Yeah begitulah berita yang sudah beredar luas, sampai pada siaran nasional dan internasional pun masih membahas tentang Laut ini.
Laut yang lelah akhirnya merebahkan diri diatas kasur, sepi sekali disini. Apartemen yang Laut minta selama ia berada di Canada, membuat nya ingin kembali saja pada rumah Bunda di sana.
Laut rogoh ponsel nya pada saku celana miliknya. Mengetik sebuah pesan singkat pada Aster. Namun beberapa detik kemudian panggilan telepon terlihat pada layar ponsel nya.
"Sudah sampai?" Suara lembut yang Laut dapat saat menerima panggilan pada benda pipih tersebut.
"Iya."
"Sekarang sedang apa? Bagaimana kamarnya, nyaman?" Tanya Aster lagi.
"Sedang tiduran. Nyaman. Tapi sepi." Ujar Laut.
Kekehan yang Laut terima dari sebrang sana. "Sepertinya sudah rindu rumah lagi ya?"
"Iya, tidak ada Hanan yang berisik disini. Tidak ada bunda yang bawel." Kata Laut lagi.
Aster menghangat saat mendengar Laut berbicara mengungkapkan kerinduan nya.
"Kalo Hanan dengar, pasti marah dia. Kalo Abang rindu dengan suara bawel bunda ini, nanti bunda telepon Abang satu jam sekali deh. Gimana?" Tawar Aster.
Laut tersenyum. "Boleh." Katanya. Dan dibalas dengan gelak tawa dari Aster.
"Bun..." Panggil Laut.
"Iya?" Jawab Aster.
"Laut mau ketemu Kasih, rindu juga dengan dia." Lirih Laut.
"Nanti bunda bantu cari dia ya? Sekarang tabung dulu rindu nya ya?"
"Semalam Laut mimpi buruk..." Laut mengungkapkan isi dari mimpi yang didapat semalam. Sesi cerita kali ini adalah Laut yang merasa ketakutan dengan apa yang terjadi didalam mimpi nya, sudah lima hari lamanya Melody menghilang tanpa jejak. Erick yang sering menemani Melody pun tidak mengetahui keberadaan Melody.
Hari ini ibu dan anak berbagi cerita yang dialami kemarin, mereka juga membahas mengenai media yang sedang panas karena ulah David.
Aster saat melihat berita itupun sedikit takut karena Bianca dan keluarga nya, takut melakukan sesuatu yang buruk kepada Laut lagi.
Aster juga sedikit membaca komentar yang tersebar luas di internet, banyak yang berfikiran buruk tentang si sulungnya. Namun Aster tetaplah seorang ibu yang harus tenang dan menenangkan putranya, Aster hanya bisa menghela napasnya dan berpesan kepada Laut agar berhati-hati saat ia pergi keluar, apa lagi seorang diri. Aster juga memberi tahu Laut untuk segera menghubunginya, kakek atau bahkan ayahnya sendiri jika terjadi sesuatu.
Seharian penuh Laut isi dengan percakapan melalui panggilan suara dan video bersama dengan Aster dan Hanan. Menjadikan apartemen ini sedikit lebih hidup karena adanya suara Bunda dan Hanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Kasih | Mark Lee [End]
Teen FictionSebuah kisah dua remaja yang memiliki kehidupan berbeda. Satu diantaranya adalah perempuan yang sangat pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mengandalkan keberuntungan, dan penasaran akan sebuah 'cinta'. Dan satu lagi, pemudah deng...