19Jodoh cerminan diri

1.1K 72 16
                                    

"Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nur ayat 26:. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia."

"Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang akan mendapatkan pasangan yang sepadan dengan dirinya. Jadi, jika kita ingin mendapatkan pasangan yang baik, kita harus berusaha menjadi pribadi yang baik terlebih dahulu."

Di mushola yang berada di rumah. Kaisar memberikan ceramah, saat tiba-tiba Rere bertanya seperti apa jodohnya nanti. Gadis itu baru saja menonton Film yang menampilkan pasangan suami istri, itu sebabnya bertanya seperti itu.

"Jodoh itu mirip dan cerminan diri kita. Kita menarik apa yang kita cerminakan. Bagaimana apa kamu mengerti?,"Kaisar bertanya saat Rere melihat ke arahnya, terlihat pokus mendengarkan.

Clara menguap, ngantuk ingin pergi pun tidak bisa. Abinya duduk di kursi dekat pintu mushola, sengaja agar dia tidak keluar. Di tangan gadis itu masih ada Al-Qur'an baru saja selesai mengaji.

Menautkan kedua alisnya, dengan wajah berubah-ubah. Rere manggut-manggut saat otaknya menangkap hal yang ingin ia tanyakan.

"Ada yang mau di tanyakan?,"Tanya Kaisar memastikan.

"Jika jodoh itu cerminan diri dan mirip dengan kita. Tapi kenapa Ustadz Ali sama Tante Nasya gak mirip?, berarti bang Kaisar terlahir dari dua orang yang tidak berjodoh?,"Tanya Rere dengan polosnya gadis itu menatap antusias, seolah bangga dengan pertanyaan yang dia ajukan.

Jelb

Clara yang sudah merem melek, sampai membuka matanya lebar-lebar. Gadis itu menahan tawa saat melihat Kaisar menampakkan raut wajah kebingungan.

"Begini...."Kaisar memalingkan wajahnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat. Spesies sekali pertanyaan yang di ajukan,"Ini bukan berarti bahwa pasangan kita akan persis seperti kita dalam segala hal. Setiap individu unik dan memiliki keunikan mereka sendiri. Namun, dalam hal nilai-nilai dasar dan perilaku, pasangan kita seringkali memiliki kesamaan dengan kita."

"Terus nanti jodoh Rere bakal seperti apa?,"Nyatanya gadis itu masih belum mengerti meskipun sudah di jelaskan panjang kali lebar.

"Wallahu a'lam saya tidak mengetahui, Allah sudah mengatur jodoh yang terbaik untuk kita,"

"Lalu apa yang harus Rere lakukan, jika Rere ingin berjodoh sama bang Kaisar?. Apakah Rere harus pintar mengaji, rajin sholat, dan Rere harus tinggi juga seperti Abang?,"Berturus terang dengan wajah cerahnya,"Abang maukan berjodoh dengan Rere?,"

"Ekhmm,"Kaisar berdehem.

Menundukkan wajahnya entahlah perasaannya tak menentu. Bingung juga harus menjawab apa, diam-diam Kaisar memengang tangannya yang tiba-tiba bergetar dan berkeringat.

"Senyumah senyum aja kali!, idihh bisa salting juga ternyata,"Clara menegakkan tubuhnya gadis itu cekikikan,"Abi umi bang Kaisar salting katanya mau nikah!,"Teriaknya.

***

"Apa itu benar?, sebaiknya kamu segera lamar gadis itu. Hal-hal yang baik lebih bagus di segerakan, kamu juga sudah cukup umur untuk berumah tangga,"Abi Ali duduk di sofa mempertanyakan prihal apa yang dia dengar, di sampingnya ada Umi Nasya.

Seluruh badannya terasa bergetar dan berkeringat, nyatanya teriakan Clara tadi begitu berepek pada keluarganya. Kaisar membenarkan pecinya meskipun sudah bagus, perasaan yang tak bisa di ungkapkan baru pertama kali di alaminya.

"T-idak Abi Clara hanya bercanda, Kaisar belum ada pandangan gadis yang i-ngin di nikahi,"

Semua orang tertawa saat mendengar jawaban Kaisar yang terbata karna gugup, bahkan terlihat jelas wajahnya sudah berkeringat dingin. Ketiga perempuan di sana pergi, saat menyadari Kaisar terlalu gugup untuk saat ini. Tinggallah Abi Ali yang menemani, agar lebih nyaman untuk di bicarakan.

"Jika memang benar-benar ada calonnya, jangan malu. Biar kita lamar kepada keluarganya,"Tanya Abi Ali saat memastikan mereka sudah benar-benar berdua.

Dengan cepat Kaisar menggeleng, dia benar-benar tidak memiliki calon istri lalu siapa yang akan dia lamar,"Kaisar benar-benar tidak memiliki calon untuk di per istri,"

"Tapi tadi adikmu bilang kamu ingin menikah, senakal-nakalnya dia tidak pernah berbohong. Adikmu itu selalu jujur,"Abi Ali tertawa saat mengingat tingkah anak gadisnya,"Sering kali Abi lihat saat di suruh shalat dia berpura-pura tertidur nyatanya sholat secara diam-diam,"

Kaisar ikut tertawa dia juga tahu akan hal itu, namun tak mengatakannya. Membiarkan saja takutnya jika Clara tau gadis itu tidak mau melaksanakan shalat lagi.

"Jadi bagaimana kapan rencana kamu ingin melamarnya?,"Ternyata tak semudah itu Abi Ali menyerah dengan pertanyaannya sebelum mendapatkan jawaban apa yang dia inginkan.

Kaisar mengusap wajahnya, seperti apa lagi harus dia jelaskan. Abinya benar-benar susah sekali untuk percaya, tidak ada pilihan lain dia harus menjelaskan semuanya dari awal dan akhir.

Abi Ali mengangguk-angguk mendengarkan cerita yang anaknya, penjelasan yang sangat rinci memang namun terkesan lucu karena yang bercerita sambil bergetar.

"Ya sudah kalau memang seperti itu. Tapi jika memang kamu juga menyukai dan ingin menikahi Rere Abi tidak melarangnya,"Abi Ali meminum teh yang berada di atas meja.

"Lalu bagaimana tentang pencarian keluarganya?, apa sudah ada impormasi?,"lanjutnya.

Kaisar mengangguk,"Besok insyaallah ada keluarganya yang akan menjemput,"

"Apa Rere sudah mengetahui hal ini?, dan. Apa kamu yakin kalau itu memang benar-benar keluarga Rere?,"

"Mereka sudah memberikan bukti kalau mereka memang benar-benar keluar Rere, orang bayaran Kaisar sudah memastikannya. Rere juga sudah mengetahuinya,"

Senyum kecil terbit di bibir lelaki setengah baya itu. Abi Ali berdehem sambil melirik ke arah anaknya,"Kalau sudah ketemu keluarganya, sudah bisa di lamar bang takutnya di ambil orang."



















Baru up lagi maaf yah!.
Soalnya lagi banyak tugas persiapan untuk ujian praktek, buat kelulusan.

Masa-masa puyengnya ini!, tangannya pegel soalnya Potenya dikit

Lanjut gak nih?
Oke kalo gak mau.

Prat selanjutnya bakal bikin kalian Mikir keras!

Clara differentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang