24. Alina cemburu

1.6K 39 0
                                    

Semenjak alina hamil alina sangat sering ketiduran di manapun berada, contohnya di kamar mandi, ruang makan, teras rumah, taman rumah dan masih banyak lagi. Mungkin ini hormon ibu hamil ditambah alina sering berubah-ubah mood kadang manja, kadang marah-marah kadang baik, dan muda tersinggung.

Ikbal yang memang sudah berkonsultasi dengan dokter pribadinya bahkan mood ibu hamil berubah-ubah sebisa mungkin untuk tidak terpancing, emosinya ia kontrol stok kesabarannya ia perbanyak.

Ikbal semakin posesif semenjak alina hamil dari mulai makanan yang tidak boleh pedas, perbanyak makan sayuran dan daging, buah-buahan makanan yang memiliki banyak vitamin. Bukan hanya soal makanan soal pakaian alina juga ia atur, jam tidur alina dan main ponsel. Alina yang memang gampang terpancing ia kadang marah-marah bahkan mengusir ikbal dari kamarnya.

Ikbal menoleh menatap alina yang tidur pulas di pundaknya, padahal mereka sedang mengobrol bersama kedua orangtuanya ikbal. "Eh tidur lagi" kaget ikbal menahan kepala alina yang hendak jatuh.

"Astaga! Baru aja mamah noleh dua detik ke rara dia masih melek eh sekarang tidur" kaget nare.

"Hati-hati ikbal takutnya dia tidur di kamar mandi pas mandi" ucap endra.

Ikbal mengangkat tubuh alina ke pangkuannya menyenderkan kepala alina ke dadanya. "Berkali-kali, tadi pagi aja dia ketiduran di kamar mandi" sahut ikbal.

"Hah? Serius?" Tanya nare tidak menyangka.

Ikbal mengangguk. "Makanya kunci kamar mandi ikbal rusakin supaya kalau alina ketiduran enggak susah buka pintu" jawab ikbal mengelus punggung alina.

"Ini pasti anaknya pemalas" ucap nare.

Ikbal hanya balas tersenyum tipis tidak masalah anaknya pemalas yang penting tidak membantah perintahnya dan menuruti mereka berdua.

"Yasudah kami pulang dulu ingat jangan minum alkohol lagi soalnya kalau kamu minum alkohol dan melakukan hubungan intim sama alina, berbahaya buat janin dikandungan alina kamu mau janin sama alina kenapa-kenapa gara-gara kamu mabuk?" Cerocos nare sedikit menakut-nakuti anaknya.

Ikbal mendengus kasar. "Enggaklah, udah jangan nakut-nakutin gitu kalau mau pulang silahkan" sinis ikbal.

***

Ikbal menatap istrinya yang asyik makan buah mangga yang tadi ia kupas. "Sayang kamu enggak ada ngidam gitu?" Tanga ikbal penasaran.

Alina menggeleng pelan. "Enggak ada tuh" jawab alina.

"Kalau kamu ngidam kamu langsung bilang sama aku biar aku belikan" ucap ikbal mencium singkat bibir alina.

"Hmm" jawab alina.

Hening.

"Sayang" panggil ikbal lagi.

"Apa?" Tanya alina.

"Enggak jadi deh"

"Aneh" sinis alina.

Drett....drett....

Alina menoleh menatap ponsel ikbal yang berdering menatap nama si penelpon. 'Linda' nama si penelpon yang menelpon suaminya malam seperti ini.

Baru saja ikbal hendak mengambil ponselnya yang berdering alina langsung mengambilnya. "Eh" kaget ikbal.

Alina menggeser icon berwarna hijau. "Hallo? Mau apa kamu telpon suami aku malam-malam gini? Mau goda suami aku hah?" Tanya alina ngegas.

Devil IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang