24. Flashback 7

78 8 0
                                    

Kaguya menepuk bahu Shira. "Buka saja. Percaya denganku."

Akhirnya, Shira menggunakan byakugannya. 15 menit, 30 menit. 1 jam! Dia berusaha membuka kembali pusaran hitam itu. Sampai keringat di dahinya bercucuran.

Akhirnya, sebuah pusaran hitam kecil terlihat. Melihat itu, Shira tidak senang. Malah takut. Namanya pusaran hitam, tentu tidak terlihat ujungnya.

Sementara Syura turun dari singgasananya dengan Sakura di pelukannya. Mendekati Kaguya. Tangannya yang bebas mengetuk dari Kaguya. Dan seketika Aura biru keluar dari tubuh Kaguya. Dan Aura putih menyelimutinya. Cahaya putih menghilang.

Memperlihatkan Kaguya, tidak ada perbedaan. Namun, Kaguya merasakan nya. Setengah kekuatan nya tersegel. Walaupun begitu, dia tersenyum. Tidak apa-apa, semua ini hanya sementara.

Perlahan Kaguya mendekati pusaran Hitam.

"Tidak! Bibi! Bagaimana jika pusaran itu meleset jauh! Bibi!" Teriak Shira tidak mau.

Sakura menatap wajah sedih dari orang-orang di sekelilingnya. Terutama Shira. Dia bis merasakan, orang di depannya ini baik, tidak jahat. Tapi sepertinya sangat sedih dengan orng yang mendekati pusaran yang berwarna hitam.

Seketika Sakura tidak menyukainya. Warna hitam apa itu, sangat jelek. "Guguja!" Celotehnya membuat semua orang menatapnya.

Tiba-tiba, tubuh sakura bersinar Cahaya emas. Matanya berkilauan sangat indah. Dan tanduknya berkilauan perak yang sangat mempesona.

Cahaya perak dari tanduknya, tiba-tiba melesat memasuki pusaran hitam. Dan ketika menghilang. Tiba-tiba pusaran yang tadinya menghilang. Memunculkan sebuah gambar.

Sebuah pohon kecil di lubang yang sangat besar.

Sakiya, Shira, Syura, dan Kaguya. Menatap kaget. Ini..Pohon Suci!

Pikir mereka bersamaan.

Syura dan yang lainnya langsung menatap pelaku yang membuat pusaran hitam menjadi sebuah tujuan yang ingin mereka tuju.

Sakura tersenyum melihat pemandangan hijau di depannya. "A~ juju~" celotehnya. Mengabaikan tatapan rumit di sekelilingnya.

"Ayah,.. tujuan kita terlihat. Apakah..aku yang harus ke sana? Dan langsung menghancurkannya?" Ucap Sakiya.

Syura menggeleng. "Pusaran ini, hanya bisa 1 kehidupan yang masuk. Dan akan langsung menghilang. Juga..posisi dunia ini kita belum melihatnya. Jika kamu yang kesana..maka, kepulangan mu akan cukup sulit. Juga, orang-orang akan bertanya kemana kmu pergi.

Dan jika aku yang masuk..itu lebih tidak mungkin. Orang-orang istana akan curiga."

"Yang Mulia, seperti rencana awal. Aku yang akan masuk. Dan menjaganya. Juga..dunia itu sepertinya tidak memiliki Cakra. Jadi, aku akan leluasa. Dan..aku akan menunggu kalian menjemput ku di sana." Ujar Kaguya dengan wajah pasti.

Mendengar ucapan adiknya. Mentri kanan mengeluarkan air mata. "Ya, kami akan menjemput mu! Tunggu kami oke? Dan berusahalah dengan semaksimal mungkin."

Mentri kanan, istrinya dan Shira memeluk Kaguya dengan erat. Sambil menangis tanpa mengeluarkan suara.

Sementara Sakura. Dia memiringkan kepalanya. Bingung. Kenapa mereka semakin menangis? Dia tidak menyukainya.

"Oke, cepatlah. Aku tidak bisa terus menahan tarikan dari pusaran ini." Ujar Syura dengan wajah kesulitan.

Kaguya mengangguk. "Kakak, Shira, semuanya. Aku akan menunggu kalian menjemput ku." Dengan itu, Kaguya berjalan masuk ke dalam pusaran. dan menghilang bersama pusaran dari mata mereka.

Otsutsuki SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang