Chapter 1. Kecelakaan 🔞
Sesuai dengan stiker yang aku tambahin, di chapter awal ini ada sedikit adegan yang yah bisa dibilang gak cocok untuk di baca anak kecil. Jadi yang ngerasa masih anak kecil lebih baik gak usah baca, hehe. Cuma mengingatkan.
Oke segitu aja dan selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.Seorang pemuda terbangun dari tidurnya dengan keadaan terkejut. Bukan karena mimpi menyeramkan tapi karena dia mengingat sesuatu yang menyeramkan terjadi sebelum dirinya tidur.
Dia menelan ludah gugup saat kilasan-kilasan kejadian semalam berlalu lalang di pikirannya. Sebelumnya dia di ajak temannya Rian atau Iyang untuk pergi ke bar malam itu. Karena bosan dia tanpa berfikir mengiyakan karena biasanya dia selalu menolak dengan alasan malas. Keduanya pergi ke bar lalu memesan sebotol wine dan setelahnya dirinya mabuk karena kadar toleransi alkoholnya bisa di bilang rendah.
Di saat mabuk dia ingat bahwa dia ingin buang air kecil dan pamit kepada Iyang untuk ke toilet, dari toilet dia berniat untuk kembali namun,
Bruk!
"Suara apaan tuh"pikirnya.
Rendy mendengar suara seperti benda jatuh. Karena penasaran dia mendekati sumber suara dan menemukan seonggok manusia tengah berbaring di lorong gelap menuju arah toilet.
Awalnya dia ingin kabur saat melihat kondisi orang itu yang terlihat mabuk berat. Bukan tidak ingin berbuat baik dengan menolong orang itu tapi ya dia juga sama-sama mabuk ditambah postur tubuh orang itu yang lebih besar dari tubuhnya.
Namun tiba-tiba saja orang yang berbaring itu terduduk dan menoleh ke arahnya. Matanya menatap dia dengan pandangan tajam namun sedikit linglung dan yang membuat dia terkejut, dia mengenal orang itu.
"Jeno!"ucapnya dengan sedikit nada tinggi. Setelah mengetahui orang itu adalah Jeno dia bertambah malas untuk menolong.
Asal kalian tau orang itu aka Jeno adalah musuh nya dari kecil sampai sekarang dan terpantau akan seperti ini sampai kiamat!
Pemuda itu yang adalah Rendy tersenyum sinis melihat musuhnya dalam kondisi yang lebih memprihatinkan dari dirinya, ternyata orang yang selama ini bersikap sombong dan selalu mengaku bahwa dia mampu minum sampai ratusan botol alkohol bisa mabuk juga.
"Lo mabuk yah, haha udah gue duga lo tukang kibul. Mana yang katanya gak akan pernah mabuk. Dasar pembo- Anjir woy mau ngapain lo"teriak Rendy saat tiba-tiba saja Jeno yang tadi berbaring kini berdiri dan langsung memojokan tubuhnya ke tembok dan mengukungnya dengan badannya yang tinggi.
Rendy mengangkat kepalanya dan bertemu pandang dengan mata Jeno yang berkabut.
"Lo kena-hmmp"mata Rendy melotot dengan tubuh berubah kaku saat tiba-tiba bibirnya di serang oleh bibir Jeno, musuhnya sendiri.
Rendy dengan cepat kembali tersadar dan berusaha mendorong tubuh Jeno dan berusaha memalingkan wajahnya agar bibir Jeno terlepas dari bibirnya.
Tapi entah karena Jeno sedang dalam pengaruh alkohol aka mabuk kekuatannya jauh lebih besar dan tidak sadar tangan kiri Jeno menahan kepala Rendy agar tidak menjauh dan tangan sebelahnya lagi mencekal kedua tangan Rendy yang memberontak untuk dia tahan atas kepala.
Bibir Jeno terus menyesap bibir Rendy dengan rakus, rasa panas kini seolah memonopoli tubuhnya dengan rasa tak nyaman. Setitik kesadaran Jeno mengatakan bahwa ini salah, dia sedang dalam pengaruh obat peransang yang entah pemberian siapa. Tapi rasa tak nyaman ini sedikit hilang saat dia menyentuh pemuda kecil di dalam kukungannya.
Mendapati serangan Jeno yang semakin intens dan brutal di bibirnya entah sejak kapan perlawanan Rendy melemah dan hampir ingin membalas ciuman itu.
Tapi sebelum pikiran itu terealisasikan bibir Jeno menjauh. Rendy meraup nafas dengan cepat karena kekurangan oksigen. Dia pikir aksi Jeno sudah selesai dan dia berencana untuk memberikan bogeman kepada pemuda itu karena sudah lancang mengambil keperawanan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Our Baby 🔞 | NOREN
Fanfiction°Follow dulu sebelum membaca° katanya musuh, tapi kok tidur bareng mana sampe hamil pula. * * * gimana kalau kita gugurin aja - Rendika Pratama jangan ngaco! gue mau tanggung jawab! - Jendral Noffaleon ....... bxb area! mpreg! mengandung bahasa kasa...