"Aku bantu ya ci" ucap zee menghampiri gracia yang kini di depan wastafel sedang mencuci piring."Gausah, kamu duduk aja gih" tolaknya halus karena memang tinggal sedikit lagi selesai.
"Yaudah"
"Eh kak feni" ucap zee saat melihat feni baru saja datang dan mendudukkan dirinya di sofa depan.
"Zee sini deh" titah feni dan zee menghampirinya diikuti pula oleh gracia.
"Ada apa kak?" tanya zee penasaran.
"Aku tadi udah cari alamat kamu lagi tapi aku ga nemuin informasi apapun, jadi mendingan kita balik ke Jepang aja ya kasian juga kerjaan aku terbengkalai disana kalo aku disini terus" ujar feni
"Fen?" bukan zee yang menyahuti, itu adalah gracia yang kini menatap feni tak percaya.
"Apa gre? Lo tau kan gue sibuk. Gue pengen lebih lama tinggal di Indonesia tapi gue gamau ninggalin pekerjaan gue"
"Lo disana sibuk, terus zee sama siapa disana? Keluarga lo juga kan di Indonesia" sahut gracia
"Gue bakal ajak dia"
Jawaban feni membuat gracia terkekeh remeh. "Ke tempat kerja lo? Fen jangan bercanda, dia bisa jenuh lama-lama begitu"
"Kenapa lo yang ribet sih, bilang aja lo tuh pengen gue nitipin zee ke lo kan"
"Kalo iya kenapa?" ucap gracia datar.
"Jangan memaksakan gre, gue sama zee aja belum terlalu deket apalagi lo. Kan udah gue bilang dia itu Azeera najelina bukan Azizi Shafa"
"Gue ga pernah maksa ya gue cuma ngungkapin apa yang gue mau doang"
"Untuk kalimat terakhirnya kok nggak di jawab?"
"Fen, dari awal ketemu sama dia entah kenapa gue ngerasa nyaman dan bisa langsung sayang sama dia, terserah lo mau percaya atau ngga intinya gue udah sesayang itu sama Azeera. Dan lo tadi bilang mau ngajak dia ke jepang lagi? Please jangan fen" lirih gracia di akhir kalimatnya.
"Tapi ga bisa gitu aja gre, kalo pun gue izinin zee nya belum tentu mau tinggal sama lo. Dan juga gue ga bisa segampang itu nyerahin zee ke lo" balas feni membuat gracia kesal, yang di katakan feni memang benar adanya, namun ego nya ingin memiliki zee sangat besar.
"Iya lo bener, yaudah ya gue pamit" dingin gracia langsung mengambil tas nya dan berlalu pergi.
"Cici!" panggil zee yang akhirnya membuka suaranya.
Gracia yang sudah hampir di ambang pintu itu menghentikan langkahnya, ia mengepalkan tangannya sekuat tenaga menahan sesak di hatinya kala mendengar teriakan zee memanggilnya. Gracia memejamkan matanya sejenak lalu melanjutkan langkahnya keluar dari apartemen feni dan itu membuat zee kecewa.
Sebenarnya gracia ingin berpamitan pada zee entah itu melakukan skinship atau sekedar mengeluarkan kata-kata nya untuk zee namun itu akan membuat hatinya tambah sakit kala mengingat ia akan berpisah dengan zee hari ini.
***
"Gracia di rumah, di apart, atau di kantornya ya" batin feni bertanya tanya.
Feni mengambil handphonenya dan memutuskan untuk bertanya langsung saja pada gracia.
Gracia
gre, lo ada dimana?
knp?
lo dimana cepet jawab
apartSudah tau dimana gracia berada akhirnya feni masuk ke dalam kamar kembali dan terlihatlah zee sedang rebahan memunggunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI 2 [END]
RandomKeajaiban atau takdir tuhan? agar tidak bingung dengan alurnya baca dulu my cici yang pertama yaa