Tidak terasa kandungan alina sudah memasuki usia delapan bulan yang berarti tinggal satu bulan lagi alina melahirkan, ikbal sudah mengambil cuti ia hanya akan mengerjakan pekerjaannya jika itu sangat penting itupun di rumah.
Ikbal menatap istrinya yang kesusahan untuk berjalan. "Perlu aku bantu sayang?" Tanya ikbal.
Alina menggeleng pelan. "Enggak usah" jawab alina duduk di sofa Mengelus perut besarnya. "Satu bulan lagi kita ketemu" ucap alina tidak sabar menanti hari dimana ia menjadi seorang ibu.
Ikbal menghampiri alina duduk di samping alina. "Aku enggak sabar lihat buah cinta kita" ucap ikbal mengelus gemes perut besar alina.
"Hmm" gumam alina.
"Hasil 24 jam hehe" kekeh ikbal mengingat kejadian dulu.
Alina mendengus kasar. "Iya kamu kaya kesetanan aku sampai pingsan berkali-kali untung aku enggak mati" kesal alina mengigat kejadian dulu.
"Hehe. Abisnya kamu nyebelin" kekeh ikbal.
Alina merentangkan kedua tangannya Ikbal yang paham langsung memeluk alina. "Kangen" rengek alina. Semenjak hamil alina sangat manja dengan ikbal, setiap harinya alina ingin dipeluk ikbal seperti sekarang ini.
"Uluh-uluh istirku ini gemesin banget sih" gemes ikbal mencium seluruh wajah alina.
Alina pun membalas ciuman suaminya mencium seluruh wajah ikbal termasuk leher ikbal membuat sang empu mengeluarkan suara yang sangat indah menurutnya.
"Yang banyak" pinta ikbal sambil membuka kancing baju atas alina memperlihatkan dada alina.
"Dokter bilang jangan----"
"Aku enggak akan lebih" bisik ikbal langsung mencium dada alina rakus seperti anak kecil.
Alina yang memang mudah tergoda semenjak hamil langsung mengalungkan tangannya di leher ikbal.
Ikbal melepaskan ciumannya menatap alina. "Mau ikut enggak besok ke acara ulang tahun anak teman aku?" Tanya ikbal kembali mengancing baju alina.
Alina mendengus kasar. "Ck! Tadi goda aku giliran udah tergoda malah udahan" dumel alina.
Ikbal terkekeh kecil. "Nanti aja ya soalnya takut kamu capek" ucap ikbal.
"Hmm" gumam alina cuek.
Ikbal mengelus pipi alina. "Yaudah daripada marah kita jenguk cebong kita sebentar" ajak ikbal daripada istrinya ngamuk.
***
Alina dan ikbal saat ini sedang di mall terbesar di Indonesia mereka akan membeli peralatan untuk calon anak mereka yang sebentar lagi akan lahir.
Ikbal pria itu membeli barang-barang yang sangat mahal, padahal ada yang lebih murah dan kualitasnya rak kalah bagus. Namun ikbal tetap memilih yang mahal dari mulai box bayi, kursi makan bayi, dan pakaian bayi.
Alina melotot sempurna melihat harga belanjaan mereka. "Itu harganya mahal banget" cicit alina.
Ikbal langsung membayar belanjaan mereka menarik alina keluar toko, sedangkan barang-barangnya dibawakan anak buahnya. "Mau beli apa lagi?" Tanya ikbal menatap sekeliling.
"Udah, jangan boros-boros dong" kesal alina.
"Aku mau yang terbaik untuk anak kity sayang, sekali-kali belanja yang mahal" jawab ikbal.
"Tap----"
"Sayang aku mohon jangan paksa aku janji cuman kali ini belanja mahal" potong ikbal dengan wajah yang memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Iqbal
Teen FictionBagaimana rasanya kalian diculik anak bos mafia dijadikan pacarnya? inilah yang dirasakan alina. bukan dijadikan pacar saja alina juga disakiti secara fisik jika membuat iqbal marah besar. langsung baca aja👌