Beberapa jam kemudian Gracia sudah selesai dengan kegiatannya yaitu konsultasi dengan dokter, tadi Gracia melakukan sedikit praktek saja karena tidak terlalu sulit di tambah keadaan ASI Gracia sebelumnya memang bagus. jadi hanya membutuhkan waktu sebentar saja, dan kini ia baru saja selesai mandi dan mulai memakai bajunya.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore namun Zee belum ada tanda-tanda akan bangun dari tidurnya, Gracia yang sudah selesai memakai bajunya itu mendekat pada Zee untuk membangunkan adiknya itu.
"Zee, bangun dulu yuk udah sore" Gracia menepuk pelan tangan Zee.
Zee terusik dan perlahan membuka kedua matanya, saat pandangannya sudah jelas sudut bibirnya terangkat ketika melihat Gracia kini sedang tersenyum hangat padanya.
"Mau makan dulu atau susu?" tanya Gracia
"Aku mau susu" pinta Zee gemas membuat Gracia terkekeh.
"Tapi nanti harus tetep makan ya" ucap Gracia sambil kini membuka beberapa kancing piyamanya, sedikit memijat payudaranya juga seperti yang di sarankan dokter tadi.
"Iya, eh udah ada susunya lagi ci?" heran Zee sedikit tidak menyangka ternyata secepat itu Gracia memiliki asi lagi.
"Iya ada, cukup mudah soalnya belum terlalu lama" balas Gracia sambil membaringkan tubuhnya di samping Zee.
"Jangan bobo lagi" kata Gracia sebelum ia benar-benar menyodorkan nipplenya pada Zee.
"Iya cici bawel, lama ih" protes Zee yang mendapat kekehan dari Gracia.
"Lucu banget ga sabaran, nih" Gracia mendekatkan nipplenya pada mulut Zee dan langsung di terima oleh Zee.
plop
Zee melepaskan hisapannya. "Wangi banget, cici abis mandi ya?" tanya Zee.
"Iya, baru banget tadi" jawab Gracia dan Zee melanjutkan kembali menyusunya.
"Rasanya ga nyangka banget bisa ngerasain kayak gini lagi, sekali lagi makasih Tuhan, aku akan menjaga dia lebih baik lagi. Terimakasih telah mengembalikan Zee" batin Gracia terharu, ia tidak sadar bahwa Zee dari tadi menatapnya.
Zee yang sedang menyusu itu tangannya terangkat mengelus lembut pipi Gracia yang tirus, Gracia yang merasa usapan itu pun mengerjapkan matanya dan menatap Zee.
"Kenapa? Adaan kan susunya?" tanya Gracia lembut yang di angguki Zee membuat Gracia tersenyum.
"Syukurlah"
20 menit kemudian Zee melepaskan hisapannya. "Sekarang mau yang ini" tunjuk Zee pada payudara Gracia yang satunya.
"Boleh, sini pindah dulu kamunya" ucap Gracia sambil membalikkan badannya.
Zee melanjutkan acara menyusunya cukup lama, tentunya dengan bolak balik sana sini juga sampai saat ini Gracia sudah pegal sekali.
"Zee udah dulu ya, kamu belum makan loh" ucap Gracia menunduk melihat Zee masih anteng menyusu dan Zee hanya menggeleng.
"Udah jam setengah 8 sayang nanti lanjut lagi nen nya" Gracia masih berusaha membujuk.
Plop
Zee melepaskan hisapannya dan menatap Gracia gemas. "Tapi aku gamau makan, aku kenyang ci" rengeknya.
"Iya makannya udah dulu minum susunya"
"Iya iyaa" pasrah Zee yang kini sudah mendudukkan dirinya.
Gracia ikut mendudukan dirinya dan mengancingkan piyama nya kembali.
"Sayang cici" Zee tiba-tiba mengecup pipi gracia.
"Haruslah" sahut Gracia.
"Pegel ya ci" kata Zee karena melihat Gracia sedang memijat lengannya.
"Sedikit" bohongnya, padahal rasanya kebas sekali namun Gracia tetap menunjukkan senyumannya.
"Oh ya, tadi cici liat kartu pelajar kamu ternyata kamu masih 16 tahun ya pantesan belum punya KTP" ucap gracia mengalihkan pembicaraan.
"Iya ci, kok bisa ya transmigrasi ke orang yang lebih muda" sahut Zee
"Gausah pikirin itu ya, kamu kembali aja cici udah seneng banget banget"
"Aku juga seneng banget, jadi sekarang aku masih bisa manja manja sama cici" Zee mengecup banyak punggung tangan Gracia tentunya itu membuat Gracia gemas.
"Jangan cepet gede yaa, gapapa kamu gini gini aja kayak bayi"
"Ih baru aja aku mau suruh cici pompa aja asinya biar aku minum di gelas, terus aku gausah nen lagi dan ngebuat cici pegel" Zee tau sebenernya Gracia menyembunyikan rasa pegalnya lewat senyumannya itu.
"No! gausah mikir berlebihan. Apapun buat kamu cici lakuin, jadi jangan pernah ngerasa gaenak atau apapun itu sama cici" sahut Gracia cepat, ia tidak setuju dengan apa yang di katakan Zee.
"Cici bentak aku?" tanya Zee pelan dengan wajah cemberutnya.
Gracia memejamkan matanya sejenak, Zee sensitif sekali saat ini. "Engga sayang, maaf yaa" ucap Gracia lembut seraya memeluk Zee.
Zee hanya mengangguk saja di dalam pelukan Gracia. "Aku sayang cici banget hiks"
"Hey...jangan nangis" cegah Gracia yang kini melepaskan pelukannya itu dan mengusap lembut surai Zee.
"Ngga nangis, cuma terharu aja punya cici baik banget hatinya"
"Bisa aja kamu, lagian kamu anteng banget kalo lagi nen sok sok an minta minum susu di gelas" ledek Gracia membuat Zee memanyunkan bibirnya.
"Ish kan aku tuh gamau cici cape" ucap Zee.
"Cici ga cape, kalo cape kan ada kamu obatnya" balas gracia.
"Yaudah, berarti gapapa ya kalo aku sering minta nenen"
"Iya gapapa, semangat ya biar badan kamu ga kurus lagi. Cici gamau ya punya adek kayak kurang gizi gini" ucap Gracia bercanda.
"Ihh ngaca dong cicii" balas Zee dengan nada dramatisnya, zee meledek balik gracia karena badan gracia saat ini pun sama seperti dirinya yang kurus sampe pipi pun ikutan tirus.
"Ah yaudahlah" Gracia turun dari kasur.
"Ih cici mau kemana??" Zee merengek manja.
"Mau masak, kamu mau makan apa?" tanya gracia
"Ngga mau makan, mau sama cici aja sini ih" rengek zee lagi.
"Yaudah kalo gitu mandi sana" titah Gracia namun zee menggeleng keras.
"Gamau, udah ih cici siniii" zee menarik tangan gracia dan gracia hanya pasrah saja naik kembali ke kasur.
"Usap usap ci" zee merebahkan kepalanya di paha sang cici dan meletakkan tangan kanan gracia di kepalanya.
"Iya tapi kamu jangan bobo dulu ya, kamu udah bobo lama tadi nanti malem takutnya ga bisa bobo" ucap gracia.
"Iya ci" balas zee yang kini menenggelamkan wajahnya di perut gracia.
"Kak feni lagi apa ya ci" ucap zee random.
"Baru sampe Jepang kayaknya, eh btw kamu ngga kenal feni waktu itu?" tanya gracia
"Aku ga ngenalin ci sumpah soalnya kak feni berubah banget, di tambah udah lama banget juga kan ga ketemu" jawab zee, memang sejak pertama kali zee bertemu dengan feni zee tidak mengenali bahwa itu ternyata feni teman SMA gracia.
"Aku sadarnya pas kak feni nyebut nama cici" lanjut zee.
"Jadi bener cuma cici yang tau soal kamu ini hm?" tanya gracia serius.
Mendengar ucapan Gracia, Zee langsung bangkit dari acara rebahannya. "Iya cuma cici" balas Zee serius dan Gracia mengangguk mengerti.
"Sini peluk" ucap gracia sambil merentangkan kedua tangannya dan Zee langsung saja masuk kedalam dekapan hangat Gracia.
"Aku kaget banget tau ci pas kak feni bilang adiknya Gracia udah gaada" ucap Zee pelan.
"Sssttt udah sayang udah" ucap Gracia datar, ia tidak mau melanjutkan pembicaraan ini.
TBC.
hehehe gimana nih sama part ini?
okayy janlup vote dan komennya yaa
![](https://img.wattpad.com/cover/357074146-288-k737236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI 2 [END]
RandomKeajaiban atau takdir tuhan? agar tidak bingung dengan alurnya baca dulu my cici yang pertama yaa