29. Alina cemburu.

1.5K 29 0
                                    

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit alina sudah diperbolehkan pulang tapi tidak dengan anaknya yang harus dirawat di rumah sakit sampai satu bulan kedepan, alina dan ikbal keluar ruangan mereka ingin menjenguk anaknya.

Dokter tidak mengizinkan mereka menjenguk secara langsung karena belum masuk jam besok, alina dan ikbal mematuhi peraturan dokter walaupun rumah sakit ini milik kedua orangtuanya ikbal sendiri.

"Ayok pulang" ajak endra menatap anak dan menantunya.

Alina menggeleng pelan. "Enggak mau alina mau di sini aja nunggu anak alina" tolak alina tidak tega meninggalkan anaknya.

Ikbal mengelus rambut alina lembut. "Kamu tenang saja di sini anak buah aku jaga anak kita sayang, aku juga sudah pasang CCTV di ruangan ini nanti kita bisa pantau anak kita di sin---"

"Aku enggak mau kak, pokonya aku mau tinggal di sini titik" potong alina kesal sambil menepis tangan ikbal yang ada di kepalanya.

Irish menatap anaknya. "Sayang, tidak baik orang sehat berlama-lama di sini, nak ikbal juga sudah pastikan kalau anak kalian akan baik-baik saja' bujuk irish.

Alina menoleh menatap ibunya. "Bu, alina tidak bisa jauh-jauh dari anak alina. Kalau kalian mau pulang kalian saja alina mau di sini saja sampai anak alina diperbolehkan pulang" kekeuh alina.

"Alina jangan bandel nak ayolah pulang nanti kita kesini lagi jenguk anak kamu" bujuk Ajis.

Alina tetap menggeleng membuat mereka bingung.

"Ada hotel di sebelah rumah sakit ini kalian tinggal di Sana saja" saran nare kasihan juga memaksa alina.

Alina mengangguk cepat. "Ya, aku mau tinggal di hotel saja" setuju alina setidaknya ia lebih gampang untuk bolak-balik.

Ikbal mengangguk setuju. "Yasudah kita tinggal di sana sampai cebong ikbal diperbolehkan pulang" setuju ikbal.

Puk.

Alina memukul pelan lengan ikbal. "Ini anak kamu lho kenapa dipanggil kecebong coba ish, kaya enggak ada nama yang lebih bagu aja" kesal alina.

"Tau nih emang aneh" imbah nare tidak suka.

"Tapi lucu juga hehe" kekeh endra.

"Tuh apa kata papah juga lucu emang nama cebong itu bangus, gimana kalau anak kita dikasih nama ceb-----"

"Enggak! Aku enggak setuju enak aja dikasih nama cebong" sewot alina.

"Hehehe. Bagus lhl sayang enggak ada yang punya nama kaya gitu"

"Iya enggak ada yang punya karena terlalu buruk" sewot alina.

Kedua orangtuanya dan mertuanya langsung tertawa melihat anak mereka adu debat hanya karena masalah.

***

Alina memeluk erat Ikbal yang baru saja tidur setelah menemaninya begadang. Anaknya dijaga kedua orangtuanya sengaja mereka bergantian untuk menjaga anak mereka walaupun ada banyak anak buah ikbal dan papah mertuanya yang menjaga anaknya. Tapi tetap saja rasanya beda.

Alina juga memantau anaknya lewat CCTV, jadi ia bisa tahu anaknya sedang apa.

"Sayang" bisik alina.

"Hmm" jawab ikbal.

"Maaf ya udah ngerepotin kamu" ucap alina merasa bersalah Sudah membuat suaminya kerepotan.

"Enggak" jawab ikbal mempererat pelukannya.

Alina mengelus pipi ikbal. "Boleh main ponsel enggak?" Tanya alina.

Devil IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang