36. Sampai disini

76 11 6
                                    

Rintik-rintik hujan yang perlahan membasahi manusia-manusia yang tengah menikmati acara puncak sekolah. Sudah pukul delapan selama satu jam kebelakang acara berjalan dengan tertib, acara sambutan dan terima kasih sudah terlewat. Kini hanya akan ada band kebanggaan sekolah yang akan memeriahkan sebelum artis yang turut hadir memulai performance nya.

Rio dan band nya memulai performance mereka dengan lagu yang berjudul little things, kemudian berlanjut dengan Yellow dari Coldplay dan di akhiri dengan lagu Back to December. Mereka mengakhiri dengan penonton yang berteriak heboh!

Dery tidak sekejam itu sebenarnya untuk meminta teman-temannya memeriahkan acara nya ini, buktinya band Rio ini hanya membawa tiga lagu saja.

Ah! Soal Laut, Dery sudah menginformasikan baik-baik pada pemuda itu untuk ikut memeriahkan acara, entah apa yang terjadi namun Laut menyetujui dengan mudah, sebelum band Rio, Laut terlebih dulu membawakan dua lagu ditemani dengan band Rio. Tentu saja penampilan Laut di hadiahi sorakan dan dukungan, dan diminta untuk bernyanyi lagi, namun Laut menolak. Selama diatas panggung Laut hanya mencari satu orang.

Laut kembali pada sisi panggung sambil menikmati acara yang ada, namun ekor mata nya mencari Melody.

Laut belum menemukan Melody.

"Karin." Laut menyetop Karin yang hendak pergi ke back stage.

"Kenapa?"

"Lo sendirian?" Karin mengangguk saat Laut bertanya namun netranya tidak henti-henti mencari seseorang di belakang Karin.

"Iya. Gue di suruh jadi Mc gantiin Dilla." Katanya. Kemudian Laut mengangguk paham dan melepaskan Karin.

Laut pergi meninggalkan acara, ia melangkah dengan perlahan.

Suasana masih sangat ramai, Laut harus berdesakan terlebih dulu agar bisa keluar dari kerumunan.

Akhirnya Laut bisa keluar.

Laut membenarkan baju nya yang kusut karna berdesakan.

"Ck! Mereka terlalu bersemangat." Guma Laut menoleh sedikit pada kerumunan.

Laut sedikit terkejut saat akan memulai langkahnya kembali, terdiam seperti patung saat dihadapi dengan seseorang yang sedari tadi ia cari.

Satu meter jauh nya dari kerumunan Laut menemukan Melody yang tengah menikmati acara dari jauh.

"Lo menghilang." Katanya. Bukan Laut yang berbicara, melainkan Melody.

Laut berjalan ke arah Melody.

"Maaf soal tadi pagi." Katanya.

"Alasan lo apa?" Tanya nya.

Laut menggenggam jemari Melody, bermaksud untuk sedikit menjauh dari kebisingan.

Mereka berjalan beriringan, langkah demi langkah membuat suara keras itu mengecil.

"Gue mau memastikan sesuatu." Ungkap Laut ada jeda pada pembicaraan nya, Melody menoleh. "Gue akui, gue... lancang banget tadi pagi. Maaf ya... bukan bermaksud apa-apa. Sekiranya itu buat lo marah, lo boleh pukul gue atau maki-maki gue." Katanya. Kemudian Laut menghentikan langkahnya, Melody melakukan hal yang sama.

"Gue shock." Jawabnya. "Gue gak tau harus gimana. Boleh kita lupain kejadian itu?" Pinta Melody.

Jika itu membuat Melody merasa nyaman maka Laut akan menjawab, "Iya, kalo buat lo itu nyaman. Gue akan lupain."

Melody mengangguk setuju, "Laut, sebelum gue lari pagi itu... lo belum ngasih tahu gue tentang apa yang lo mau bicarain."

Laut tersenyum, mereka pergi ke kursi yang tersedia di sana. Agar lebih nyaman.

Laut Kasih | Mark Lee [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang