4 ¦ Terekam

1.1K 69 7
                                    

~ Pagi, 05.21

"eunghh hoaaaahhh.."

Faren pun bangkit dari tidurnya, ia ternyata tertidur sampai pagi, dan ia juga masih memakai seragam. Untungnya hari ini memakai seragam daerah, jadi ia tidak panik karena seragamnya yang lusuh.

saat Faren akan turun dari kasurnya untuk mandi, ia kesakitan karena lubangnya yang masih belum reda.

"bangsatt!! sakit banget anjing, huftt" umpat Faren lalu ia berusaha berjalan menuju kamar mandi.

setelah selesai mandi dan memakai seragam, ia pun segera turun ke bawah untuk memakan sarapannya.

"pagi Ren" sapa ayah Faren yang sedang duduk di salah satu kursi meja makan sambil membaca koran.

"iya yah" balas Faren lalu ia berjalan se normal mungkin menuju ke kursi meja makan. Mama Faren pun menyerahkan semangkuk bubur untuk Faren dan Faren segera menyantapnya.

setelah selesai memakan buburnya, Faren berjalan menuju wastafel untuk mencuci mangkuknya.

"kamu habis jatuh Ren??" tanya ayah Faren tiba-tiba

Faren pun menoleh karena terkejut, dan berusaha memasang ekspresi biasa saja.

"h-hah, iya yah.. aku kemarin di sekolah jatuh hehehe"

"pasti dari tangga kan? udah ketebak" saut mama Faren yang sedang melihat hpnya

"hehehehhehe" Faren tertawa garing agar mama dan ayahnya percaya, lalu ia melanjutkan mencuci piringnya.

-

-

-

kini Faren sudah berada di parkiran sekolahnya, dan seperti biasa Farley belum sarapan dan ia mengajak Faren ke kantin untuk sarapan.

Di sisi lain yakni Gerna yang sedang melamun di bangkunya sendiri sampai-sampai dipanggil oleh Marcel pun tidak menjawab.

"WOI ASU!!" teriak Marcel di samping kuping Gerna.

Gerna pun tersentak kaget karena teriakan Marcel yang menggelegar itu.

"apa sih cok, nanti kuping gw rusak lu yang ganti?"

"lagian lu gw panggilin ga nyaut² anjing. Sekarang gw tanyain, lu kemarin dimana aja? gw udah nungguin di parkiran sampe 1 jam anj, untung gw cepet² pulang, kalo kaga gw udah di culik hantu" protes Marcel karena kemarin Gerna tidak keluar-keluar dari gedung sekolah.

"lu tau si ketua Pramuka?" tanya Gerna tanpa menatap mata Marcel

"iye kenapa? Faren kan?"

"jadi gini Cel.. Lu masi inget kan pas seragam gw kena es kopi?"

"hooh, nape?"

"jadi gini.. yang numpahin es kopi ke seragam gw tu bocah, nah gw ga terima dong terus gw minta tanggung jawab ke dia, ntah kenapa gw kepikiran yang aneh banget Cel sumpahh!"

"apaan emang? JANGAN BILANG?!!"

"gw suruh dia puasin gw"
"lu suruh tu bocah- KAN!!" ucap mereka berdua barengan

"jujur gw aslinya bukan minta itu.. tapi pas gw liat badan dia plus muka dia, beuhh langsung ada pikiran kayak gitu Cel, langsung sange anjinggg.. dan kemarin gw anu² di ruang OSIS.."

"SUMPAH LU BEGO BANGET ANJINGG!! LU KETOS TAPI KOK KAYAK GITU SIH GER?!??!"

Gerna hanya diam dan menundukkan kepalanya.

"kayaknya, si Faren bakal ngebenci gw deh Cel.. pas di ruang OSIS kemarin dia bolak balik bilang kalo dia benci sama gw.."

"IYALAH COK, PASTINYA DIA BENCI SE BENCI² NYA SAMA LU GER, gw yakin dia trauma ketemu sama lu.."

"..." Gerna kembali diam

"gw saran in, lu harus minta maaf Ger.. Dan akuin kalo lu salah besar."

Gerna menjawab dengan anggukan lesu.

kini mereka berdua diam, dan tiba-tiba Marcel membelalakkan matanya.

"kenapa Cel?"

"LU WLEOWLEO NYA DI RUANG OSIS!?!!?? RUANG OSIS ADA CCTV NYA BEGO!!!!"

Gerna langsung membelalakkan matanya karena terkejut dengan ucapan Marcel.

"sekarang ayo ke ruang OSIS, mumpung hari ini ada jadwal rapat." ajak Marcel lalu menarik tangan Gerna

mereka berdua pun berlari menuju ruang OSIS dan ternyata terdapat Alvin yang sedang melihat komputer untuk melihat rekaman cctv.

"G-Ger??.." panggil Alvi saat Gerna dan Marcel datang.

Gerna segera menghampiri Alvi dan melihat komputer yang sedang memutar video saat Gerna dan Faren berhubungan intim di ruang OSIS.

"Al, hapus cepet!" perintah Gerna dengan suara yang cukup keras

Alvi yang mendapatkan perintah itupun segera menghapus video rekaman itu.

"tapi Ger, kemungkinan ini udah ada yang lihat.. soalnya gw tadi pas mau ngecek, udah ada di history, terus udah ke play sampe 28 menit.." ucap Alvi

Gerna pun mengusap wajahnya kasar karena ia sangat ceroboh.

Di sisi lain yakni Faren dan Farley yang sedang di dalam kelas, mereka baru saja kembali dari kantin.

"OIYA REN!" seru Farley membuat Faren menoleh kearah Farley

"paan anjir, ngegas"

"gw mau nanya ke lu!! lu kemarin dimana kocak??? lu tau gw nungguin lu sampe hampir gelap langitnya, untung ada si Marcel waketos yang lagi nungguin Gerna."

Faren terdiam, dia bingung mau menjawab apa karena mana mungkin ia akan memberi tau jika ia kemarin memuaskan nafsu Gerna.

"eh.. kemarin kan Marcel nungguin Gerna, gw nungguin lu.. LU KEMARIN DIAPAIN SAMA GERNAA?!?!!!??" teriak Farley yang membuat beberapa murid di kelas menoleh.

"JANGAN KERAS² ANJIR" seru Faren

"iye iye maap, lu kemarin gelud sama Gerna apa gimana anjir?!?!"

"g-gw.. lu janji kan ga bocorin ke siapa²?"

"janji, kapan sih gw bocorin tentang lu? lu yang pernah berak di celana aja kaga gw bocorin ke siapa² aelah"

"gw kemarin.."

Faren mulai menjelaskan kejadian yang menimpanya kemarin, dan membuat Farley menganga lebar karena tidak menyangka Gerna dan Faren akan melakukan hal tersebut.

"gitu.." ucap Faren setelah menjelaskan

"..." Farley hanya diam sambil menganga.

Faren menampar ringan pipi Farley agar tersadar dari lamunannya.

"KOK LU GA NOLAK SI EGE?!? LU KAN BISA NOLAK GERNA BIAR DIA GA NGELAKUIN ITU RENNNN" seru Farley kesal

"udah Leyy, gw udah nolak dia. Gw udah teriak² gamau sampe tenggorokan gw serak."

"huh.."

tidak terasa bel masuk pun berbunyi dan mereka pun segera memulai pembelajaran.

-

to be continued..

HTO (Hubungan Terhalang Organisasi) ¦ GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang