Chapter 3. Balas dendam part 1
Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.Karena di apartemennya tidak ada bahan makanan bahkan untuk sebungkus mie instan. Rendy dengan terpaksa harus keluar untuk membeli makanan di minimarket yang ada di depan gedung apartemen ini.
Dia mengganti bajunya dengan Hoodie yang over size. Sengaja biar gak keliatan dia tuh kurus. Dan tentu saja yang paling penting adalah untuk menyembunyikan kissmark atau cupang yang memenuhi tubuhnya dan juga luka akibat main tonjok-tonjokan bareng Jeno kemarin tapi untuk celana dia hanya koloran saja, gak nyambung emang tapi dia gak mau ribet.
"Eh bentar nih dompet siapa?"heran Rendy "terus dompet gue mana?"
Dia mencari di sekitar tumpukkan baju di keranjang cuci. Tapi dia ingat kemarin setelah sampai dia menaruhnya di atas meja nakas, tempat dia menemukan dompet asing ini.
"Bentar.."
Rendy membuka dompet itu dan menemukan lembaran uang berwarna merah yang tidak sedikit.
"Gila banyak banget uangnya. Beda sama dompet gue yang isinya recehan"guman Rendy sedikit iri.
Dia mencari hingga menemukan kartu mahasiswa.
"Ini dompet si Jeno!"kaget Rendy saat melihat nama di kartu mahasiswa.
"Jadi gue salah ambil dompet"pikirnya.
Lalu entah pikiran jahat dari mana yang pastinya bukan dari hati Rendy karena hatinya sebaik malaikat. Tangannya yang sedikit gemetar mengambil uang merah 10 lembar dan hanya menyisakan kartu bank saja di dalamnya.
Senyum jahat terbentuk saat memikirkan sesuatu.
"Mampus, rasain pembalasan gue"
***
Jeno sedang berjalan menuju kantin siang ini. Langkahnya terlihat santai karena dia memang sedang tidak di kejar waktu. Sengaja juga sih biar dia bisa makan dengan tenang tanpa di recoki kedua sahabat tengilnya yang selalu minta traktir. Gak tau apa bulan ini dia lagi ngirit buat beli hadiah untuk gebetannya.
Tapi sepanjang jalan, pikirannya sekarang penuh tentang Rendy, jangan berpikir yang aneh-aneh seperti dia menumbuhkan rasa sayang pada musuhnya hanya karena memikirkan cowok itu. Pikirannya kali ini lebih ke bertanya-tanya apa yang akan terjadi setelah mereka melakukan sex kemarin. Setelah kejadian malam itu, Jeno bahkan tidak kembali ke apartemennya dan memilih pulang ke rumah orang tuanya dan bersembunyi di pelukan sang bunda. Biasa kalo di depan orang rumah Jeno akan berubah menjadi anak manja.
Inginnya si mengadu, tapi masa iya dia bahas hal begituan depan orang tuanya. Yang ada nanti dia di coret dari kartu keluarga.
Di tengah pikirannya yang melayang-layang, seseorang tiba-tiba berdiri di depannya membuat Jeno mau tak mau berhenti, ya iyalah masa terus jalan orang jalannya aja di blokir.
"Eh Jen makasih yah"tiba-tiba dia mendapat ucapan itu dari teman satu fakultasnya meski Jeno tidak tahu namanya.
"Wah Jeno lo baik banget gila. Thanks yah" ini lagi, kenapa pada terima kasih sama dia sih. Ada apa, pikirnya bingung.
"Jeno selamat yah karena udah gak culu lagi. Btw thanks makanannya"
Jeno semakin heran saat sepanjang jalan dia berpapasan dengan teman-temannya yang mengucapkan terima kasih.
Lalu dari kejauhan dia melihat kedua sahabatnya.
"Wih Jeno. Gila selamat mas bro. Btw cewek mana?"tanya Malik dengan senyum menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Our Baby 🔞 | NOREN
Fanfiction°Follow dulu sebelum membaca° katanya musuh, tapi kok tidur bareng mana sampe hamil pula. * * * gimana kalau kita gugurin aja - Rendika Pratama jangan ngaco! gue mau tanggung jawab! - Jendral Noffaleon ....... bxb area! mpreg! mengandung bahasa kasa...