45. Samāpta

94 8 32
                                    

Happy Reading guys❣️

________________

Laut benar-benar seperti copy-an David mulai dari bekerja yang tidak henti-henti, melakukan banyak perjalanan ke luar negeri dan banyak kegiatan lainnya.

Sempat juga di tegur oleh Aster karena Laut hampir menghabiskan setengah atau bahkan seharian penuh pada pekerjaannya, itu Laut lakukan setiap hari kerja. Laut juga sering tidak memerhatikan kesehatan nya, membuat Laut sering dibawa ke rumah sakit akibat kelelahan.

Jika sedang berlibur Laut hanya akan pulang menemani Bundanya di rumah, karena Hanan yang sudah bertambah dewasa dan memiliki banyak kegiatan, sehingga Aster sedikit kesepian. Namun itu juga Laut kan curi-curi waktu untuk membereskan pekerjaan nya.

Sudah empat tahun Laut lakukan hanya bekerja dan menemani bunda dan Hanan tidak ada kegiatan lain. Bertemu teman-teman nya saja Laut hampir tidak punya waktu karena terlalu sibuk.

Empat tahun lamanya ia masih sama, masih dengan perasaan dan inginkan orang yang sama, untuk dia temui.

Laut tidak lupa, malahan semakin rindu.

"Bunda udah bilang jangan terlalu banyak bekerja, lihat tumbang lagi kan." Ucap Aster dengan kedua tangannya yang memegang piring berisi buah-buahan.

"Bunda tuh heran deh, kamu tuh cari apa? Sampai kerja sebegitu nya? sering kecolongan sama masalah kesehatan juga karena kerjaan." Omel Aster, alunan suara bunda yang lembut itu hanya bisa Laut dengarkan saja dalam diam dan Aster hanya memberikan suapan demi suapan pada Laut.

Laut hanya diam saja, dan menerima tiap suapan. Toh ini memang benar salah dia juga, yang terlalu berkeinginan menyibukkan diri agar pikiran nya tidak diam di satu tempat.

"Habis ini istirahat lagi ya. Bunda mau kamu nggak kerja dulu selama seminggu atau bahkan lebih." Minta Aster.

"Gak bisa gitu Bun..." Kelakar Laut dengan suara lemahnya.

"Suttt! Kamu harus sehat lagi. Itu juga demi kebaikan kamu, kuliah kamu juga mau kamu biarkan gitu aja? Bunda juga rencananya mau bawa kamu ke pameran temen bunda minggu depan." Ucap Aster. Namun Laut menggeleng pelan.

"Temenin aja kok, nggak bermaksud apa-apa." Yakini Aster.

Memang benar, Aster tidak bermaksud apa-apa dengan membawa Laut ke pameran temannya itu. Lagi pula sekali-kali Laut harus liburan.

Laut sebenarnya malas jika harus bertemu dengan teman-teman bundanya itu selain Tante Ari dan Ibun. Laut sudah beberapa kali mengantar bunda ke beberapa undangan acara temannya, yang di dapat Laut hanyalah sebuah perlakuan yang tidak mengenakkan  karena teman bunda sering sekali memerintahkan nya untuk menemani salah satu gadis yang tak lain adalah anak dari teman Aster. Tentu saja tanpa sepengetahuan Aster sendiri.

***

Setelah satu minggu lamanya Laut mengistirahatkan tubuh nya ini. Akhirnya Laut bisa terbebas dari udara sumpek dalam kamar, meskipun Laut sering berjalan-jalan hanya ke taman belakang, namun tetap saja udara yang benar-benar diluar sangat berbeda.

Permintaan Aster Minggu lalu ternyata Laut ikuti juga, tidak hanya mereka berdua saja, Hanan juga ikut dalam perjalanan kali ini.

Perjalanan tidak memakan waktu yang lama dengan menggunakan jalur udara.

Mereka bertiga menginap disalah satu hotel dekat dengan acara yang digelar nanti malam.

Saat ini Laut sedang melakukan meeting yang cukup penting, meskipun tatapan Hanan sering sekali membuat nya merasa bersalah.

Hanan masih setia menunggu Laut yang masih berbicara dengan orang-orang yang berada di layar laptop, sudah sekitar dua jam lamanya Hanan menunggu.

Laut Kasih | Mark Lee [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang