pertandingan

914 77 4
                                    

Chapter 15. Pertandingan

Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.
Hati-hati typo bertebaran
.
.
.
.
.
.

Pertandingan di mulai, Zayn dan Liam berhadapan dan di tengah Tian memegang bola lalu melemparnya ke atas.

Zayn tidak berusaha mengambil bola sehingga Liam bersorak kencang begitu dia mendapat bola dan sempat-sempatnya memeletkan lidah ke arah Zayn kemudian berlari dengan bola ditangannya.

Tapi Zayn hanya tersenyum dan bertepuk tangan seolah memberikan apresiasi kepada Liam.

Rendy melambaikan tangannya memberikan sinyal agar Liam melempar bola padanya.

Liam melempar bolanya, tapi tidak melihat siapa yang ada di belakang Rendy.

"Ren, Jeno di belakang kamu!"

Terlambat, teriakan itu juga mengecoh perhatian Rendy membuat Rendy menoleh kebelakang alih-alih menangkap bola yang datang, alhasil bola sukses di rebut Jeno.

"Sial!"umpat Rendy lalu mengejar Jeno untuk merebut bola.

"Ren, nyerah aja deh"ujar Jeno di depan Rendy dengan bola yang dia mainkan.

"Enak aja, gue gak akan pernah nyerah sama Lo!"

Rendy berlari dengan kencang dan akhirnya menyusul Jeno, berbalik dan merentangkan tangan untuk memblokir Jeno. Melihat pergerakan Rendy di depan Jeno lebih dulu melempar bola ke James tapi dia tetap menghentikan larinya hingga kini berhadapan dengan Rendy.

Jeno tersenyum dan menunjukkan tangannya yang kosong lalu menunjuk ke James yang sudah dekat dengan ring tim Rendy dan siap memasukan bola dan.....

"Golllllll!!!!"

Teriak ibu kantin semangat di pinggir lapangan.

Rendy menatap bola yang jatuh memantul setelah melewati ring dengan mulut terbuka. Jeno yang melihat itu merasa gemas dan mencolek hidung rendy.

"1-0"

Rendy sadar kembali dan menepis tangan Jeno, "jangan sombong dulu yah, itu baru 1!"kata Rendy mendelik kesal.

"Oke, gue tunggu Lo nyetak skor"ujar Jeno lalu berbalik ke tim nya dan ber-tos dengan Malik.

Tangan mungil Rendy terkepal melihat itu dan dalam hati dia bertekad untuk mencetak skor sebanyak mungkin!

Namun beberapa menit berlalu, kesempatan Rendy untuk mencetak skor tidak pernah ada karena begitu bola ada di tangan lawan timnya sama sekali tidak bisa merebut bola itu.

Akhirnya Rendy hanya merasa bahwa mereka tengah di permainkan oleh tim Jeno, lihat saja. Liam mengejar Zayn berusaha merebut bola tapi bola itu di oper ke Malik, Liam mengerjai Malik bola di oper ke James sebelum memasuki ring.

Sementara Bagas bahkan tidak bergerak dan ketika berhadapan dengan lawan dia hanya akan berdiri kaku. Adapun Farhan, jangan lihat tinggi badannya bahkan untuk menghalau bola yang datang saja dia seperti ogah untuk melompat tinggi dan akhirnya bola jatuh ke tangan Akbar.

Rendy menepuk dahinya penuh keluhan, sialan kalau gini jangankan menang, mencetak satu skor saja dia ragu.

"Iyang-"Rendy memanggil iyang tapi tebak apa yang dia temukan. sahabatnya itu ternyata malah duduk-duduk dengan ibu kantin dan bersama ibu kantin bersorak untuk tim lawan!

"Zayn, Jeno, Malik, James, Akbar semangat!!! Semangat!!! Horeee!!!!!!"

Rendy memejamkan matanya, tidak tahu lagi harus bagaimana.

Setelah pertandingan berjalan dua puluh tiga menit, skor diantara keduanya adalah 20 - 0, perbedaan yang sangat jauh, bagaikan langit ke tujuh dan kerak bumi.

For Our Baby 🔞 | NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang