Waktu terus berjalan, hingga tiba hari ini hari dimana Zee memulai sekolah kembali di sekolah baru pilihan sang opa yang pastinya sekolah terfavorit dan cukup terkenal itu. Kini Zee sudah rapi dengan seragam dan almamater khas sekolahnya dan ia sedang menatap penampilannya di depan cermin besar, dirinya tak bohong bahwa ia sangat merindukan masa-masa sekolahnya terlebih lagi ia merindukan teman temannya di sekolah yang lama.
Tidak mau membuang buang waktu lagi Zee langsung mengambil tas yang sudah di siapkannya semalam dan langsung saja ia keluar kamar untuk turun sarapan, dan saat akan menuruni anak tangga terlihat gracia yang akan naik.
"Eh baru aja cici mau nyamperin" ucap gracia melihat zee yang kini semakin mendekat.
"Gausah ci, capek dong cici bulak balik terus nanti" balas Zee
"Ngga! Kata siapa?" tanya gracia dengan nada yang agak sewot.
Zee tersenyum melihat raut wajah gracia yang seperti tidak terima itu. "Iya iyaa nggak ci" ucap zee sambil mengecup pipi gracia.
"Hehe iya, ih btw cantik banget sih kamu yaampun, eh eh loh ini? Kamu udah bisa pake dasi sendiri?" Gracia sangat antusias sekali meneliti Zee dari atas hingga bawah sampai gracia baru sadar bahwa dasi zee sudah rapi pada tempatnya.
"Udah dong, tuh liat rapi kan?" tanya Zee sambil menunjuk ke arah dasinya.
"Rapi sayang, pinter kamu tuh" gracia gemas sampai ia mengecup pipi zee setelah itu mereka melanjutkan kegiatannya yaitu sarapan.
"Ci, aku boleh bawa motor?" tanya zee santai sambil menyuapkan roti ke mulutnya.
Gracia cukup kaget mendengar pertanyaan adiknya itu, karena ia pikir Zee sudah lupa dengan motornya.
"Nggak" jawab gracia singkat membuat Zee sedikit murung dan malas malasan memakan sarapannya.
"Kan udah cici bilang, kamu kalo berangkat sama cici terus kalo pulang di jemput supir" lanjut gracia
"Iya ci, yaudah yuk berangkat sekarang" sahut zee sambil memakai tas gendongnya.
"Abisin dulu dong sayang makanannya, minum susu lagi mau?"
"Gamau minum susu lagi, kenyang tadi kan udah nen banyak" tolak Zee sambil mengambil sisa rotinya lalu menarik lengan gracia agar mengikutinya.
Di perjalanan Zee terus mengeluarkan suaranya membicarakan apapun itu, semua yang ada di otaknya ia curahkan kepada gracia membuat gracia yang mendengar nya kadang di buat tertawa oleh sang adik itu. Sampai tidak terasa mereka sudah sampai di sekolah baru Zee yaitu 48 international school.
"Inget pesan cici ya, kalo ada orang yang kenal sama kamu disini terus dia nanya nanya yang aneh gausah tanggepin oke?" Gracia menatap Zee serius.
"Iya cici"
"Susunya jangan lupa di minum terus jangan jajan yang aneh aneh"
"Iya cici"
"Nanti kalo udah pulang jangan lupa kabarin cici ya, kamu harus langsung pulang ga boleh kemana mana dulu, terus kalo udah sampe rumah langsung makan sama minum susunya. Cici usahain pulang cepet har-"
"Ssttt ci udah ya, cici fokus aja di kantor. Aku janji ga akan kemana mana kok setelah pulang sekolah nanti, aku pasti nunggu cici di rumah" potong Zee, dirinya dan Gracia memiliki kegiatan masing masing apalagi Gracia yang pasti memiliki tugas banyak di kantornya membuat Zee tidak enak karena gracia selalu merasa dirinya harus selalu di jaga extra.
Karena selama ini jika Gracia pergi ke kantor sedangkan Zee berada di rumah gracia selalu pulang lebih cepat dan terkesan terburu-buru serta tidak fokus berada di kantor membuat zee cukup sulit menjelaskan kepada gracia bahwa ia tidak akan kenapa-kenapa di rumah, toh di rumah pun kan ada bi ida dan pak jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI 2 [END]
RandomKeajaiban atau takdir tuhan? agar tidak bingung dengan alurnya baca dulu my cici yang pertama yaa