10 ¦ Ngejar nih?

865 55 0
                                    

"Renn, bangun Ren"

Faren yang mendengarkan panggilan dari Gerna pun membuka matanya perlahan, dan ia terkejut karena Gerna menatapnya dan tersenyum manis kearahnya yang tepat di depannya.

*pagi hari udah disuguhin kayak gini anj, manis banget lagi.. EH EH* batin Faren lalu ia menggelengkan kepalanya.

"bangun, nanti kalo ga bangun gw gendong loh" ucap Gerna yang membuat Faren langsung bangkit dari tidurnya.

Gerna tersenyum gemas karena Faren langsung bangun lalu menyambar handuk dan bajunya.

• flashback on

"gw tau itu kenapa, itu lu suka sama Faren." ucap Marcel memotong perkataan Gerna.

"LAH!?" seru Gerna.

"lah lah lah aja lu, iya itu lu suka sama Faren" ucap Marcel sambil memandangi murid-murid di lapangan.

Gerna kini terdiam, karena mana mungkin ia menyukai Faren, tetapi jika dipikir-pikir, ia kadang juga suka melihat tingkah laku Faren yang sangat gemas di matanya.

"kalo kata gw mending lu kejar deh si Faren, gombalin atau apa kek. Biar ga diambil orang, apalagi di sini banyak cowo gay, jadi kemungkinan ada yang suka sama Faren. Toh Faren kan anaknya lumayan pinter, sopan, ketua Pramuka lagi, siapa juga yang gamau" ucap Marcel panjang lebar.

"gw aja juga mau kalo pacaran sama Faren, wkwk" lanjut Marcel membuat Gerna melotot kearahnya.

"ngadi² lu anjing, ngerebut" umpat Gerna tidak terima.

"nah nah, lu cemburu. LU SUKAAAA AHAY WKWKWK" seru Marcel membuat beberapa murid di lapangan menoleh kearah mereka.

*kayaknya, gw emang suka deh..* ucap Gerna di dalam hati.

• flashback off

-

-

-

Tak terasa kini sudah waktunya pulang, dan guru pembina pun juga sudah menutup acara perkemahan ini.

Para murid pun berhamburan keluar sekolah. Ada yang menunggu jemputan, bus kota, dan ada yang pulang menggunakan kendaraannya sendiri.

Faren kini merebahkan dirinya di lantai aula, badannya sangat lelah karena terus-terusan mengangkat beban dan bolak-balik membersihkan bekas perkemahan itu.

Faren pun melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 15.47.

"Ren, ga pulang? semua udah pulang loh" ucap Gerna sambil jongkok di samping Faren.

Faren pun bangkit dari rebahannya dan menoleh kearah Gerna lalu mengangkat bahunya.

"lu berangkat sama siapa kemarin?"

"dianter mama, tapi mama gw lagi pergi sama ayah gw." ucap Faren lesu.

Gerna pun mempunyai ide dan tersenyum singkat.

"yaudah yuk gw barengin" ajak Gerna lalu dibalas dengan tatapan heran dari Faren.

"ga ah, ngerepotin lu nanti.. gw naik ojol aja" jawan Faren lalu ia berdiri.

Gerna pun segera meraih tangan Faren dan menariknya, Faren terkejut dan membelalakkan matanya.

"E-EHH WOI" seru Faren karena tangannya tiba-tiba ditarik begitu saja.

Gerna terus berjalan menuju parkiran lalu membukakan pintu mobil dan memasukkan Faren ke dalam mobil.

"tas gw anj-"

"gw ambilin" ucap Gerna singkat lalu ia berjalan menuju aula lagi untuk mengambil tas Faren.

Faren yang mendapatkan perilaku tersebut sedikit salting, lalu ia membuang jauh-jauh pikiran tersebut sambil menggelengkan kepalanya.

tidak lama setelah itu Gerna masuk ke dalam mobil lalu meletakkan tas Faren di kursi belakang, lalu menghidupkan mesin mobilnya.

Faren sedikit canggung karena baru kali ini dia diantar pulang oleh Gerna, ia juga merasa tegang.

Gerna yang menyadari jika Faren belum memakai sabuk pengaman pun menoleh dan meraih sabuk pengaman itu. Faren yang terkejut pun menatap mata Gerna dan Gerna juga menatapnya.

*deg deg
*deg deg

Jantung Faren kini berdebar sangat kencang, mungkin Gerna bisa mendengarnya.

"lucu² gini masa ga jadi milik gw." ucap Gerna lalu memasangkan sabuk pengaman dan kembali ke kursinya.

"hahhh???"

"ngga" jawab Gerna sambil tersenyum tipis.

Faren terdiam dan jantungnya yang berdetak tidak karuan itu, ia berusaha menenangkan diri tetapi mustahil, jantungnya terus saja berdetak tidak karuan.

Gerna pun melajukan mobilnya menuju rumah Faren.

-

setibanya di rumah Faren, Faren sedikit terkejut karena Gerna mengetahui rumahnya, padahal ia tidak pernah memberi tau ke Gerna.

"e-eh.. lu tau darimana kalo rumah gw disini?" tanya Faren sambil menunjuk Gerna.

"yakali gw gatau rumah orang yang gw anggep spesial." ucap Gerna tanpa menatap Faren.

"HAH?!?" seru Faren terkejut.

"ngga, udah sana masuk" ucap Gerna lalu membuka kunci pintu mobil.

Faren pun langsung membuka pintu mobil dan keluar lalu menutupnya kembali. Saat ia akan membuka gerbang rumahnya, Gerna membuka kaca mobilnya lalu berkata.

"kalo lu pengen tau, gw lagi ngejar lo." ucap Gerna sedikit berteriak lalu menutup kaca mobil.

Faren langsung menoleh dan Gerna sudah melajukan mobilnya meninggalkan dirinya yang terdiam oleh perkataan Gerna barusan.

"d-dia ngejar gw?.." tanya Faren ke dirinya sendiri.

Faren pun menggelengkan kepalanya lalu masuk ke dalam rumah dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

-

to be continued..

HTO (Hubungan Terhalang Organisasi) ¦ GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang