"Apakah kamu yakin akan memberikan semuanya kepadaku, Jieun-a?" Pria Min ini bertanya mengenai permintaan istri cantiknya ini.
"Hm, aku akan memberikan semuanya jika memang itu dapat membuatmu membuka hatimu untukku, Yoongi-ssi," jawab Jieun tanpa ragu.
"Aku rasa tidak perlu validasi dari siapapun untuk menilai ku!Dan aku tidak perlu menjelaskan apapun mengenai diriku!Kamu memiliki opsi sendiri untuk
menilai ku." urai Yoongi ketika Sang istri mengatakan jika sikap Yoongi terasa abu-abu baginya membuatnya bingung harus bersiap seperti apa."Validasi apa maksudnya? Aku rasa semua orang berhak memvalidasi untuk ia mendapatkan hasil yang valid tanpa ragu. Tapi kamu berbeda dalam masalah ini, Yoongi-ssi," Jieun mencoba mengatakannya agar Yoongi paham akan maksud dari perkataannya. Ia hanya ingin memperjelas akan perasaan suaminya terhadapnya.
"Jika kamu tulus menyukai karena
apa adanya diriku maka aku rasa kamu akan tetap bertahan bukan justru menjauh
atau memusuhiku," Min Yoongi mencoba mengakatannya meski terasa ambigu di rungu Jieun."Bukankah selama ini aku bertahan, Yoongi-ssi!" Jieun kembali mempertegasnya. "Aku bahkan tidak pernah sekalipun berniat menjauhi-mu apalagi memusuhimu.__" Jieun mengatakan yang sebenarnya tidak ada pikiran semacam itu dalam hati dan pikirannya apalagi berniat menjauh dan memusuhi suaminya.
"Sebaik apapun aku jika dia tidak menyukaiku maka tetap dia akan selalu
mencari-cari kesalahan dengan cara
memojokkan terdengar picik, bukan?" Entah kata-kata ini Yoongi layangkan untuk siapa sebenarnya."Aku tidak paham dengan apa yang kamu katakan, Yoongi-ssi. Sebenarnya ada apa dengan kamu?Apakah selama ini aku bersikap memojokkan kamu? Mencari-cari kesalahan kamu?Tolong jelaskan agar aku dapat memahami akan perasaan kamu kepadaku," Jieun sungguh tidak mengerti akan perkataan Yoongi kepadanya. Jieun bahkan memahami akan perkataan suaminya. Ia tidak dapat menerjemahkan akan setiap kata yang baru saja Yoongi lontarkan dari bilah tipisnya.
"Bukan kamu yang aku maksud, Jieun-a tapi diriku sendiri untuk membela diri. Tapi itu yang terjadi! Tuhan punya caranya sendiri untuk menyeleksi orang-orang apakah dia pantas atau tidak dengan caranya." Jelasnya.
"Seleksi alam maksud kamu?" Jieun mengernyitkan dahi sekilas otak cerdasnya mulai mengerti sekarang. Benang kusut itu mulai terurai perlahan.
"Tapi itulah fakta tentang kehidupan.
Hidup itu keras bagaimana caranya
untuk kamu tetap bertahan. Menjual
kemampuan sendiri atau nama
orang lain sebagai tameng!" Min Yoongi melanjutkan perkataannya. Kali ini Jieun hanya diam saja tanpa mengajukan pertanyaan atau kalimat sanggahan apapun untuk Sang suami."Dalam diri seseorang memiliki BRANDINGnya sendiri dalam menciptakan sesuatu usaha untuk menarik hati." Ya, yang di katakan Min Yoongi benar setiap orang memiliki branding sebagai acuan untuk orang dapat mengetahui dan membedakan akan image keseluruhan yang dimilikinya seperti citra, karakter, dan kredibilitas yang dimilikinya tanpa ia bersusah payah untuk menjelaskannya. Yoongi ingin istri cantiknya ini tidak perlu memintanya penjelasan apapun mengenai perasaannya terhadapnya.
"Sekarang tidak perlu mencari pembelaan apapun! Penjelasan apapun percuma semua akan terdengar sia-sia!! Ini bukan tentang lagi sindir menyindir tetapi ini tentang bagaimana caranya untuk introspeksi diri!" Apa maksud dari perkataan Min Yoongi ini. Apakah ini mengacu kepada penjelasan Jieun mengenai luka hatinya akan luka lama yang ditorehkan sang appa tanpa sadar Yoongi memintanya untuk ia introspeksi diri sendiri. Jieun masih mencoba mencernanya sebaik mungkin tanpa memotong atau menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN SILENCE (HIATUS)
RandomLOVE IN SILENCE Kita adalah dua orang yang saling mencinta tanpa harus berucap. Sepasang hati yang saling memeluk luka satu sama lain. Writer ARRA RAHAYU