Chapter 2. Sakit
Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.Pandangan tak percaya tertulis di wajah Jeno. Dia akhirnya melihat orang yang telah menganiayanya dan segera saja dia mendorong orang itu dengan kekuatan penuh.
Karena dorongan itu tubuh Rendy yang masih telanjang tersungkur kembali ke samping, untungnya masih diatas kasur. Coba kalau kelantai pasti sakit.
"Lo gila!! Ngapain lo gigit gue!!"
"Itu pantes buat cowok mesum kek lo, bahkan ini belum cukup!!"
"Wait cowok mes- ngapain lo telanjang!!"teriak kaget Jeno saat melihat orang itu yang ternyata tidak memakai apapun untuk menutupi tubuhnya.
"Gak usah teriak, lo gak ngaca. Lo juga telanjang bego!!"
Jeno syok melihat tubuh musuhnya aka Rendy lalu melihat tubuhnya. Begitu dia mengangkat selimut barulah dia sadar. Tubuhnya juga telanjang!
"Lo apain gue!!!"teriak Jeno histeris menunjuk Rendy.
Rendy mendengus lalu menampar telunjuk Jeno yang dilayangkan padanya.
"Seharusnya gue yang nanya, lo apain gue semalem bangsat!! Pantat gue sakit, dan ini gara-gara lo!!"ucap Rendy balik menunjuk Jeno.
Dia sadar sepenuhnya bahwa semalam dia baru saja hilang perawan di hole nya. Astaga apa yang harus dia lakukan. Dia lelaki tulen yang masih suka bukit kembar. Apa yang harus dia katakan sama istrinya di masa depan kalau tau bahwa Rendy udah pernah dijebol laki-laki, musuhnya pula.
"Gue?"tanya Jeno menunjuk dirinya dengan wajah cengo.
Lalu kilasan semalam terlintas dibenaknya.
Dia datang ke bar karena undangan dari salah satu teman ceweknya yang berulang tahun. Party lalu minum-minum, tapi setelah itu ada yang aneh dengan tubuhnya dan Jeno ijin pergi ke toilet, tapi bahkan sebelum sampai tubuhnya ambruk di lorong menuju toilet.
Hawa panas membuat tubuhnya berkeringat dingin dan mengaburkan pandangannya. Selanjutnya...
Yang Jeno ingat, rasa panasnya terbantu saat dia menyentuh seseorang. Jadi orang itu Rendy, musuhnya sendiri.
Cowok lagi!
Jeno mengacak rambutnya kasar.
Rendy menatap sinis pada Jeno yang akhirnya sudah mengingat kejadian semalam.
"Inget kan lo. Lo udah ngambil keperawanan gue!! Lo harus tanggung jawab!"
"Lo mau gue nikahin gitu?!"sinis Jeno. Masa iya dia harus nikah sama cowok, Rendy lagi. Cowok galak dan berisik, dia takut tidak bisa bertahan bahkan sehari.
"Enak aja, gue gak sudi!"mata Rendy melotot.
"Terus?! Lo mau apa, mau balik nusuk gue!"tantang Jeno.
Tapi Rendy hanya melirik sinis dan mengangguk. Harga dirinya hilang sebagai seorang cowok. Apalagi yang bisa dia lakukan selain melakukan hal yang sama. Ingat mata dibalas mata, itu baru namanya impas.
Namun tentu Jeno tak percaya melihat anggukan Rendy lalu menarik selimut untuk menutup tubuhnya.
"Lo gila!! Gue masih suka cewek!"
"Suka cewek! Tapi semalem lo kayak paham cara masukin burung ke pantat gue!"sarkas Rendy.
Jeno tak berkutik saat mendengar perkataan Rendy. Tapi semalam dia benar-benar mabuk dan sepertinya di bawah pengaruh obat perangsang. Jadi jangan salahkan dia, cowok juga punya naluri alami jadi saat di penuhi nafsu ya dia asal masuk aja. Yang penting masuk lalu maju mundur kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Our Baby 🔞 | NOREN
Fanfiction°Follow dulu sebelum membaca° katanya musuh, tapi kok tidur bareng mana sampe hamil pula. * * * gimana kalau kita gugurin aja - Rendika Pratama jangan ngaco! gue mau tanggung jawab! - Jendral Noffaleon ....... bxb area! mpreg! mengandung bahasa kasa...