24 ¦ Baikan.

747 54 2
                                    

Kini Faren sedang melajukan motornya dengan kecepatan sangat tinggi.

Saat Faren berdiam diri di bangku taman tadi, ia berinisiatif untuk menghampiri Gerna ke rumahnya.

Lalu Faren meninggalkan Grace yang sedang membeli minuman itu.

"kalo emang gasuka sama gw, gausah berlagak ngasi harapan Ren."

perkataan Gerna tadi terus saja menghantui pikiran Faren, ia sungguh frustasi.

"gw cinta sama lu Ger, demi apapun gw cinta!" seru Faren didalam helm full face nya itu lalu ia menaikkan kecepatan motornya.

Faren terus melajukan motornya dengan sangat cepat sambil menatap kearah depan dengan tatapan kosong.

*tinnnnn!!

Faren langsung tersadar dari lamunannya sambil membelalakkan matanya dan ia langsung mengerem motornya, tetapi sialnya..

BRUAKKKK..

"AAKHH..." rintih Faren yang tertimpa motor sportnya sendiri.

nasib sial, Faren tidak memperhatikan jika ia melintasi perempatan dan ia pun tertabrak.

Untungnya kecelakaan ini bukan salah Faren, melainkan mobil yang menabrak Faren. Karena memang giliran dari arah Faren yang lampu hijau, tetapi mobil itu tetap melaju dengan lumayan kencang.

kini Faren dikerubungi oleh orang-orang yang ada di jalan itu.

semua panik karena luka Faren sangat parah, bagian kepala belakang terbentur, dahinya berdarah, kakinya terseret, dan tangannya tertimpa motor.

"BAWA KE RUMAH SAKIT CEPATT!!"

"TELPON KERABATNYA"

"PANGGIL AMBULAN WOII!!"

seruan itu terdengar oleh Faren, namun Faren sudah tidak kuat dan ia memejamkan matanya.

"FAREN??!! REN BANGUN RENNNNN!!!!" teriak anak laki-laki sambil menepuk-nepuk pipi Faren, suaranya terdengar sangat familiar bagi Faren.

namun Faren tidak kuat membuka matanya, lalu mata Faren akhirnya terpejam.

-

"sshh" rintih Faren lalu ia berusaha membuka matanya perlahan dan terlihat atap berwarna putih dan suara EKG.

"sshh" rintih Faren lalu ia berusaha membuka matanya perlahan dan terlihat atap berwarna putih dan suara EKG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Faren melihat sekeliling dengan perlahan karena kepalanya sangat pusing dan badannya terasa sakit semua.

"sejak kapan gw ada di rumah sakit?" tanya Faren ke dirinya sendiri.

saat ia melihat kearah kanannya, terlihat anak laki-laki yang sedang tertidur dengan posisi menundukkan kepalanya di pinggiran kasur Faren.

"siapa ini?" tanya Faren dengan suara serak.

anak laki-laki itu pun mendongak.

"Gerna???" panggil Faren sedikit terkejut.

• flashback on

kini Gerna sedang berada di cafe dekat perempatan, ia duduk termenung karena kejadian Faren bersama Grace tadi.

Bagaimana Gerna bisa tau jika perempuan itu adalah Grace? yakni saat Faren meneriakkan nama "Grace" itulah Gerna mengetahui.

"gw ga nyangka si dia bakal kayak gitu.." ucap Gerna ke dirinya sendiri sambil memandangi jalan raya yang sangat ramai.

beberapa menit kemudian.

"EH ADA KECELAKAAN WOI ADA KECELAKAAN."

"KONDISINYA MIRIS BANGET PLIS"

"ADUHH MOBILNYA GIMANA SIH, UDAH TAU LAMPU MERAH."

Gerna yang tengah bermain hpnya itu langsung menoleh ke arah jalan raya karena mendengar seruan dari sebelahnya.

Gerna menyipitkan matanya karena korban tersebut tidak asing baginya, apalagi motornya.

Gerna membelalakkan matanya lalu berlari keluar cafe, semua orang di dalam cafe memandangi Gerna yang berlari keluar.

saat sampai di tkp, Gerna berdesakan dengan orang-orang yang mengerubungi korban tersebut agar bisa melihat siapa korban itu.

Gerna langsung membelalakkan matanya setelah mengetahui siapa korban itu.

Gerna langsung menepuk-nepuk pipi Faren agar terbangun.

"FAREN??!! REN BANGUN RENNNNN!!!!" teriak Gerna, tetapi sialnya Faren sudah memejamkan matanya.

"REEENNN BANGUUNNNN!!!" teriak Gerna lagi.

• flashback off

"syukurlah lu udah bangun, gw pulang dulu.. oh ya, gw juga udah nelpon mama lu Ren" ucap Gerna sambil bangkit dari duduknya.

"bentar" Faren menarik tangan Gerna membuat Gerna berhenti melangkah.

"apa?"

"gw mau jelasin tentang tadi.." ucap Faren sambil memberikan tatapan memohon.

Gerna menghela nafas lalu ia duduk lagi di kursi yang ia duduki tadi.

"gw tadi bukan bermaksud ngasi tau ke elu kalo gw bakal nikah sama dia" ucap Faren memulai penjelasan.

"terus? apa? udah jelas² tadi si Grace bilang minggu depan kalian nikah."

"gw nolak perjodohan itu." ucap Faren membuat Gerna terdiam.

"Grace sendiri yang ngebet jadi pacar gw, dan lu tau? si Grace itu yang nyebar vid ciuman kita."

Gerna membelalakkan matanya.

Lalu Faren mejelaskan hal-hal itu dengan rinci, dan Gerna mendengarkan dengan seksama.

"lu ga benci sama gw kan Ger?" tanya Faren setelah selesai menjelaskan.

Gerna tersenyum lega.

"ngga, gw ga benci.. maaf in perkataan gw yang buruk tadi Ren, maaf in gw.." ucap Gerna meminta maaf lalu ia bangkit dari kursinya dan memeluk Faren dengan erat.

"lu ga salah, gw yang salah.. maaf in gw Ger, bikin lu mikir kalo gw cuma berlagak ngasi harapan.." ucap Faren didalam dekapan Gerna.

setelah cukup lama berpelukan, Gerna pun melepas pelukannya.

"cepat sembuh sayang" ucap Gerna sambil menatap mata Faren dengan lembut, lalu mencium kening Faren.

*cup

*ceklek

Faren dan Gerna langsung menjauh karena mendengar pintu terbuka.

"ehh Gerna disini" ucap mamanya Faren.

"hehe iya tee"

Faren menghela nafas lega karena mamanya tidak melihat saat Gerna mencium keningnya.

"mama bawain kamu bubur sama salad, oiya mama juga bawain buat Gerna" ucap mamanya sambil mengeluarkan makanan-makanan diatas meja.

"aduh tante ngerepotin, makasih lo tantee"

"gapapa, aku harusnya yang makasihh.. kamu tadi udah ngasi tau tante, trus kamu juga kan yang bawa Faren ke rumah sakit?"

"hehe iya tante, sama samaa"

*ceklek

"ayah?" panggil Faren terkejut karena ayahnya tiba-tiba muncul sambil membuka pintu.

-

to be continued..

HTO (Hubungan Terhalang Organisasi) ¦ GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang