Perlahan, Sakura terbang turun. Dan berdiri berhadapan langsung dengan Sakuya dengan jarak yg tak jauh.
Di belakangnya, Shira, terlebih Naruto dkk. Akhirnya melihat jelas tanduk milik Sakura.
Ternyata tanduk itu berwarna putih, sedangkan kilauan perak, itu sebenarnya adalah sebuah pola yg sangat rumit, terukir jelas di seluruh tanduk, hingga jika tidak di perhatikan, mereka akan mengira tanduk itu bewarna perak.
"..yang mulia..." Guman Shira yg bisa di dengar oleh Naruto dkk.
Mereka menatap rumit ke arah Sakura.
Berbeda dengan mereka. Di sisi penatua yg hadir, serta bangsawan, dan Otsusuki klan biasa. Menatap kaget ke arah Sakura.
"Ya-yang..Yang Mulia!" Entah siapa yg pertama berteriak.
Mereka yg ada di sana serempak berteriak. "Yang Mulia!" Dan otomatis membungkuk, tanda penghormatan.
"Anda hidup, Anda hidup yang mulia!" Salah satu tetua yang pernah merawat Otsusuki Sakura dulu menatapnya dengan wajah sedih dan gembira.
Sementara beberapa Otsusuki keluarga Shira termasuk Origami, merasakan perasaan hormat dan tunduk ketika melihat ke arah Sakura.
Sakuya, yang melihat keadaan ini pun berteriak dengan dingin dan tajam. "Omong kosong! Adikku telah meninggal beberapa ratus tahun yang lalu!"
"Dia!" Menatap dengan kejam ke arah Sakura. "Penipu ini! Menirukan penampilan adikku! Serta membawa penyusup-penyusup ini ke mari! Lihat! Dia mencuri bunga Api Teratai Biru! Pemberontak! Apa yang kalian lihat! Cepat tangkap mereka!"
Prajurit elit yang akan bergerak pun di tekan oleh beberapa tetua. "Omong kosong! Yang Mulia! Tidak seorangpun bisa meniru tanduk milik Sang Pewaris Sejati! Dia adalah Otsusuki Sakura! Sang pemimpin sebenarnya!"
Sakuya menatap dingin kearah beberapa penatua yang sudh lama berada dalam perlindungan orang tuanya.
Dengan sekali lambaian tangan. Sebuah angin berbentuk ribuan seperti pedang tajam menerpa beberapa tetua itu.
Hingga memuntahkan darah. "Sungguh omong kosong. Jika aku katakan dia bukan adikku, maka dia bukan adikku. Sepertinya ingatan kalian terkikis karna usia yang sudh tua. Jadi.. Zero."
Tiba-tiba seorang pria dengan topeng berukir bunga api teratai biru di dahinya muncul di samping Sakuya. "Ya, yang mulia."
"Bawa beberapa tetua itu kembali, ingat, mereka harus 'beristirahat' dengan 'baik'. "
Zero mengangguk patuh. Lalu sebuah cambuk merah menyala muncul di tangannya. Dengan sekali ayun. Cambuk itu memanjang, dan mengikat beberapa tetua dengan erat. Kemudian dia menghilang dari sana beserta tetua-tetua itu.
Beberapa tertua yg tidak sempat menolak atau membatantah dengan cepat menghilang dari sana.
Sementara itu. Sakuya menatap penuh pringatan pada para bangsawan, tetua yg tersisa serta.. Otsusuki klan Biasa. "Demi keselamatan kalian, Tenka, evakuasi mereka di 'tempat yg aman'."
Seorang Otsusuki wanita dengan topeng yang sama seperti Zero maju, menatap dingin ke arah mereka semua. "Ikuti aku." Dengan itu ia terbang menjauh di ikuti Otsusuki klan biasa. Adapun, beberapa bangsawan, serta tetua..mereka ragu-ragu senejak.
Pergilah..
Tiba-tiba transmisi suara terdengar di pikiran mereka.
Jika aku menang, kalian akan aman. Namun..jika aku kalah.. kalian juga akan terseret denganku.
Sementara Ayah dan Ibu, mereka sedang tidak berada disini. Dan aku, belum mampu menjamin kalian selamat. Jadi, ikuti mereka.
Mendengar itu, mereka tak lagi ragu-ragu. Mereka mengikuti Tenka dengan patuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Otsutsuki Sakura
AcakCerita tentang Otsusuki Sakura yg bakit di tengah perang berlangsung. 🥀🥀🥀 Sakura menutup mata. "Inikah yang ingin kau perlihatkan kepada ku? Alasan kau membangkitkan ku? Ingin aku membantu mereka? Tidak kah kau lihat, akibat perbuatan yang kau la...