29. Kekasih kamu?

88 14 25
                                    

Ramai-ramai para murid berkumpul di depan papan pengumuman untuk melihat nama dirinya masing-masing. Sudah satu bulan atas kejadian yang menimpa pada Melody tentang kecelakaan itu, kejadian yang membuat semuanya berantakan. Dan itu kejadian yang tidak akan Melody lupakan bersamaan itu Laut menghilang selama satu bulan. Tidak ada yang tahu kabar dan keberadaan nya, Melody sempat bertanya pada Karin juga namun Karin tidak tahu akan kabar dan keberadaan Laut.

Melody sering sekali ke daerah pantai dekat rumah Laut, untuk mencari keberadaan nya. Namun hasilnya tetap nihil, Melody hanya akan bertemu atau melihat pak Herry saja. Jika Melody bertanya pun jawaban Pak Herry akan sama 'tunggu saja ya...' Melody juga sengaja mampir ke panti untuk menanyakan keberadaan yang lainnya, tetap saja jawaban yang Melody dapat sama seperti apa yang di ucap pak Herry.

Dalam satu lembar kertas terdapat nama yang sudah disusun rapi oleh pihak sekolah. Para murid berlomba-lomba mencari keberadaan nama mereka.

"Nama lo ada di bus enam sama gue." Ucap Erick, ia juga mencari lagi nama teman-temannya yang lain.

"Sama Karin juga?" Tanya Melody.

Saat ini Melody ada dibelakang Erick yang sedang mencari nama teman-temannya. Awalnya tidak mereka berdua, ada Karin, Daniel dan Rio namun mereka bertiga kini memilih diam dan duduk di kantin saja. Karena kesabaran Rio yang setipis benang dan Karin yang sedikit merusuh akibat berdesakkan dengan yang lainnya, maka dari itu Daniel mendorong paksa keduanya untuk menjauh dari murid yang lain. Takut saja nanti Karin meninju siapapun.

Sebenarnya ada cara lain untuk mengetahui nama mereka berada di bus mana, tanpa berdesakkan dengan yang lainnya, cara nya mereka hanya perlu bertanya pada Dery saja. Namun mereka memilih menyusahkan diri sendiri.

"Karin?" Erick mencari lagi nama Karin. "Ah! Dia di bus lima, sama... Daniel." Katanya.

Mereka berdua mulai menjauh dari keramaian. Kemudian berjalan menuju kantin untuk menemui yang lainnya.

"Lo tenang aja, di bus enam ada gue sama Juna. Yang kasihan tuh si Rio di bus tiga, dia sendiri." Ucapnya lagi.

"Kalo..." Ucapan Melody membuat Erick menaikan sebelah alisnya untuk mengetahui kelanjutannya. Melody hanya memasang wajah ragu yang dilihat Erick. "Nggak deh lupain." Katanya.

"Gue tahu." Kata Erick. "Jawaban gue masih sama 'Tunggu aja ya...' "

Jawaban yang sama dan entah sudah berapa kali Melody dengar hari ini. Apa wajahnya terlihat sejelas itu kah? Nampak jelas sedang mencari seseorang.

"Lo, apa lo udah suka sama dia?" Tanya Erick yang membuat Melody diam.

"Gue udah coba hubungin dia, tapi tetap aja gak ada jawaban. Dia tuh kalo udah ngilang gini, keren tahu." Ucapan Erick sengaja untuk mencari perhatian dari Melody ini.

"Keren?" Menurut Melody sangat tidak keren. Apa nya yang keren? Yang ada hanya kesal dan Melody merasa ada yang hilang pada dirinya.

"Iya, balik-balik pasti ada aja yang bakal dia bawa atau ada aja sesuatu yang beda aja."

"Sebelumnya pernah gini?"

"Emm... pernah. Tapi nggak selama ini, waktu itu dia ngilang satu minggu. Pulang-pulang dia undang kita ke salah satu toko baju yang belum kita tahu. Eh ternyata dia yang punya toko baju itu, sekarang brand nya cukup laris buat anak-anak sekolah." Jelasnya.

"Gitu ya..."

"Dia pasti balik kok." Katanya menenangkan. Namun bagi Melody itu hanya membuat nya berharap saja.

"Mel! Sini." Panggil Karin. Rio dan Daniel pun melambai untuk Erick dan Melody agar segera menghampiri mereka.

***

Laut Kasih | Mark Lee [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang