Sinar pagi telah menyapa namun sama sekali tidak mengganggu dua orang yang masih anteng berpelukan ini, salah satunya sudah terbangun yaitu zee dia bangun lebih awal dari pada gracia.
Zee sungguh terharu saat terbangun ia ada di pelukan gracia dan sekarang zee sedang menangis tanpa suara sambil memandang wajah gracia yg begitu dekat di sampingnya, terlalu larut dengan kegiatannya hingga tak sadar gracia sudah bangun dan menatapnya cemas.
"Kamu ga suka ya saya peluk sampe nangis gini?" ucap gracia sambil mengusap air mata zee namun zee menggeleng pelan dan malah semakin menangis.
"Hiks aku takut hiks takut"
"Takut apa hm? Kamu mimpi buruk ya dari semalem"
"Aku mau cici hiks aku mau sama cici aja" ucap zee sangat pelan namun masih bisa di dengar gracia.
Zee seakan tersadar dengan ucapannya itu sontak kaget dan melepas pelukannya dari gracia mencoba beranjak dari kasur namun gracia mencekal tangannya.
"Lepasin" zee berusaha melepaskan cekalan gracia namun sulit sekali karena gracia malah sudah memeluknya erat.
"Ngga! Kamu tadi bilang apa hm? Coba bilang sekali lagi" ucap gracia dengan air mata yang sudah mengalir.
Zee hanya terus menangis.
"Ayo bilang kayak tadi" gracia kini melepas pelukan itu dan menangkup kedua pipi zee.
Zee terdiam beberapa menit lalu mengambil kedua tangan gracia dan menggenggamnya.
"A-aku mau sama cici"
"Ini mimpi nggak sih" gumam gracia pelan sambil menunduk.
"Cici..."
Gracia mengangkat kepalanya saat suara zee lagi-lagi memanggilnya dengan sebutan cici.
"Iya, kenapa?"
"Um...aku a-aku"
"Aku apa? Ayo ngomong aja gausah takut" potong gracia
"Aku mau bilang sesuatu, tapi a-aku takut"
"Sebenernya ak-" sambung zee namun terpotong karena ada suaranya ketukan pintu.
Tok tok tok...
"Ck ganggu" decak gracia kesal sambil berjalan ke arah pintu.
"Mau ngapain?" tanya gracia melihat feni kini di depannya.
"Ah itu gue ada urusan, titip zee ya. Oh ya btw anin udah balik tadi" jawab feni
"Oh oke lo tenang aja ya" sahut gracia yang di angguki feni.
"Yaudah gue pamit jangan lupa kasih zee susu, BYE ZEE" teriak feni di akhir kalimatnya membuat gracia terkejut.
Gracia kembali menutup pintu kamar, namun saat membalikkan badannya pas sekali zee masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamar itu zee menutup pintunya kencang membuat gracia terkejut.
"Yaampun anak itu, tadi dia mau ngomong apa ya? Ah yaudahlah nanti aja gue tanya lagi, kalo sekarang kayaknya dia lagi banyak pikiran deh" gumam gracia sambil mengusap dadanya.
Gracia merapikan kasur sekejap, sambil menunggu zee keluar ia pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Lama sekali gracia menunggu, bahkan sudah 25 menit namun zee belum keluar keluar membuat gracia kini beranjak dari duduknya dan masuk kembali ke dalam kamar.
"Lama banget dia di kamar mandi" gumam gracia karena saat ia masuk tidak melihat zee.
tok tok...
"Zeera, belum selesai?" tanya gracia sambil terus mengetuk pintu kamar mandi dan tidak perlu menunggu lama pintu itu terbuka.
Cklek
"Maaf ya ci eh kak, aku sakit perut tadi" jawab zee.
"Dia tau dari mana deh gue sering di panggil cici" batin gracia penasaran.
"Bohong ya kamu" gracia menatap zee lekat lekat membuat zee gugup.
"Engga, m-masa bohong sih"
Gracia terkekeh melihat kegugupan zee. "Lucu banget sih, yaudah yuk sarapan" gracia menarik lengan zee sampai kini mereka sudah berada di meja makan duduk bersebelahan.
"Abisin susunya, yang semalem kamu kenapa nggak di abisin? Di omelin feni loh nanti" tanya gracia seraya mendekatkan segelas susu itu pada zee.
"Nggak enak, eh maksudnya emang akunya kenyang aja sih" jawab zee dengan cengirannya.
Gracia menghela nafasnya menatap zee yang sedang meminum susu. "Kesamaannya pun banyak banget sama zee" gumamnya pelan.
"Loh kakak kenapa sedih" tanya zee karena melihat gracia kini menatapnya dengan berkaca kaca.
Gracia tersenyum dan memberanikan diri mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah zee. "Gapapa, lagi kangen aja sama adik saya" jawabnya lirih.
"Zeeraa" panggil gracia.
"Iyaa?"
"Saya boleh c-cium kamu nggak?" tanya gracia penuh harap, sungguh saat ini ia begitu merindukan adiknya.
"Boleh" sahut zee cepat dan gracia yang mendapatkan lampu hijau langsung mengecup lama dahi zee hingga tak sadar keduanya kini meneteskan air matanya.
Gracia memundurkan wajahnya kembali dan ia sudah menangis. "Hiks sakit tau, disini sakit" tunjuk gracia pada dadanya, ia merasakan sakit hati.
"Kamu tau nggak rasa sakit rindu sama seseorang tapi seseorang itu udah ga ada, dan saat saya ketemu sama orang yang mirip sama seseorang itu pun saya ga bebas ngelakuin apapun yang saya mau karena ya keterbatasan, apalagi orang gengsi kayak saya ini cukup sulit untuk memulai, saya pengen ngelakuin ini saya pengen ngelakuin itu tapi saya ga berani" lirih gracia sangat menyayat hati.
Hati zee seolah tertusuk beribu ribu pisau kala mendengar keluh kesah gracia. "Sesayang itu kakak sama dia?" tanya zee.
Gracia terkekeh hambar di sela tangisnya. "Banget" ucapnya.
"Kalo di inget inget rasanya sakit banget. Dia pergi karena atas kecerobohan saya waktu itu, andai aja saya paksa dia ikut sama saya, semuanya nggak akan terjadi"
"Memang bodoh, tapi saya pernah lebih bodoh lagi waktu itu. Saya mencoba mengakhiri hidup saya tapi tiba-tiba adik saya datang dan menghentikan semuanya, dia datang di dalam mimpi saya. Dia datang begitu cantik dengan gaun putihnya serta menasehati saya dan menyampaikan pesan dari mama dan papa yang katanya mereka kecewa, dan satu hal lagi, dia meminta saya untuk mengikhlaskannya, kamu tau? Itu adalah bagian yang paling sakit"
"Sakit sekali dari dulu selalu di minta untuk mengikhlaskan orang yang saya sayangi, mama papa dan adik saya semuanya pergi ninggalin saya sendiri disini" gracia begitu lirih mengeluarkan unek-uneknya selama ini.
"Jangan ikutan nangis, saya makin sakit" ucap gracia melihat zee menangis.
"Kakak jangan nangis lagi ya" balas zee yang di angguki gracia yang kini sedang menghapus sisa-sisa air matanya.
"Makasih ya, dan maaf juga ya zeera saya malah curhat"
"Gapapa, btw panggil aku zee aja kak dan gausah formal juga sama aku. Santai aja" ucap zee
"Iya zee, kamu juga panggil aku cici aja ya"
"Iyaa"
okelah double up spesial malming wkwk, ini ngetik dadakan bgt jadi sowryy kalo agak laen eh agak ga nyambung mksdnya.
widiiiiiiihhh enak banget tuh yg besok libur, gue ga libur yang ada sibuk😙
byee see u next part maniezzz janlup vote and komennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI 2 [END]
RandomKeajaiban atau takdir tuhan? agar tidak bingung dengan alurnya baca dulu my cici yang pertama yaa