11:liat aja nanti

1.1K 68 3
                                    


"Cedera otak traumatis adalah salah satu penyebab potensial dari sindrom regresi dewasa. Cedera seperti ini, yang bisa terjadi dalam kecelakaan mobil atau jatuh, bisa merusak bagian otak yang bertanggung jawab atas memori, perilaku, dan fungsi fisik. Ini bisa menyebabkan regresi ke keadaan mental dan fisik yang lebih muda."

Kaisar mendengarkan dengan seksama penjelasan dokter tentang kondisi Rere, sedangkan Rere hanya memasang wajah cengo tak mengerti. Dia pergi ke dokter setelah seminggu kemudian karena harus membuat janji terlebih dahulu.

Dokter Hana. Dokter Neurologi terkenal, karena keahliannya dalam menangani berbagai kondisi neurologis, termasuk sindrom regresi dewasa. Dia memiliki reputasi yang baik dalam memberikan perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dan dia sangat dihargai oleh pasien dan rekan-rekannya.

Melakukan serangkaian tes untuk menentukan penyebab gejala. Tes ini bisa termasuk pemeriksaan fisik, tes neurologis, dan mungkin juga tes pencitraan seperti MRI atau CT scan. Dia juga mungkin akan menanyakan tentang riwayat medis dan gejala yang pasiennya alami.

"Selain itu, penyakit degeneratif seperti Alzheimer atau Parkinson juga bisa menjadi penyebab. Penyakit-penyakit ini bisa merusak otak seiring waktu, yang bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan sindrom regresi dewasa."

"Kondisi psikologis seperti stres atau trauma berat juga bisa menyebabkan sindrom ini. Dalam beberapa kasus, otak mungkin "mundur" ke keadaan yang lebih muda sebagai mekanisme pertahanan terhadap stres atau trauma."

"Terakhir, ada beberapa kondisi medis lain yang bisa menyebabkan sindrom ini, termasuk tumor otak, stroke, dan penyakit infeksi seperti encephalitis atau meningitis, namun kasus pasien Mbak Rere ini tidak mengalami seperti itu."

"Jadi bagaimana caranya agar ingatannya agar segera kembali?."

"Pemulihan memori sangat bergantung pada penyebab kondisi tersebut. Ada beberapa pendekatan yang mungkin digunakan untuk membantu memperbaiki memori dan fungsi kognitif lainnya."

"Terapi fisik dan okupasional bisa sangat membantu. Terapi ini dapat membantu memperbaiki keterampilan motorik dan kognitif yang mungkin telah hilang. Terapi juga dapat membantu dengan strategi dan alat untuk mengatasi kesulitan sehari-hari."

"Terapi wicara juga bisa menjadi pilihan jika ada masalah dengan berbicara atau memahami bahasa. Terapis wicara dapat membantu memperbaiki kemampuan berbicara dan memahami bahasa."

"Terapi kognitif berfokus pada peningkatan fungsi kognitif, seperti memori, perhatian, dan pemecahan masalah. Ini bisa melibatkan berbagai latihan dan aktivitas yang dirancang untuk merangsang dan memperbaiki fungsi otak."

"Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin digunakan untuk membantu mengendalikan gejala atau memperlambat perkembangan kondisi yang mendasari."

"Dukungan emosional dan psikologis juga sangat penting. Bicara dengan seorang psikolog atau konselor bisa sangat membantu dalam mengatasi perasaan takut, marah, atau sedih yang mungkin muncul."

"Ingatlah bahwa pemulihan bisa memakan waktu dan setiap orang berbeda. Penting untuk memiliki kesabaran dan mendapatkan dukungan yang kamu butuhkan."Dokter Hana menjelaskan panjang lebar sembari melihat kertas hasil tes di tangannya.

Setelah mendengarkan apa yang dokter katakan Kaisar mengajak Rere keluar setelah berpamitan, sebelum pergi mereka menebus obat terlebih dahulu setelah mendapatkan resepsinya.

Sedari tadi Rere terus memandang semua orang dengan wajah yang berbinar. Bahkan sampai melambaikan tangannya kepada semua orang yang melewatinya, dia baru tahu kalau ini namanya rumah sakit, tentu saja dia menanyakannya kepada kaisar.

***

Clara dan ke tiga temannya mereka sudah kembali lagi ke Jakarta beberapa hari lalu, setelah satu hari satu malam tersesat di hutan terlarang. Mereka kelaparan, di kejar orang utan, tidur rebahan di atas rerumputan, mau hubungi orang pun tak bisa karena tak ada sinyal. Untunglah ada seorang kakek tua yang sedang mencari bambu waktu itu melihatnya dan mengantar mereka keluar dari hutan terlarang.

Mereka berempat sedang duduk di ruptop, memilih bolos karena masih kesal kepada pak Budi. Mereka duduk di kursi yang sudah ada di sana entah apa yang mereka bicarakan.

"Kemarin Arfin datang ke markas."

"Arfin ketua baru geng Bailend?."

"Iya dia datang sama beberapa anggotanya."Ucap Zidan.

Clara memang kemarin tidak ke markas, karena dia menemani Rere yang ingin melihat dunia luar. Dia suka kepada Rere dengan sikapnya yang jujur dan turus terang, sekaligus merasa kasihan kepada gadis itu.

"Ngapain, mereka nyerang?."Tanya Clara di balas gelengan dari Zidan.

"Ngajak balapan kapan?."

"Bukan."

"Terus."

"Ngajak damai, bahkan kemarin mereka cuman datang dan ngomong itu. Sempat nanyain lo juga, lalu pergi lagi tanpa ngajak ribut."Dava menyerebot sambil mengebrak meja.

"Gue gak percaya. Mereka tuh licik, tapi juga bego! Arfin pikir dengan datang baik-baik gue bakal percaya dan damai. Gak akan!."Clara tak sebodoh itu, merasa aneh dan tidak mungkin Arfin dan gengnya yang sudah menjadi musuh terlama, bebuyutan. Tiba-tiba ngajak damai, meskipun ketuanya baru di ganti, karena Rio ketua sebelumnya meninggal gara-gara balapan dengannya.

"Gue yakin. Mereka punya rencana akal bulus di balik semua ini."

"Gue juga mikir gitu, pasti lo bakal nolak damai."Falza ikut menggebrak meja.

"Zidan bilang kepada mereka gue nemira penawaran untuk damai!."

"MAKSUD LO!."Ketiganya melotot, berdiri sambil menggebrak meja.

"Kenapa lo malah terima!. Seharusnya lo nolak karena gue yakin ini rencana mereka."Zidan menatap mata Clara.

"Gue tau."

"Terus?."

"Lakuin aja apa yang gue suruh, bilang pada mereka gue nerima tawarannya."

"Lo punya rencana?."

"Kita liat aja nanti!."

***

Seorang lelaki tengah berdebat di kantor polisi. Terlihat wajah lelaki itu sudah memerah menahan amarah, lengannya di cekal oleh kedua polisi lainnya.

Sedangkan salah satu polisi yang sedang duduk, mencoba menenangkan dan menjelaskan dengan baik-baik. Menyakinkan bahwa semunya akan baik-baik saja dan masih di proses, dan bilang akan mengabari setelah mendapat informasi terbaru.

Lelaki itu keluar dengan wajah kesal. Tentu kesal karena sudah hampir sebulan dia bulak-balik ke sini, namun belum mendapatkan apapun, setiap hari tak ada perkembangan sedikit pun.

Dia juga sudah mencoba melakukannya sendiri, meskipun sudah lapor polisi dia tak lepas tanggung jawab. Bahkan sampai rela jauh-jauh dari Semarang ke Jakarta.

Lelaki itu memasuki mobilnya setelah berdiri begitu lama, di depan kantor polisi. Melaju dengan cepat.



Up lagi nih! Siapa yang nunggu lanjut?."

Tembus komen50
Tembus 60 Pote.
Langsung up lagi.

Clara differentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang