2

4.1K 364 31
                                    

Hari hari berlalu, gadis yang kini tengah di jaga oleh sepasang suami istri itu masih betah menutup kedua matanya namun keadaannya berangsur membaik.

Sepasang suami istri itu kini  menghela nafas lelahnya ketika melihat sang putri di balik pintu yang sedang menatapnya sinis membuat mereka keluar dari ruangan.

"Mama sama papa segitunya banget sih sama dia, sampe lupa sama aku" jutek seorang perempuan yang kini menatap malas kedua orangtuanya.

"Ini semua juga kan gara-gara kamu, kamu nabrak dia dan hampir ngilangin nyawa dia marsha!" sentak sang mama bernama Naomi kepada anak perempuannya yang di panggil Marsha itu.

"Benar itu marsha, awas aja kamu bawa mobil ugal-ugalan gitu lagi, apalagi ini di negeri orang" timpal sang papa bernama Boby.

"Ck, kalian tuh gausah lebay. Aku yakin dia pasti hidup lagi tuh" ujar marsha santai membuat Naomi dan Boby lagi-lagi menghela nafas lelahnya melihat kelakuan putri bungsunya ini.

"Oh jadi ini kelakuan yang katanya anak baik" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul membuat marsha menegang seketika.

"K-kakak kok bisa ada disini?" heran marsha sembari membalikkan badannya menghadap ke arah orang yang baru saja datang itu.

"Why not?" sahutnya datar.

"Feni, akhirnya kamu datang juga nak. Maaf ya papa ganggu kegiatan kamu" ucap Boby tak enak pada putri sulungnya yang bernama Feni itu.

"Gapapa pa, mana dia? aku mau liat" Feni penasaran dengan gadis yang 1 bulan yang lalu katanya di tabrak oleh sang adik namun ia baru bisa melihatnya sekarang karena feni memang orang yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Di dalam, dia masih belum sadar" balas Naomi, feni langsung saja masuk ke dalam kamar inap itu.

Dahi feni mengkerut kala melihat wajah gadis itu yang nampak tak asing di penglihatannya namun ia segera menggeleng karena mungkin saja memang mirip.

"Gue coba tanya aja kali ya" batinnya lalu memotret gadis itu dengan cepat lalu feni menjauh dan pergi masuk ke toilet yang ada di dalam kamar itu.

Beberapa menit kemudian terlihat gadis yang terbaring itu meringis tanpa sepengetahuan siapapun.

"Ssshh sakit banget" gumam gadis itu seraya memegang kepalanya yang terasa pusing.

Matanya kini terbuka sempurna dan kini wajahnya mengerinyit heran akibat mencium bau obat obatan sangat menyeruak di hidungnya, gadis itu pun mencoba mendudukkan dirinya dan menelisik ruangan yang ternyata baru sadar ia tengah berada di kamar rumah sakit.

"Pantesan bau obat banget buset" herannya pada diri sendiri seraya otaknya berusaha mengingat keras apa yang terjadi pada dirinya.

Gadis itu Zee, ia baru sangat mengingat terakhir kali ia membuka matanya yaitu ada di kamar gracia yang penuh asap dan hanya itu saja dia ingat.

"Tapi cici mana deh" tanyanya saat melihat ruangan kosong tak ada siapapun.

"Ah ini kepala gue pusing banget" keluhnya sambil kini memukul mukul kepalanya dan saat merasakan ada yang aneh zee meneliti dirinya sendiri dan di buat heran.

"Rambut gue kemana anjir, lah ini kenapa jadi pendek begini dah" bodoamat dengan rasa pusingnya, zee turun dari kasurnya dan berjalan menuju pintu kaca yang lumayan gelap itu.

"ini gue bukan sih?" tanyanya lagi saat tidak yakin dengan apa yang di lihat di pantulan kaca itu, wajahnya tak banyak berubah namun gaya rambut serta badannya kali ini cukup berbeda ia sangat kurus sekali.

"Ck azizi oon kan lo korban kebakaran, mungkin rambut gue kebakar kali ya"

Entahlah saat ini zee masih belum mengerti dan tentunya ada rasa tidak yakin juga di dalam dirinya.

MY CICI 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang