Setelah cukup banyak berbincang, gracia kembali ke kamar zee dengan membawa segelas air putihnya. Hal pertama yang ia lihat ketika membuka pintu adalah Zee yang menatapnya dengan cemberut, gadis manja itu sudah bangun ternyata."Cici kok ninggalin aku, cici ga sayang lagi ya sama aku?" tanya Zee dengan nada sedih dan cemberut.
Gracia sontak mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya, masih pagi adiknya ini sudah dramatis sekali.
"Mana ada sih sayang, orang cici ambil minum bentar" sahut gracia yang kini sudah duduk di samping zee yang masih berbaring itu.
"Bangun bangun, minum dulu nih" titah gracia dan zee langsung mendudukkan dirinya.
Gracia memberikan gelas yang tadi di pegangnya dan langsung di terima oleh zee.
"Masih pusing ngga?" tanya gracia sambil membenahi rambut zee yang berantakan dan Zee menggeleng di sela sela minumnya.
"Syukurlah" ucap gracia.
"Kok tumben ya ci aku pagi-pagi haus banget" ucap zee yang sudah menghabiskan minum itu.
Gracia mengangkat kedua bahunya. "Gatau, mungkin karena kamu ngga nen tadi"
"Oh.."
Zee menatap gracia dengan serius, ia menelisik wajah gracia yang sedikit merah membuatnya merasa penasaran. "Cici abis nangis ya?" tebak Zee.
"Hmm" dehem gracia.
"Kenapa? Gara-gara aku bangun ya semalem terus cici cap-"
"Hush" potong gracia meletakkan telunjuknya di depan bibir zee.
"Mending boboan lagi gih, kamu belum nen" titah gracia namun zee tidak menurutinya.
"Gamau, cici kenapa nangis ih?"
"Makannya boboan dulu nanti cici ceritain sayangku cintaku manisku"
Mendengar itu zee langsung saja berbaring menghadap gracia yang sudah membaringkan tubuhnya juga.
Tanpa berlama lama lagi zee langsung melahap nipple kiri gracia dan gracia bercerita semuanya tentang apa yang tadi ia bicarakan bersama keynal dan ve yang mendapatkan berbagai reaksi dari Zee.
Hingga hampir satu jam sudah Zee menyusu sampai saat ini ia mulai bosan namun masih ingin nyusu, tangan yang tadi kesana kemari menyentuh wajah gracia kini dengan santai ia masukan ke dalam piyama gracia dan betapa jahilnya Zee ia memegang payudara gracia yang menganggur membuat gracia reflek menggigit bibir bawahnya menahan geli.
"Zee, udah ya nen nya?" ujar Gracia menunduk melihat zee yang masih anteng menyusu + tangannya yang memainkan payudaranya itu.
Zee menggeleng tanda tak mau membuat gracia pasrah.
"Yaudah tangannya jangan nakal dong, geli tau" protes gracia membuat zee melepaskan hisapannya.
"Orang aku lagi bersihin nen cici bekas si freya freya itu"
Gracia menganga di buatnya. "Sayang.. dia masih bayi loh"
"Oh jadi cici lebih pilih dia dari pada aku?" ucap Zee tidak terima sambil mendudukkan dirinya membuat gracia gelagapan.
"Yaampun ga gituuu, yaudah kita bersihin lagi yuk sepuasnya sekalian mandi" ajak gracia yang langsung menarik zee agar mengikutinya ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian akhirnya gracia dan zee selesai mandi dan melanjutkan memakai bajunya masing-masing.
"Perutnya pakein minyak telon dulu sayang baru pake bajunya" ucap gracia.
"Gausah ah ci males" sahut zee membuat gracia geleng geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI 2 [END]
RandomKeajaiban atau takdir tuhan? agar tidak bingung dengan alurnya baca dulu my cici yang pertama yaa