(つ✧ω✧)つ
"Sayang, apa ini?" Jieun terkejut ketika ia baru bangun tidur ternyata Min Yoongi sudah rapi dan duduk di tepi ranjang di samping kanan Jieun sambil memegang buket bunga croisan ungu dan setangkai bunga mawar putih tepat ditengah yang memiliki simbol dan arti sendiri bagi Yoongi. Bunga croisan ungu melambangkan kecantikan, keanggunan, kebahagiaan, cinta, harapan dan kegembiraan sama seperti kepribadian Jieun, sedangkan setangkai bunga mawar putih melambangkan perasaan Min Yoongi sendiri yang tulus dan apa adanya tanpa dibuat-buat atau dipaksa perasaan yang baru ia sadari karena rasa takutnya selama ini. Rasa takut yang tidak beralasan.Jieun menerima dan mencium aroma bunga croisan itu yang sangat harum di indra penciumannya. Senyum lebar Jieun sudah menjawab semua akan perasaan Jieun tanpa Yoongi bertanya pun ia sudah tahu.
"Sejak kapan kamu bersikap romantis seperti ini?"goda Jieun justru membuat Yoongi salah tingkah.
"Aku juga tidak tahu?" jawabnya tertawa sendiri akan kekakuannya. "Aku tidak sengaja membelinya dan ini pertama kalinya aku membelikan bunga pada wanita dan wanita itu adalah istri aku sendiri." Yoongi mengecup kening Jieun.
Suasana pagi kali ini terasa begitu romantis perlakuan lembut Yoongi padanya membuat Jieun sangat bahagia.
Min Yoongi semakin mempesona meskipun ia hanya mengenakan kaos putih di lapisi kemeja putih berlengan pendek dan celana pendek berwarna hitam sangat kontras dengan kulit putih pucatnya.
Jiuen menerima buket bunga itu dengan suka cita. Senyum lebar Min Yoongi dan Jieun terlihat lebih segar daripada buket bunga itu, seperti ada sinar gemerlap yang mengelilingi mereka pagi ini. Min Yoongi ternyata memiliki sisi romantis dan hangat meski faktanya Yoongi terkesan dingin dan cuek.
"Aku mandi dulu sesuai janji aku akan ikut kamu, aku penasaran akan mendapatkan kejutan apalagi nanti dari kamu." Jieun memeluk Yoongi dan mengecup pipi kiri Yoongi, beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.
***
Kenapa Yoongi suka sekali memberi Jieun hadiah sesuai warna? Tentu Jieun sangat senang menerimanya. Menurut Yoongi warna yang ia berikan padanya memiliki filosofi dan artinya sendiri sesuai dengan perasaannya saat ini.
"Ini saja tidak ada yang lain?"goda Jieun begitu ia baru keluar dari kamar mandi dan mengganti baju ia sudah berdandan cantik.
Min Yoongi juga bingung. Apalagi yang harus ia berikan padanya? Sikap Yoongi terkesan kaku.
"Aku rindu padamu," bisik Jieun. Mendengar itu membuat Yoongi salah tingkah membuat ketampanan Yoongi bertambah berkali-kali lipat.
"Ah, aku tidak kuat melihat senyum kamu," kata Jieun memeluk leher Yoongi manja.
"Aku cinta padamu, bagus sekali. Suamiku ini semakin lama semakin romantis rupanya." Jieun menepuk-nepuk bokong Yoongi dan ia tertawa senang ketika melihat ekspresi Yoongi hendak protes tapi terlihat lucu dan menggemaskan dimata Jieun. Perdana seorang Min Yoongi memasang ekspresi menggemaskan sekali. Min Yoongi bertingkah seperti anak kecil.
Tatapan Yoongi yang lembut dan tangannya yang hangat itu membuat Jieun nyaman. Apalagi ketika tangan besar berurat itu memeluk dan memegangnya, tangan dari seorang pria pekerja keras seperti dirinya hingga dapat mencapai ke titik ini tidaklah mudah, sehingga belum apa-apa jantung Jieun sudah berdebar-debar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN SILENCE (HIATUS)
RandomLOVE IN SILENCE Kita adalah dua orang yang saling mencinta tanpa harus berucap. Sepasang hati yang saling memeluk luka satu sama lain. Writer ARRA RAHAYU