Vote dulu dong biar semangat upp😁👌
Alina menunduk takut melihat tatapan kedua orangtuanya ikbal padahal mereka menatap alina biasa saja bahkan nare menatapnya dengan senyum tipisnya, tapi tetap saja alina takut dalam hatinya ia terus berdoa semoga ia tidak disakiti mereka.
Ikbal terkekeh kecil melihat alina ketakutan bahkan mencengkeram tangannya. "Enggak usah takut mereka kedua orangtuanya saya" ucap ikbal.
"Nama kamu siapa?" Tanya endra menatap alina yang terus menunduk.
Alina mendongak menatap mereka takut-takut. "Nama aku alina frisya Aprillia" jawab alina gugup.
"Kamu masih kuliah?" Tanya endra.
Alina mengangguk pelan.
"Tidak usah takut alina kami tidak akan menyakitimu, perkenalkan nama saya nare mamahnya ikbal dan ini endra suami saya papahnya ikbal, dan ini putri rara anak kami berdua" ucap nare.
Alina langsung menatap anak kecil berusia satu tahun yang sedang makan biskuit, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum lebarnya membuat ikbal tercengang ini pertama kalinya melihat alina tersenyum. "Cantik sekali" puji alina. Matanya yang bulat dan berwarna biru laut hidung yang sangat mungil, bibir yang merah alami rambut yang berwarna hitam pekat tubuh yang mungil sangat cantik.
"Mau gendong?" Tanya nare tahu kalau alina ingin mengendong namun takut tidak diizinkan.
Alina menatap nare. "Memangnya boleh?" Tanya alina polos.
"Boleh dong" jawab nare mendudukkan rara kepangkuan alina.
Alina tersenyum lebar. "Hallo rara kamu cantik sekali" gemes alina mencium pipi tembem rara.
"Kamu lebih cantik" bisik ikbal.
Alina tidak menjawab ia mengelus-elus pipi rara. "Gemes banget pengen gigit" cicit alina.
"Kamu suka anak kecil?" Tanya andra.
Alina mengangguk cepat. "Suka banget aku suka anak kecil" jawab alina.
"Kalau gitu kita bikin saja" ucap ikbal santai.
Alina melotot sempurna begitupun kedua orangtuanya. "Mesum banget sih" kesal alina.
"Hahaha"
***
Alina merebahkan tubuhnya di kasur menatap sekeliling kamar yang sangat menyeramkan, kamar ikbal yang serba hitam dan kuning emas membuat bulu kuduk alina berdiri.
"Enggak ada kehidupan di kamar ini" gumam alina.
Sebenarnya kedua orang tua ikbal tidak setuju mereka satu kamar begitu alina ia sangat bahagia ada yang berpihak padanya, namun ikbal menentang keras ia tidak mau tidur pisah, bahkan ikbal ngamuk tidak jelas. Walhasil mereka setuju daripada ikbal ngamuk.
Cklek.
Alina menoleh menatap ikbal yang masuk kamar alina langsung duduk menatap ikbal yang berjalan menghampirinya. "K-kenapa?' tanya alina heran.
Ikbal tidak menjawab ia langsung memeluk alina menindih tubuh alina membuat alina panik memberontak. "Saya tidak akan menyentuh kamu lebih sebelum kita menikah" bisik ikbal mengigit pelan daun telinga alina membuat tubuh alina menegang.
"K-kak l-lepas jangan seperti ini" lirih alina takut ikbal macam-macam.
Ikbal tidak menjawab ia malah semakin menjadikan mencium leher alina mengigirnya sampai meninggalkan bekas merah, menahan tangan alina yang memberontak. "Diam! Saya tidak akan lebih" kesal ikbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Iqbal
Teen FictionBagaimana rasanya kalian diculik anak bos mafia dijadikan pacarnya? inilah yang dirasakan alina. bukan dijadikan pacar saja alina juga disakiti secara fisik jika membuat iqbal marah besar. langsung baca aja👌