~ besok pagi, 06.02
"mencintai ga butuh alasan.. mencintai ga butuh alasan.. mencintai ga butuh alasan.."
Faren terus saja mengulangi perkataan Gerna kemarin. Ntah mengapa ia sangat gelisah dengan perkataan itu.
"Farennn!!" panggil mama Faren sambil mengetuk pintu kamar.
Faren pun tersadar dari lamunannya.
"IYA MAA, HABIS INI TURUN" seru Faren.
Faren pun beranjak dari kursi meja belajarnya lalu mengambil tas sekolahnya.
Ia pun keluar kamar dan berjalan menuruni tangga dengan santai.
"tuh udah ditunggu." ucap mama Faren dari bawah sambil melipat kedua tangannya.
Faren mengerutkan keningnya lalu ia segera menuruni tangga dengan cepat dan ia terkejut..
"Ger???" seru Faren sambil membelalakkan matanya.
yap, Gerna menjemputnya.
"yuk, berangkat" ucap Gerna lalu beranjak dari sofa.
"bentar², lu kenapa jemput gw dah?"
"ya gapapa toh, dijemput pacarnya sendiri" ucap mama Faren sambil berjalan kearah dapur
"HAH?!!? BUKAN PACARKU MAAA!!" seru Faren tidak terima, tetapi hanya dibalas dengan senyuman mengejek dari mama Faren.
Faren pun menoleh kearah Gerna dan mendapati Gerna yang sedang tersenyum salting.
"gausah senyum² lu kudanil" umpat Faren lalu berjalan meninggalkan Gerna yang tetap saja tersenyum.
-
bel pulang berbunyi, para murid pun akhirnya berhamburan keluar kelas, kecuali Faren.
"huhhhh" Faren menghela nafas panjang, lalu ia bangkit dari bangkunya dan meraih tas.
*tok tok tok
Faren pun menoleh kearah pintu kelas dan terdapat Gerna yang bersandar di pintu.
"apaan? gw mau pulang, gw cape" ucap Faren sambil berjalan menghampiri Gerna.
"emang lu kalo pulang naik apaan?" tanya Gerna sambil mengangkat satu alisnya.
*loh woiya, gw tadi kan berangkat bareng dia* ucap Faren dalam hati
"haloo?" ucap Gerna sambil melambaikan tangannya ke depan wajah Faren agar tersadar dari lamunannya
"e-eh, okelah gw bareng sama lu"
Gerna pun tersenyum bangga, lalu ia mendekat ke kuping Faren sambil berkata
"bentar lagi, lu bakal jatuh cinta sama gw" ucap Gerna lalu tersenyum miring dan berjalan meninggalkan Faren
"GAJELAS BJIR" seru Faren yang hanya dijawab dengan senyuman mengejek dari Gerna.
Faren pun berjalan mengikuti Gerna untuk ke parkiran.
setelah sampai di parkiran, Gerna segera membukakan pintu mobil dan Faren masuk ke dalam mobil.
Gerna pun menghidupkan mesin mobilnya dan memasang sabuk pengamannya sendiri.
Faren hanya menatap Gerna, ntah mengapa ia sangat ingin dipakaikan sabuk pengaman oleh Gerna. Gerna yang merasa ditatap pun menoleh ke Faren, lalu ia melihat sabuk pengaman yang belum terpasang.
"kebiasaan" ucap Gerna singkat lalu ia mendekat ke Faren dan memasangkan sabuk pengaman.
*cup
Gerna menoleh ke wajah Faren sambil mengerutkan keningnya, bagaimana tidak terkejut karena Faren tiba-tiba saja mencium kening Gerna.
"sorry, reflek.. kening lu kinclong banget soalnya, jadi pengen nyium" ucap Faren lalu mengalihkan pandangannya.
"Ren" panggil Gerna lalu Faren menoleh
*cup
Faren membelalakkan matanya karena Gerna mencium bibirnya dengan sangat tiba-tiba. Ntah mengapa Faren sering membalas lumatan Gerna dan tidak menolak ciuman dari Gerna.
*cup srlpp
"eumphh" desah Faren ditengah-tengah ciumannya karena tangan Gerna meraba pinggang mulusnya.
Faren mencubit tangan Gerna, alhasil Gerna melepas lumatannya karena kesakitan.
"cukup, ayo pulang." ucap Faren memberhentikan ciuman mereka sebelum menjadi ciuman nafsu.
-
"thank you Ger" ucap Faren berterimakasih lalu ia keluar dari mobil.
Faren pun membalikkan badannya dan ia sedikit terkejut karena tiba-tiba Gerna sudah berada di luar mobil.
"lah? ga pulang?" tanya Faren heran.
"nih" Gerna menyerahkan sebuah totebag kertas berwarna hitam.
"ha? apa ini?" tanya Faren sambil meraih totebag kertas itu.
"buka aja, dah gw pulang dulu.. istirahat ya sayangg" ucap Gerna sambil mengelus kepala Faren dengan lembut lalu masuk ke dalam mobil.
"dih enak aja manggil sayang², gw bukan pacar luuu!!" seru Faren lalu hanya dijawab dengan bel mobil sambil melaju meninggalkan Faren yang kesal.
Faren pun masuk ke dalam kamarnya, ia pun duduk di pinggiran kasur sambil memandangi totebag kertas itu.
"apa ya isinya? kalo tiba² isinya bom gimana? mati gw, wkwk kocak" ucap Faren lalu membuka totebag kertas itu, dan ia membelalakkan matanya.
"SUMPAH DEMI APA??!!? BONEKA INIIII!!!" teriak Faren gembira karena isinya ada boneka chinchilla yang ada di mesin capit boneka kemarin.
Faren pun merebahkan tubuhnya sambil memeluk erat boneka chinchilla itu.
"baunya, Gerna?" ucap Faren sambil menghirup boneka itu, dan benar saja baunya adalah parfum milik Gerna yang khas.
dan ntah kenapa tiba-tiba Faren membayangkan wajah Gerna yang tampan, seksi, dan sangat sempurna itu.
tidak sadar dia membayangkannya sambil membuka celananya.
Faren mulai mengocok miliknya sambil terus membayangkan wajah Gerna.
"aahhh" desah Faren lirih
"mmhh, sshhh"
"gerrhhh ahhh, nghh... sshh... mmhh"
desah Faren sambil terus mengocok miliknya.
"a-ahh shh anghh"
"gerh aahhh"
"ngmphh aahh"
"sshhh ah mphh"
Faren terus mengocok penisnya dengan sangat cepat agar segera mengeluarkan spermanya sambil terus membayangkan Gerna yang berada diatasnya.
"eumphhh sshhh"
"enghh ngh aahh"
"gerhh mphh aahhh"
Faren mendesah sambil menggigit bibir bawahnya.
"ssssshhhhhh"
"AHH!!"
*crott
*crott
"haahhh.. sshh hahhh" Faren bernafas lega lalu ia mengambil tisu di kebinet samping kasur dan mengelap bekas spermanya yang ada di celananya.
"shit, gw kepikiran sama dia.."
-
to be continued..

KAMU SEDANG MEMBACA
HTO (Hubungan Terhalang Organisasi) ¦ GeminiFourth
Roman d'amourSUDAH DI REVISI. (otomatis beberapa komen ada yg tidak nyambung dngan part.) "will you be my boyfriend, Ren?" Gerna menembak Faren saat mereka berada di depan gerbang rumah Faren. "h-hah??.. tapi, peraturan di Pramuka ga boleh pacaran.." [ S1 ] st...