Pagi-pagi sekali ikbal sudah bangun dari tidurnya dan asyik menganggu alina yang masih tidur pulas, ikbal sangat suka melihat alina kesal karena ulahnya makanya itu setiap hari ikbal terus mencari masalah supaya ia bisa melihat wajah sembab dan merah alina karena menangis kesal.
Ikbal mamencet-mencet hidung alina yang kecil membuat sang empu kesulitan bernapas. "Bangun udah pagi" ucap ikbal menepuk-nepuk pipi alina pelan.
Alina tidak menyahut ia malah asyik memeluk guling membuat ikbal mendengus kasar, ikbal melempar guling ke lantai. "Apa sih? Hari ini aku enggak ada kelas jadi aku kau tidur aja" tanya alina kesal.
Ikbal menarik alina ke pelukannya. "Temenin gue kerja" pinta ikbal.
"Hmm" gumam alina.
"Ko lo cuek sih al?" Tanya ikbal tidak suka.
Alina menatap lekat mata ikbal yang menatapnya tajam. "Aku baru bangun tidur nyawa aku belum sepenuhnya kumpul, mending kak ikbal mandi dulu nanti gantian" jawab alina.
"Gimana kalau kita mandi bareng aj----"
"Enggak! Udah sana mandi" potong alina cepat.
Ikbal mengangguk pelan ia langsung mandi dengan cepat, selesai mandi dan memakai pakaian kantornya ia langsung duduk di pojok kasur menunggu alina keluar kamar mandi.
Cklek.
Alina keluar kamar mandi dengan pakaian biasanya, menatap ikbal yang menatapnya serius. "Kenapa? Ada yang salah sama aku?" Tanya alina menatap dirinya dari atas sampai bawa.
Ikbal menggeleng pelan. "Tidak ada" jawab ikbal menghampiri alina.
"Terus?" Tanya alina bingung.
"Gue mau kita nikah sekarang juga" jawab Ikbal terlihat sangat serius menatap wajah alina yang syok. "Gue mau kita nikah sekarang juga" ulang ikbal menyakinkan ucapannya serius.
Mata alina membulat sempurna menggeleng cepat. "Enggak! Aku enggak mau menikah sekarang, aku enggak mau nikah muda" tolak alina cepet.
Ikbal mencengkeram kedua pundak alina. "Mau tidak mau harus mau gue sudah siapkan semuanya" ujar ikbal menarik paksa alina keluar kamar.
"Aku enggak mau nikah sama kak----"
Bugh.
Ikbal memukul tengkuk alina sampai alina jatuh pingsan, ikbal langsung membopong tubuh alina keluar rumah. Ia harus menjadikan alina miliknya supaya alina menurutinya.
***
Alina menatap kosong depan hari ini ia resmi menjadi istri Ikbal, sungguh ia tidak senang bisa menikah dengan ikbal pria jahat dan sadis. "Aku mau ke kamar mandi dulu' pamit alina langsung berjalan menuju kamar mandi.
Pernikahan mereka memang hanya dihadiri keluarga saja, tidak ada resepsi atas kemauan ikbal sendiri. Mungkin nanti akan dilanjutkan acara resepsi pernikahan.
"Mau langsung pulang atau nginep di sini?' tanya endra.
"Nginep. besok pulang" jawab ikbal.
"Ingat kamu sudah memiliki istri harus berubah menjadi lebih baik" ujar nare.
"Hmm" jawab ikbal malas.
Ikbal menghampiri istrinya yang baru keluar kamar mandi. "Kalau ada apa-apa bilang sama gue" ucap ikbal merangkul pinggang alina membuat sang empu cukup terkejut.
Alina menahan tangan ikbal yang hendak masuk kedalam bajunya. "Aku capek aku mau istirahat dulu" lirih alina melepaskan tangan ikbal dari pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Iqbal
Teen FictionBagaimana rasanya kalian diculik anak bos mafia dijadikan pacarnya? inilah yang dirasakan alina. bukan dijadikan pacar saja alina juga disakiti secara fisik jika membuat iqbal marah besar. langsung baca aja👌