23. yang ditunggu-tunggu

1.7K 39 2
                                    

Ikbal menarik Istirnya duduk lebih dekat dengan dirinya menatap alina yang fokus menonton film sambil mengelus-elus rambut ikbal, saking asyiknya sampai ikbal diabaikan begitu saja.

"Sayang" panggil ikbal.

"Apa?" Tanya alina tanpa menoleh.

"Mau peluk" rengek ikbal.

Alina langsung memeluk ikbal namun matanya terus menatap film. "Udah" ucap alina kembali melepaskan pelukannya.

"Ko gitu sih? Aku mau peluk kamu lama-lama" rengek ikbal.

"Entar aja aku lagi fok......iklan lagi" dengus alina kesal filmnya iklan.

"Rasain haha" tawa ikbal.

Alina menoleh menatap suaminya. "Aku mau tidur aja" kesal alina moodnya hancur gara-gara film kesukaannya iklan.

Alina merebahkan tubuhnya di kasur disusul ikbal yang langsung memeluk alina erat. Alina menatap bulu mata lentik ikbal tiba-tiba jantungnya berdegup kencang saat matanya menatap mata indah ikbal.

"Alina" bisik ikbal lirih.

"Hmm?" Gumam alina.

Ikbal memeluk alina lebih erat membuat sang empu kesulitan bernapas. "Gemes banget sih lo jadi pengen terkam lo" ucap ikbal menarik alina ke atas tubuhnya.

"Aku enggak mau" tolak alina paham maksud suaminya.

Ikbal menatap lekat wajah alina. "Sebentar aja al, masa kamu tega sama suami kamu sendiri sih?" Rengek ikbal.

"Aku capek kak" lirih alina.

"Capek apak orang kamu nonton film doang"

"Kak-----"

"30 menit janji" potong ikbal dengan wajah yang melas.

Alina yang tidak tega mengangguk pasrah, ikbal langsung melakukannya dengan lembut tidak ada kekerasan. Ia tidak mau menyakiti istrinya lagi tapi tidak janji juga!.

"Udah aku ngantuk" ucap alina lemas sekaligus kantuk.

"Al, belum 30 menit baru 20 menit lho"

"Lemes kak aku enggak bohong" lirih alina.

"Seb----"

"Huek-huek, m-minggir" alina mendorong tubuh ikbal sampai jatuh ke sampingnya, alina mengambil baju kaos oversize milik ikbal dan celana pendeknya. Berlari masuk kamar mandi memuntahkan makanan yang tadi ia makan.

Ikbal memakai cepat celananya menghampiri alina. "Sayang kamu kenapa?' tanya ikbal sambil memijit tengkuk alina.

"M-mual k-kak" jawab alina memegang perutnya yang terasa diaduk-aduk.

"Kita priska ya" ajak ikbal

"Enggak! Aku cuma butuh istirahat" tolak alina langsung keluar kamar mandi merebahkan tubuhnya di kasur. "Pusing, mual, lemas lengkap banget" cicit alina.

"Sayang ak----"

"Aku enggak papa aku cuma butuh istirahat aja" potong alina.

"Yaudah aku telpon mamah dulu suruh ke sini"

"Hmm"

***

Ikbal mengendong rara yang bawel sedangkan alina masih di kamar. "Mah, Kenapa akhir-akhir ini alina sering mual?" Tanya ikbal.

"Hamil kayanya" jawab endra.

Ikbal menatap papahnya. "Pah, dokter bilang kalau ikbal sulit untuk----"

Devil IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang