17Tigak pilihan.

1K 66 5
                                    

"Habis dari mana!,"

Jam 12 malam begini Clara baru pulang, gadis itu berdiri di ambang tangga dengan tangan menenteng jaket kulitnya. Dia jadi berhenti berjalan saat tiba-tiba lampu rumah menyala.

"Jawab!,"Sentak Ali yang masih berdiri di dekat saklar lampu menatap anak gadisnya.

Harus melakukan apa lagi dia kepada anaknya agar bisa mengerti, tidak baik seorang gadis keluar malam. Seharian di luar lupa rumah, sholat ketika tobat saja. Anak gadis kelakuan seperti lelaki, berbeda sekali dengan Kaisar lelaki namun nurut.

"Main lah apalagi, dah ah cape mau tidur,"

"Berhenti Clara!, Abi mau ngomong sama kamu!,"Ali berjalan ke arah sofa.

Clara menghembuskan nafasnya kasar, dengan ogah-ogahan menghampiri duduk di sofa menyandarkan kepalanya.

"Udah nih apa,"Sembari memejamkan mata.

"Astagfirullah hal'azim,"Ali beristighfar sudah sejauh apa pergaulan anaknya, adab yang dulu selalu dia terapkan ke pada anak-anaknya tidak di lihat dari anak gadisnya.

"Sudah sholat?,"

"Udahh,"

"Abi harap kamu tidak berbohong, duduk yang benar jaga adab kamu terhadap orang tua,"Ali menatap jengah, dia mati-matian untuk tidak tersulut emosi. Apalagi sampai bermain tangan, hatinya terasa sedih melihat pertumbuhan putrinya.

Clara membuka satu matanya mengintip, lalu di pejamkan lagi saat sadar Ali menatap kearahnya.

"Buka matamu, Abi tau kamu tidak tidur!,"

"Isttthh...Apasih bi orang ngantuk juga,"Terpaksa kembali membuka matanya.

"Abi tanya sekali lagi habis dari mana?, berhentilah pulang malam apalagi kalau sampai lupa shalat. Ingat waktu Cla shalat lah sebelum kamu di shalat kan, tutup aurat kamu jaga marwah kamu sebagai wanita. Belajarlah memuliakan dirimu sendiri,"Ali menaruh pecinya di atas meja, dia baru saja melaksanakan shalat malam.

"Abi hanya ingin kamu mengerti bahwa hidup ini adalah anugerah yang harus kita hargai. Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Manfaatkan lima hal sebelum datangnya lima hal: masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum kemiskinanmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum matimu.' (Hadits riwayat Al-Hakim)."

"Abi doain Clara cepet mati!, lagian baju Clara juga layak pakai nih,"Mata yang tadinya mengantuk langsung terbuka lebar. Memperlihatkan hudy dan celana panjang yang di kenakannya,"Lagian masih ada yang pakaiannya pada sexsi, gak ada masalah tuh,"

"Abi hanya ingin kamu memanfaatkan waktu dengan baik untuk beribadah dan berbuat baik. Jangan terlalu fokus pada penampilan, tapi perhatikan juga amal dan ibadahmu. Tentang pakaianmu, meski ada yang lebih terbuka, bukan berarti kita ikuti. Sebagai Muslimah, kita wajib menjaga aurat dan marwah kamu,"Ceramah mode on.

Diam, kalau seperti ini dia terjebak mana bisa berdebat tentang agama dengan Abinya yang pastinya lebih paham. Tapi Clara ingin bebas tidak suka di kekang, lagian dia juga menjaga baik-baik dirinya tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Jadi tidak salah dong begitu pikirnya.

"Pakailah kerudung Cla kamu mau menjerumuskan Abi dan saudara laki-lakimu ke dalam neraka, jalankan lah kewajiban kamu sebagai umat Islam atau Abi harus memberikan dua pilihan lain,"Entah harus seperti apa lagi dia menasehati anaknya yang begitu keras kepala.

"Apa?,"Tanyanya ketus.

"Yang pertama jika kamu masih tidak mau berubah Abi akan harus memasukan kamu ke pesantren,"

Clara yang sedang menguap langsung meloncat dari duduknya, rasa kantuknya langsung buyar. Pesantren lagi yang dia dengar apa tidak ada yang lain.

"Gak mau!,"

Clara differentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang