15Angel, Angel

933 56 4
                                    

Para semut berkumpul menjadi satu, mengerumuni gula pasir yang begitu manis. Rere berjongkok di dekat gerbang rumah, menaburkan gula pasir di mana-mana memberikan para semut makanan.

Tangannya memeluk toples berisi gula pasir, mulutnya bercoletoh mengajak para semut berbicara. Bahkan tak banyak para tetangga yang lewat meninggalkan matanya di sana sedangkan tubuhnya pergi, ketika para ibu-ibu bertanya sedang apa di sana dengan polosnya Rere menjawab. Memberi makan semut.

"Makan yang banyak biar makin berkembang biak, dan bawa ini untuk rajamu juga,"Kembali menaburkan gula pasir,"Kasih tau pada rajamu pindah ke sini, biar para belalang itu gak minta makanan lagi,"

Hari sudah siang baru saja Rere selesai menonton TV A Bug's Life kisah seorang semut yang suka membuat barang-barang Namun, koloni semut tersebut setiap tahunnya dipaksa untuk memberikan makanan kepada sekelompok belalang yang jahat. Suatu hari, Flik secara tidak sengaja merusak tumpukan makanan yang ditujukan untuk belalang tersebut.

Hatinya merasa kasihan dan tak tegak, bahkan matanya sudah sembab menangisi Film yang tadi dia lihat di TV. Jadilah setelah Film selesai Rere langsung berlari ke dapur mengambil setoples gula pasir, memberikan makan pada semut-semut itu. Niat ingin membantu.

Sungguh hatinya yang lembut, tak tega melihat itu semua,"Mulai sekarang aku akan memberikan kalian makanan, datanglah setiap hari aku akan ada di sini,"

Plak

"Sttt...Sakit,"Kakinya terasa sakit di gigit semut, menepuk dan menggaruknya.

Matanya kembali berkaca-kaca saat tak sengaja dia membunuh seekor semut sehingga membuat kepalanya copot, Rere berdiri sambil menangis dan meminta maaf. Bagaimana jika semut itu adalah kepala keluarga yang sedang mencari makan untuk anak dan istrinya?, jika semutnya mati terus bagaimana dengan keluarnya?. Apa meraka akan terlantar seperti dirinya waktu itu?.

"HUAAAA!, KENAPA MALAH MATI SEMUANYA!,"Makin kejer menangis kakinya yang tak bisa diam menginjak segerombolan semut yang sedang berkumpul, membuat para semut itu mati.

"Kamu kenapa menangis!,"Kaisar berlari dari rumah menuju gerbang menghampiri Rere yang sedang menangis.

Membuka gerbang keluar rumah, celingak-celinguk melihat sekeliling. Berpikir jika tadi Rere di datangi orang-orang yang waktu itu mengejarnya, setelah di rasa tidak ada siapa-siapa Kaisar berjalan menghampiri.

"Kamu tidak papa?, ada apa kenapa menangis?,"

Bukannya menjawab Rere malah mencebikan bibirnya kebawah, gadis itu menggeleng lalu meminta maaf,"Mati semuanya mati, Rere gak sengaja,"

"Innalilahi, siapa yang mati? tolong jelaskan,"Kaisar sudah panik.

"Mereka,"Menunjuk kebawah sambil menarik ingusnya,"Semutnya mati semua, padahal ta-di Rere mau bantu mereka biar bisa makan. Tapi malah ke in-jek sampai mati. Huaaaa Rere gak sengaja jangan hukum Rere bang, Maaf Rere bener-bener gak sengaja menghilangkan banyak nyawa. Rere takut Allah marah Rere gak mau masuk neraka,"

Melihat kebawah Kaisar mengelus dadanya sudah panik di kira ada apa sampai berteriak seperti itu, ternyata hanya perkara menginjak semut sampai menangis histeris. Dia jadi penasaran ingin tahu seperti apa Rere, waktu gadis itu masih memiliki ingatannya, apa sebaik dan sepenyayang sekarang atau tidak.

"Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.' (HR. Muslim). Kamu berusaha melakukan yang baik, Rere. Kamu berusaha membantu semut-semut itu, bukan malah menyakiti mereka. Allah Maha Mengetahui niat kita,"Kaisar mencoba menjelaskan agar Rere tak terlalu merasa bersalah lagi.

"Abang pernah menceritakan? Rasulullah SAW bersabda, 'Bersegeralah menguburkan jenazah, karena jika ia orang baik, maka kamu mempercepatnya menuju kebaikan. Dan jika sebaliknya, maka kamu menyingkirkan kejelekan itu dari lehermu.' (HR. Bukhari). Jadi, apa Rere harus mengubur semut-semut ini juga,"Berjongkok bibirnya maju-maju.

Clara differentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang