Alina menatap ikbal yang sedang asyik minum alkohol bersama sepupunya, alina tidak tahu kalau sepupu ikbal yang terlihat polos ternyata suka minum alkohol. Alina terus menatap ikbal namun sang empu hanya tersenyum tipis seakan membalas tatapan dingin alina.
"Suami kamu memang suka minum alkohol tapi dia tau batasan kamu tidak udah khawatir" ucap nenek ikbal.
Alina menatap nenek suaminya. "Nek, alina tidak suka pria yang suka minum alkohol gitu." Jujur alina.
"Yasudah kalau kamu berani kamu suruh dia berhenti" ujar nenek langsung masuk kedalam rumah Meninggalkan alina yang masih bengong.
Alina benar-benar menghampiri ikbal Menatap ikbal dingin. "Berhenti minum" ujar alina merebut gelas yang dipegang ikbal.
"Sayang kamu mas----"
"Berhenti atau kita c-cerai" potong alina serius.
DEG
Rahang ikbal mengeras menatap tajam alina. "Berani kamu ancam gitu?" Tanya ikbal semakin menatap alina tajam.
"I-iya. Aku tidak suka kamu mabuk lebih baik aku tidak memiliki suami ketimbang memilki suami namun hobi mabuk" jawab alina menahan rasa takut.
Ikbal langsung menarik alina masuk kedalam kamar mendorong alina sampai terjatuh ke lantai. "GUE ENGGAK SUKA LO BAWA-BAWA KATA CERAI SIALAN! GUE BENCI KATA ITU" bentak ikbal marah.
Alina mendongak menatap ikbal rasa takutnya hilang begitu saja. "Kalau lo enggak mau gue bawa-bawa kata cerai lo harus berubah, lo enggak boleh mabuk-mabukkan gitu" teriak alina kesal.
Ikbal mencengkeram pipi alina. "Lo enggak punya hak atas gue sialan, jangan pernah mengatur hidup gue sedikitpun. Ingat lo itu dijual ayah kandung lo sendiri walaupun gue yang paksa pria tua itu." bisik ikbal.
Alina terkekeh kecil. "Oke kalau itu yang anda mau tuan ikbal yang terhormat, saya tidak akan mengatur anda dan memperdulikan anda lagi" ujar alina keluar kamar dengan perasaan hancur.
"AEGHHHHH!" teriak ikbal.
***
Alina dan ikbal saling diam tidak ada yang memulai pembicaraan lebih dulu, saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju pulang ke Jakarta.
Sesekali ilbal melirik istrinya yang terus menatap luae jendela.Alina mengambil selimut Menarik sampai dada, namun dengan isengnya ilbal menariknya dan melemparnya kebelakang. Alina melirik ikbal dan kembali menatap luar jendela.
"Alina gue kantuk" ujar ikbal.
Alina pura-pura tidur ia tidak mau Ikbal mengajaknya bicara ataupun bermanja-manja. "Tuhan, kenapa nasib aku tidak beruntung" batin alina.
"Ck! Alina duduk di pangkuan gue" kesal ikbal menarik-narik tangan alina. "Gue enggak bisa tidur kalau enggak peluk lo" jujurnya.
Hening.
"Alina sekali lagi lo enggak jawab gue....gue dorong lo dari sini" ancam ikbal menakut-nakuti alina.
Hening.
Ikbal Mengepalkan tangannya rahangnya mengeras otot-otot ditangannya menonjol. "Gue enggak main-main alina frisya Aprillia jawab gue kasih kesempatan satu kali lagi" geram ikbal.
Hening.
Ikbal membuka paksa pintu mobil yang masih jalan itu mendorong alina keluar dari mobil yang melaju kencang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Iqbal
Teen FictionBagaimana rasanya kalian diculik anak bos mafia dijadikan pacarnya? inilah yang dirasakan alina. bukan dijadikan pacar saja alina juga disakiti secara fisik jika membuat iqbal marah besar. langsung baca aja👌