"Laut, lo... percaya cinta?" Tanya random Melody.
"Kenapa?" Laut balik bertanya.
Melody menggigit ice cream nya "Ya... nanya aja sih."
"Itu kata yang patut di hindari." Ujar Laut.
"Di hindari? Cinta?" Melody menoleh ke samping. Ada Laut yang sedikit bersandar pada anak tangga di belakang nya.
Mereka tengah berada di pusat kota, tepat di pinggiran sungai yang biasa Laut pakai untuk perform musik nya. Mereka duduk di tangga yang ada di sana.
Laut menoleh, kemudian ia mengangguk sebagai jawaban.
"Kenapa di hindari?" Tanya Melody lagi. Ice cream yang dipegang nya sudah habis. Ia sangat penasaran dengan jawaban Laut. Melody menggeser sedikit menjauh tubuhnya untuk melihat dan mendengar jawaban Laut.
Laut melirik sekilas pada Melody, ia kembali melihat ke arah depan yang terdapat sungai dan langit yang berwarna jingga.
"Cinta itu berbahaya dan menyulitkan." Jawaban Laut yang sangat singkat membuat Melody mengerutkan dahi nya.
Cinta itu berbahaya dan menyulitkan. Definisi cinta menurut Laut?
Sebenarnya Melody tidak pernah menyangka mengenai jawaban yang keluar dari mulut Laut tentang definisi 'Cinta' Melody kira Laut akan mengatakan hal yang manis dari kata manis itu sendiri. Cinta itu memang manis bukan?
"Bukannya, cinta itu manis ya? Katanya cinta juga hangat." Ucap Melody. Netra nya menyisir segala arah. "Kaya gitu." Melody menunjuk pada pasangan yang tengah tertawa bersama di depan pedagang aksesoris mereka juga saling merangkul satu sama lain.
Laut tersenyum saja, ia mengusak pelan surai berwarna gray itu. "Itu gak akan bertahan lama." Laut melihat pasangan itu. Ia akan menyimpulkan apapun yang berkaitan dengan cinta itu akan berakhir menyulitkan.
"Kok bisa narik kesimpulan gitu?"
"Dalam hubungan emang gitu bukan? Harmonis untuk beberapa waktu, kemudian bertengkar, dan berakhir. Hubungan dua orang, emang kaya gitu kan?"
Melody berpikir sebentar. Memang dalam suatu hubungan pasti akan ada bertengkar, dan berakhir. Tapi kalau kedua pasangan yang sudah menjadi takdir apa akan berakhir juga?
"Apa lo bakalan jatuh cinta sama seseorang? Atau udah pernah?" Tanya Melody penasaran.
"Gue, lebih ke menghindar aja." Jawabnya.
"Emang perasaan yang timbul secara tiba-tiba bisa di cegah? Kalo udah terlanjur jatuh gimana?"
"Sebenarnya gue gak pernah tau soal masalah begini. Tapi mungkin bagi gue sendiri, kalo gue memang terlanjur jatuh, sama seseorang. Gue bakalan berusaha hapus rasa itu."
"Apa nggak sulit hapus perasaan kaya gitu?"
Laut menggidikan bahunya.
"Makanya lebih baik di hindari bukan?"
Memang nya bisa ya seperti itu? Bukannya perasaan seseorang itu akan sulit di hilangkan secara paksa atau tiba-tiba? Melody menjadi bingung sendiri.
"Apa ada alasan lain, lo menghindar dari hal itu?"
"Cinta ya... " Laut menghela napas nya berat. "Manusia kalo punya perasaan sama seseorang itu bakalan menggali informasi tentang orang itu. Kalo udah punya informasi tentang orang yang dia suka, perasaan itu bakal berkembang dengan sendiri nya kan? Nanti dia bakalan ingin punya rasa memiliki orang itu. Kalo kita bisa ngendali-in perasaan atau rasa suka itu dan rasa itu berbalas atau nggak, ya... mungkin semua nya akan baik-baik aja. Tapi kalo nggak, rasa itu bakalan berbahaya untuk kita sendiri, kalo nggak berbalas mungkin dia bakal ngelakuin hal yang berbahaya atau apapun buat dapetin orang yang di suka itu? Itu juga akan menyulitkan orang yang dia suka bukan? Gue cuma takut aja nggak bisa ngendali-in perasaan kalo gue jatuh cinta nanti." Jelasnya. "Makannya gue gak mau berkaitan sama kata atau hal itu." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Kasih | Mark Lee [End]
Novela JuvenilSebuah kisah dua remaja yang memiliki kehidupan berbeda. Satu diantaranya adalah perempuan yang sangat pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mengandalkan keberuntungan, dan penasaran akan sebuah 'cinta'. Dan satu lagi, pemudah deng...