk membatalkan pertunangan ini, jangan menyerah semudah itu," tutur Sarada yang langsung mendapat pelukan dari Rei.

"Hiks, tapi kau tau aku tak bisa melihat adik kecilku bersama lelaki lain. Kau masih terlalu kecil untuk digandeng oleh seorang lelaki," jelas Rei membuat Sarada menghela nafas panjang.

"Kak, umurku 18 tahun. Artinya aku sudah remaja bukan anak kecil yang harus terus kau awasi, lagipula aku tak tertarik dengan lelaki manapun," ucap Sarada melepas pelukan Rei.

Ferocious (BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang