Iqbaal, pria yang cool, ganteng, baik dan keren. Anak manja mama sama papa. Dia itu selalu dikontrol sama mamanya. Suatu hari, ada satu cewek cantik yang datang ke rumahnya dan mengaku ingin menjadi kekasih hatinya si Iqbaal.
Mamanya bersetuju menja...
Iqbaal merasa capek dan sangat emosi. Dia mencoba istirahat di kasurnya, sambil membaca kembali pesan istimewa yang diterimanya tadi siang.
Setelah asik membaca pesan itu, beranda telefonnya pula menunjukkan ada pesan lewat SMS. Kali ini, pesan romantis itu telah dikirim lewat situ. Iqbaal yang sedang berbaring langsung duduk dan membuka pesan itu.
"Hai, kamu yang disana. Pasti seharian ini kamu merasa lelah. Jadi bacalah pesan ini melalui hati kamu yang tulus agar tidak lagi merasakan lelah. Buanglah segala hal yang ada dipikiranmu untuk menjadi tenang seketika. Aku tau, aku bukan orang yang layak untuk memberikan nasehat terbaik pada dirimu. Akan tetapi aku berusaha untuk membuatmu senang ketika nanti aku yang selalu berada disisimu. Tenanglah dalam lenamu, dibuai oleh pesan-pesanku. Semoga kita bisa bertemu lagi di kemudian hari.
Aku yang mencintaimu. ♡
Benar sekali kata-kata yang ditulis di pesan itu. Iqbaal merasa lelah seharian ini gara-gara masalah yang ditimbulkan oleh Valen tadi siang.
Kata-kata terakhir di pesan itu membuatkannya berpikir sejenak, apakah mungkin pesan ini dan kiriman sebelumnya ditulis oleh tunangannya sendiri? Dia mencoba untuk mencari tau dengan sendirinya.
Besok siang di restoran tempat Iqbaal biasa makan...
"Hmm, halo permisi mbak. Boleh saya tanya sedikit?" soal Iqbaal kepada salah pekerja disitu.
"Ya, pak. Ada apa?" bilang pekerja itu.
"Orang yang menitipkan kiriman kepada saya itu cewek atau cowok? Mbak sempat liat mukanya gak?" soal Iqbaal sekali lagi.
"Oh orangnya itu cewek pak. Kalau mukanya, mohon maaf saya gak liat. Soalnya dia pakai masker tapi pak matanya cantik banget, kayak bersinar gitu." jawab si pekerja itu.
Kecurigaan Iqbaal berakhir pada hari itu juga. Sangkaan Iqbaal tidak meleset sama sekali. Tunangannya lah yang selama ini menitipkan kiriman dan pesan kepada dirinya.
"Jadi bener, selama ini tunangan gue yang kasih kiriman ini." ngomong Iqbaal sendirian sambil tersenyum.
Iqbaal berlalu pergi meninggalkan restoran itu. Dia memarkir mobilnya di daerah yang agak jauh dan luas tanpa sebarang mobil disitu. Belum sempat Iqbaal membuka pintu mobilnya, datang satu mobil yang lain sedang melaju tepat kearahnya.
Untungnya Iqbaal sempat ditarik oleh satu cewek misterius di sebelah kiri pinggi. Cewek itu terjatuh diatas badan Iqbaal. Hampir saja Iqbaal kecelakaan. Iqbaal juga sempat melirik dan menghapal plat nomer mobil tersebut.
"Kamu? Bagaimana kamu bisa tau aku ada disini?" soal Iqbaal kebingungan.
"Kenapa tidak? Aku itu tunangan kamu. Dimana pun kamu berada, aku pasti tau." bicara cewek itu.
Setelah sekian lama, akhirnya masker di wajah cewek itu dilepas. Wajah imut itu ditenung lama oleh Iqbaal.
"Permisi! Udah ya, jangan ditenung lama. Aku itu belum sah jadi milik kamu."
"Terus ini? Mau dijelasin?"
Bicara Iqbaal seraya menunjukkan posisi cewek itu.
"Astaga, maaf. Aku lupa. Ternyata aku udah himpit kamu."
"Gak apa-apa kok."
Iqbaal tersenyum. Ternyata ini cewek yang sudah menawan hatinya, cuman lewat kata-kata puitis dan romantis.
"Aku sebenarnya penasaran sih, masa kita udah tunangan tapi gak tau nama satu sama lain." bicara Iqbaal.
"Aku udah lama kenal kamu, malah dari lama sebenarnya. Mungkin kamu lupa." bilang cewek itu.
"Maksud kamu gimana sih? Aku gak ngerti."
"Coba diinget lagi, pas kamu SMP. Mungkin kamu bisa inget."
Iqbaal coba untuk mengingatnya namun gagal. Seingatnya, dia tidak pernah mempunyai teman cewek sewaktu SMP.
"Maaf, tapi aku gak boleh inget. Bisa gak kalau kamu sebutin apa aja tentang kamu yang boleh bikin aku inget lagi." bicara Iqbaal.
"Iqbaal, cowok dingin kayak kulkas yang penuh sekali dengan es. Aku memanggilnya dengan panggilan EsBaal." bilang cewek itu.
"EsBaal? Hanya satu cewek yang memanggil aku dengan panggilan itu. Yasmin, Yasmin Dahlia Hanum. Apa itu kamu Yasmin?" soal Iqbaal ke cewek itu.
"Iya aku Yasmin. Cewek cupu yang diam-diam suka sama cowok dingin, dan itu kamu Iqbaal." jawab Yasmin.
Adhisty Zara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yasmin Dahlia Hanum
Iqbaal tidak menyangka bahwa Yasmin adalah jodohnya selama ini. Cewek itulah yang selama ini membuatnya kagum karena kepintarannya yang luarbiasa sewaktu SMP.
"Yasmin, suatu hal yang bikin aku tidak bisa berkata-kata adalah memilikimu dengan cara segampang ini." ucap Iqbaal.
"Kalau aku tidak bertindak cepat, mungkin saja kamu sudah dimiliki oleh orang lain. Aku gak mungkin ngebiarin orang lain memiliki apa yang aku suka." bicara Yasmin.
"Boleh gak kamu temenin aku ke kantor polisi? Aku sempat liat plat nomer mobil tadi, jadi aku pengen ngelaporin langsung ke polisi."
"Yaudah, aku temenin kamu sampai kamu selesai." bilang Yasmin.
Mereka tersenyum. Akhirnya Iqbaal bisa melihat wajah tunangannya secara dekat tanpa harus ditutup-tutupi kebenarannya . Tidak ada lagi kata penasaran di benaknya.
Iqbaal mengetahui kebenaran tentang mobil yang menabrak dirinya.
"Pemilik mobil ini didaftarkan atas nama Valen Akasya, pak? Yaudah makasih ya, pak. Saya harap orang yang coba mencelakakan saya ini ditangkap dengan segera. Saya mohon ya, pak."
"Baiklah, akan segera kami lakukan. Terima kasih atas informasi yang telah diberikan oleh bapak. Terima kasih juga karena telah berkerjasama dengan polisi untuk mencoba menangkap pelaku kejahatan."
"Sama-sama, pak. Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat jalan."
Iqbaal dengan pantas mencapai tangan Yasmin dan menggenggamnya dengan erat sekali. Yasmin malu dan hanya bisa tersenyum.
"Makasih udah mau nemenin aku ke kantor polisi. Setelah ini kamu mau kemana aja? Mau aku temenin?" bicara Iqbaal.
"Gak usah. Takutnya nanti kamu malah capek cuman gara-gara aku. Kita langsung pulang aja ya. By the way, jangan bilang dulu ya ke mama kamu kalau kita udah ketemu."
"Emang kenapa?" soal Iqbaal kebingungan.
"Gak kenapa-napa, cuma tolong jangan kasitahu aja dulu." jawab Yasmin.
"Baik, kalau itu yang kamu mau. Aku pergi dulu ya. Selamat tinggal, sayang. Sampai jumpa di hari pernikahan kita nanti." bicara Iqbaal.
"Iya, selamat tinggal sayang." bilang Yasmin sambil tersenyum riang.