27

738 46 5
                                    

Rayan mengendarai mobilnya tak tentu arah dia tak tahu harus mencari Clara ke mana lagi, di telpon pun hp gadis itu masih tidak aktiv.

Barusan Kaisar mengatakan bahwa dia sudah sampai di kantor polisi tapi dirinya masih di jalanan tanpa tujuan.

Sambil mengemudi Rayan masih mencoba menghubungi nomor Clara tapi semuanya masih sama tak aktiv.

Rayan menyipitkan matanya kala melihat kerumunan orang-orang dan ada beberapa polisi di sisi jalan.

Memutuskan untuk turun dari mobil, karna jalan juga mengalami kemacetan. Mendekat ke salah satu orang yang sudah sejak tadi berdiri di sana.

"Maaf Pak boleh saya tanya. Itu ada apa ya pak rame-rame?"Tanyanya pada salah satu peria.

"Itu mas ada motor kecelakaan kebakar masuk jurang,"Ucapannya yang memang sudah tau kejadiannya karna sudah melihat dari awal.

"Kecelakaan?"Kaisar mendekat untuk melihat, pasalnya dia juga tak punya banyak waktu untuk berdiam diri karna kemacetan. Ingin putar balik mobilnya terjebak di tengah-tengah.

"Maaf mas, jangan mendekat ini masih dalam penyelidikan,"Polisi merentangkan tangannya menyuruh agar Rayan menjauh.

Rayan tak mengindahkan dia merasa ada yang aneh di sini, dia merasa ini semua tidak benar.

"Pak, bagaimana dengan orang pengendara motornya? Apa dia selamat?"tanyanya.

"Untuk hal itu masih kami selidiki, oleh karna itu mas boleh menjauhi tempat TKP agar kami dari pihak kepolisian bisa bertugas dengan pokus,"

"Dia wanita Pak?"Tak mengindahkan apa yang di ucapkan polisi.

"Menurut keterangan saksi mata benar pak, seorang wanita mengalami kecelakaan tunggal. Penyebab karna mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Apa mas ini keluarga dari korban?"Polisi bertanya seperti itu karna dia merasa heran kenapa orang di depannya terus bertanya begitu banyak.

Tak banyak bicara Rayan langsung melewati palang yang di buat oleh polisi lelaki itu menjatuhkan dirinya ke jurang yang cukup dalam sampai membuat semua orang di sana kaget.

Rayan sangat yakin jika korban kecelakaan ini adalah Clara dia melihat motor sport putih yang sudah sebagian hangus terbakar, tapi bukan itu yang membuatnya semakin yakin melainkan logo serigala putih yang sangat jelas menempel di motor itu. Logo ciri Khas dari Queen Glastar the geng Kaisar pernah memberitahunya waktu itu.

Kaisar sudah mempercayakan adiknya pada dirinya, dia tidak boleh mengecewakan kepercayaan Kaisar mau bagaimanapun caranya dia harus menemukan Clara. Dia tau bagaimana rasa sakit kehilangan seorang adik yang sangat di sangagi.

Seorang wartawan sudah stam bay di sana langsung menyalurkan berita ini ke saluran Tv.

"Permisa pada Rabu sore hari ini telah terjadi kecelakaan kendaraan roda dua tunggal. Di duga korban terlalu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi sehingga mengalami kecelakaan,"

"Tapi seorang pria yang belum di ketahui identitasnya namun warga setempat menduga sodara dari korban menjatuhkan tubuhnya ke dalam jurang yang sangat dalam sekitar 12 meter dalamnya,"

"Untuk saat ini belum ada perkembangan, tapi pihak tim sar sedang bergerak untuk mencari korban,"Ucap salah satu wartawan wanita di depan Kamera.

***

"KHAAAA! KHAAAA. Ini sangat menyenangkan,"Seorang wanita tertawa senang di depan televisi dia baru saja melihat berita.

Ternyata orang-orang suruhannya bekerja bagus, melaksanakan tugas mereka dengan sangat benar.

"Satu orang di singkirkan tapi lelaki itu mengorbankan nyawanya sendiri. Gue gak perlu repot-repot nyingkirin dia,"

"Mereka bahkan rela berkorban demi Rere. Apa yang mereka harapkan dari gadis tidak berguna itu,"

"Ternyata menculik dia, cukup menguntungkan,"Ucapnya berbangga diri.

***

Sedangkan di kantor polisi. Dava Zidan dan Falza ketiganya berjalan dengan berlari ke dalam polisi. Meraka sudah menelpon Kaisar dan menanyakan di mana keberadaannya dan setelah tau meraka langsung menyusul ke sini.

K

etigaknya langsung menghampiri Kaisar dan kedua orang tuanya yang sedang menunggu.

"Kenapa kalian berjalan dengan tergesa apa yang terjadi?"Tanya Kaisar setelah beberapa waktu membiarkan mereka mengatur nafasnya.

"Clara,"Ucap ketigaknya.

"Ada apa dengan Clara. Kenapa dia tidak ikut dengan kalian"Tanya Umi Nasya yang tak melihat anak gadisnya.

"Bentar umi,"Zidan mengeluarkan ponselnya untuk memperlihatkan sesuatu.

"Kita bertiga sama Clara dapat bukti-bukti ini, sebelumnya Clara nyuruh kita buat bantu dia buat nyelidikin kasus kematian yang kita sendiri gak tau. Tapi kita sama-sama bisa dapet bukti ini,"

"Ini pak,"Zidan memberikan rekaman Video yang di ambilnya beberapa saat lalu. Di sana terlihat beberapa pria sedang berbicara di seberang telepon.

"Meraka itu orang-orang suruhan yang udah nyulik Rere,"

Zidan kembali menggeluarkan ples dis di sempat di berikan Clara padanya. "Di dalam ples dis ini ada rekaman Vidio, kecelakaan Naura dan Rere yang memang di sengaja,"

Ketigaknya melotot saat melihat apa yang di tampilkan layar leptop di depannya. Meraka sebelumnya belum melihat Vidio itu karna tidak sempat.

"RIO!"Ucap ketingaknya bersamaan kaget bukan main.

Rio adalah ketua geng Bailend yang sudah beberapa bulan lalu meninggal. Mereka kira Rio meninggal Karna balapan dengan Clara, tapi kenyataannya bukan seperti itu.

"Kalian kenal Pria ini?"Tanya polisi yang men Jum layar leptop.

Ketingaknya mengangguk bersama"Dia Rio tapi udah meninggal beberapa bulan lalu dengan kasus kecelakaan motor, tapi ternyata Rio meninggal gara-gara nyelamatin kedua gadis ini,"

"Gue gak nyangka, seorang Rio bisa berbaik hati buat nyelamatin orang,"Ucap Dava sentengah tak percaya.

"Baik laporan kami terima. Sekarang kami akan segera ke alamat ini sebelum terlambat,"

Polisi itu memanggil beberapa anggotanya untuk segera berangkat menjalankan tugas meraka. Tentu saja Kaisar bersama ketigak teman adiknya ikut melainkan Abi Ali dan Umi Nasya tidak.

"Di mana Clara. Kenapa dia gak ikut sama Kalian?"Tanya Ali sembari mencoba menenangkan istrinya yang sedang menangis mengkhawatirkan Clara.

Ketiganya menunduk serasa susah untuk menjawab,"Gini Om Tante. Clara tadi nyoba ngalihin orang yang ngejar kita gara-gara ketauan. Dan ninggalin barang buktinya sama kita buat bisa laporin polisi, kalo sekarang kita juga gak tau Clara ada di mana nomornya gak aktiv.

"Astagfirullah Clara Abi,"Umi Nasya menangis sembari memeluk suaminya dari samping.

"Iya, umi tenang dulu polisi juga lagi cari Clara,"Abi Ali mencoba menenangkan.

"Tadi Gus Rayan lagi cari Clara, semoga Gus Rayan bisa nemuin Clara,"Ujar Kaisar.

"Tapi sekarang kita harus segera pergi, jangan sampai pengorbanan Clara sia-sia,"

Clara differentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang