BAB 25 ||GUARDIAN ANGEL

201 101 43
                                    

Ruangan rawat inap itu sudah sepi sejak satu jam yang lalu, bukan hanya satu jam , tetapi sudah lebih dari tiga minggu berlalu gadis kecil itu tak kunjung juga bangun dari tidurnya. Min Jieun menatap wajah polos Hyerin dengan penerangan minim. Ia duduk ditepi ranjang dengan tangan kanan terulur mengusap wajah mulus Hyerin penuh kasih sayang.

Min Jieun mendekatkan wajah sambil berbisik,"Hyerin-a, Sayang besok eoni ... Aniy, eoma ingin melihat Hyerin bangun. Hyerin mau, kan menyapa eoma?"dengan suara tercekat ditenggorokan Jieun berujar sesekali menyeka air mata,"Eoma sayang Hyerin,"lanjutnya lalu mengecup punggung tangan mungil Hyerin dan menempelkan diatas pipinya.

Terlihat sosok Min Yoongi berdiri disudut jendela memperhatikan interaksi istrinya dengan Hyerin tanpa berniat mengganggu pembicaraan mereka. Min Yoongi berdiri dengan kedua tangan bersedekap didepan dada. Keningnya berkerut dan matanya tampak nyalang menatap lekat-lekat punggung sang istri dari belakang.

Min Jieun menoleh kearahnya seraya mengulas senyum, beranjak dari duduknya,  berjalan kearah suaminya. Menyandarkan bobot tubuhnya pada dada bidang Min Yoongi, tangan kanan Min Yoongi memeluk pinggang rampingnya, serta mengecup pucuk kepala Jieun tanpa suara hanya terdengar suara desahan napas berat Jieun yang sengaja ia hembuskan secara perlahan.

Baik Min Yoongi dan Jieun menatap pantulan diri mereka dalam kaca jendela rumah sakit. Mereka menatap ke bawah, memperhatikan mobil-mobil yang berseliweran di jalan raya, Busan. Jieun bersandar pada dada bidang Min Yoongi. Ia menggigit bibir tidak habis pikir kenapa dirinya harus menghabiskan waktu disini. Di ruang rawat inap dengan tubuh mungil Hyerin terbaring tak berdaya. Detik-detik pergantian malam tahun baru seharusnya mereka dapat merayakan pergantian tahun baru dengan penuh sukacita. Meski di luar salju masih turun terlihat butiran-butiran putih salju itu memenuhi jalanan.

Jieun menatap lekat-lekat mobil dibawah sana terlihat sangat kecil, berharap mukjizat Tuhan itu datang menghampiri, hanya berharap dan terus berharap Hyerin mau membuka mata, dan mau bangun dari tidurnya. Teringat akan pembicaraan tadi pagi sebelum dirinya dan Min Yoongi pergi menemani Hyunjin ke kantor polisi sebagai saksi dan korban.

Jung Woon dan Hajun yang selalu setia menemani Hyunjin ditengah kesibukan Hajun sebagai seorang idol Hajun ikut serta datang ke kantor polisi sebagai penyemangat Hyunjin, akunya.

Dokter Shin Yoo Rin dokter yang bertanggung jawab akan Hyerin dan dokter Seo Hee Jin dokter ortopedi ahli pediatrik yang juga bertanggung jawab penuh menangani Hyerin menjelaskan patah tulang kaki dan tangan Hyerin yang sebenarnya terjadi pada anak-anak terutama pada Hyerin yang masih berusia dua puluh bulan lebih cepat sembuh daripada patah tulang pada orang dewasa,  karena tulang anak-anak lebih banyak mengandung zat perekat atau kolagen yang membantu proses penyembuhan patah tulang. Zat kolagen yang juga berfungsi untuk menyambungkan kedua patahan tulang, dan dari hasil CT scan semua tampak baik-baik saja begitu juga dengan kepala Hyerin yang sempat mengalami benturan.

Menurut keterangan Hyunjin. Hyerin jatuh dari tangga lantai tiga ke tangga lantai dua, setelah Hyerin mencoba membantu melepaskan diri dari paman yang tidak memiliki hati yang telah dibutakan kemilau uang tega menjual kedua keponakannya yang seharusnya dijaga, dirawat, dan dilindungi.

Dari semua penjelasan kedua dokter tersebut yang sejak awal merawat dan memantau perkembangan Hyerin dari semua hasil baik-baik saja. Namun, kenapa sampai sekarang Hyerin tak kunjung membuka mata. Sebuah pertanyaan yang mengusik benak Jieun. Sebenarnya apa yang tengah Hyerin tunggu? Kenapa gadis cantik nan mungil itu enggan membuka mata.

"Lalu menurut dokter Shin dan dokter Seo apakah Hyerin dapat sembuh total seperti semula?" tanya Jieun penuh harap.

Dokter Seo mengangguk begitu juga dengan dokter Shin," Seharusnya gadis cantik itu sudah dapat bangun dari tidurnya," ujar dokter Shin.

LOVE IN SILENCE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang