Chapter 21 [ cewek 6 ]

71 3 0
                                    

Keesokan harinya...
"Di, elu kenapa datang kesini cuman nonton tv doang? Emang elu nggak keluar hari ini?" tanya Iqbaal penasaran.

"Males ah, tiap hari kerjanya keluar mulu. Lu pikir gua gak bosen apa? Hari ini gua cuma pengen duduk di rumah. Jaga elu sama Natasha. Natasha kan masih sakit. Masa mau keluar setiap hari. Mendingan gua jaga Natasha aja." ucap Hadi.

"Elu sebenarnya mau jaga gua apa Natasha doang sih? Aneh banget lu. Udah, gua mau keluar. Gua titip Natasha buat lu." bicara Iqbaal.

"Ya gak usahlah Iqbaal. Elu kan belum sembuh, kalo elu jatuh di jalanan nanti siapa yang mau nolongin elu?" ucap Hadi khawatir.

"Gak usah khawatir, gua bisa jaga diri baik-baik. Gua keluar sebentar aja kok. Gua nyuruh aja tuh, Pak Keanu jadi supir gua." jelas Iqbaal.

"Ya udah, hati-hati di jalanan." ucap Hadi.

"Iya." jawab Iqbaal.

Iqbaal keluar dengan keadaan yang masih kurang sehat. Dia menyuruh Pak Keanu alias security di rumahnya itu untuk menjadi supirnya.

"Pak, tolong nyetir mobil saya ya. Kaki saya masih sakit nih. Gak bisa injak pedalnya." bicara Iqbaal.

"Baik, nak Iqbaal." jawab Pak Keanu.

Sepuluh menit berlalu.. Pak Keanu memberhentikan mobilnya di sekitar pusat perbelanjaan disitu karena disuruh oleh Iqbaal.

"Pak, tunggu disini sebentar ya. Saya masuk ke dalam dulu. Gak lama kok cuma sebentar. Tunggu ya." ucap Iqbaal.

"Baik, nak Iqbaal." jawab Pak Keanu.

Iqbaal keluar dari mobilnya itu, dan berjalan menuju ke arah pusat perbelanjaan yang ada disitu.

"Ah! Aduh!" teriak Iqbaal.

Iqbaal hampir jatuh karena tongkatnya kepeleset batu di hadapannya. Pada waktu itu, datanglah seorang cewek membantunya. Cewek itu menyambut tubuhnya, dan kemudian mengangkatnya ke atas.

"Makanya kalo udah sakit jangan keluar. Hampir aja jatoh tadi. Kamu nggak apa-apa?" tanya Nayla.

"Enggak. Enggak apa-apa." jawab Iqbaal.

"Eh bentar, kayaknya aku pernah ngeliat kamu deh. Tapi dimana ya?" tanya Iqbaal kebingungan.

Iqbaal teringat kembali masa lalu. Dan akhirnya dia mengingati siapakah cewek itu. Ternyata itulah Nayla, teman satu kelasnya sewaktu SD.

"Oh iya, kamu Nayla kan? Teman satu kelas aku waktu SD dulu. Itu kamu kan?" tanya Iqbaal lagi.

Cut Syifa

Nayla Abidzar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayla Abidzar

"Kok kamu tahu sih, kamu pula siapa? Bentar, apa mungkin kamu ini Iq.. Iqbaal?" tanya pula Nayla.

"Iya, ini aku Iqbaal. Iqbaal Saputra. Yang dulu kamu suka manggil aku apa tuh... Oh ya, kamu suka manggil aku CGG. 'COWOK GANTENG GENIUS'. Aku masih inget lho." ucap Iqbaal.

"Iya aku masih inget kok. Masa aku lupa sih. Aku itu teman pertama kamu waktu SD dulu. Kamu itu suka ngebuli aku tapi setelah kamu pake kacamata, kamu udah berhenti ngebuli aku karena kamu nggak mau kacamata kamu direbut sama aku." bilang Nayla.

"Bener banget tuh. Kamu dulu manggil aku CGG karena aku pake kacamata. Kamu bilang, hanya orang genius yang selalu pake kacamata." jelas Iqbaal.

"Tapi kamu udah nggak pake kacamata sekarang. Gimana caranya kamu bikin agar kamu itu nggak pake kacamata lagi?" tanya Nayla.

"Nggak bikin apa-apa kok. Setelah aku meningkat dewasa, aku nggak butuh kacamata lagi." jawab Iqbaal.

"Oh begitu. Tapi ini, kok kamu bisa jadi kayak gini sih? Udah, yuk kita cerita aja di kafe sana. Kamu pasti capek kan cuman berdiri disini." ucap Nayla.

Nayla membawa Iqbaal ke kafe yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan itu. Mereka pun berbicara tentang diri mereka disana.

"Aku kecelakaan waktu itu. Tangan aku ini masih pegel sih, tapi masih bisa digerakin dikit. Aku gak sadar hampir 3 bulan juga di rumah sakit. Hadi yang ngerawat dan ngerapiin aku di rumah sakit. Alhamdulillah syukur, aku udah semakin sembuh." ucap Iqbaal.

"Kasian banget kamu. Semoga kamu cepat sembuh ya. Nanti kita bisa ketemu selalu."  bicara Nayla sambil tersenyum kecil.

"Terima kasih Nay. Oh begini, kamu mau nggak kerja jadi pembantu rumah di rumah aku? Kerjanya dikit aja kok, kamu cuma harus jaga aku. Cuman itu. Kamu mau?" tanya Iqbaal.

"Biar aku pikir dulu ya. Nanti aku tanya sama..."

"Nggak apa-apa, nanti kamu tanya aja Vanesa sama Jessica. Kalau mereka yang lain juga mau. Nggak apa-apa, mereka bisa gantian sama kamu. Kalo kamu mau juga. Aku tahu kok kalian tinggalnya serumah."jelas Iqbaal.

"Kamu masih inget Vanesa sama Jessica? Kamu tau dari mana aku nginep sama mereka?" tanya Nayla penasaran.

"Hadi, kemaren ketemu sama Jessica. Jadi Jessica bilang yang kamu sama Vanesa tinggalnya serumah, bertiga." jawab Iqbaal.

"Aku pulang dulu ya Iqbaal. Soalnya aku dari kemaren gak pulang ke rumah. Aku nginep di tempat kerja aku. Jadi kalo aku pulangnya telat, Jessica jadi bawel. Oke? Bye, CGG. Assalamualaikum." ucap Nayla.

"Udah ah, caper aku. Waalaikumsalam." jawab Iqbaal.

A Gift For You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang