Ikbal pulang dalam keadaan mabuk berat setelah dua hari tidak pulang pria itu masuk kedalam rumah sempoyongan, tidak seperti biasanya seperti ini pakaiannya yang berantakan jalannya yang tidak tentu arah membuat semua orang di sana pergi ketakutan.
Ikbal memberhentikan langkahnya di bawah tangga rumahnya mengatur pening di kepalanya yang semakin menjadi-jadi, ikbal kembali melanjutkan langkahnya sambil berteriak memanggil istrinya.
"Arghhhh! Enggak kuat gue butuh pelepasan" lirih ikbal masuk kedalam kamar menatap alina yang sedang memilih pakaian dan betapa terkejutnya melihat ikbal ada di kamar.
"Eh k-kak udah pulang?" Tanya alina memakai pakaiannya cepat.
Ikbal tidak menjawab ia malah menarik alina ke kasur melempar pakaian yang hendak dipakai alina membuat sang empu kaget sekaligus ketakutan. "Gue enggak sengaja minum cairan perangsang" lirih ikbal langsung mencium bibir alina bruntal.
"K-kak sadar" panik alina takut dan tidak kuat mencium aroma alkohol yang sangat menyengat.
Ikbal melempar asal jas dan pakainya ke bawah dan langsung melakukannya dengan kasar, alina menangis ketakutan melihat ikbal yang seperti kesetanan. Ikbal yang menyadari istrinya takut langsung menatap alina. "Jangan takut gue enggak bakal bunuh lo" bisik ikbal kembali melakukannya.
"Hiks stop kak! Aku tidak suka kakak melakukan ini karena lagi mabuk" isak alina.
Ikbal mencium leher alina rakus Meninggalkan banyak bercak merah di sana, leher yang semulanya putih kini ada banyak sekali hiasan merah disana. Membuat kesan seksi di mata ikbal. Menatap alina yang ternyata sudah pingsan setelah beberapa jam ikbal melakukannya dengan kasar, tapi sialnya obat pemberian teman-teman laknatnya membuat ia tidak bisa berpikiran jernih.
Ikbal masih melakukannya sampai obat itu puas, kalau tidak seperti ini efeknya tidak akan hilang dan malah semakin menjadi-jadi. Ikbal menyembunyikan wajahnya di leher alina. "Sorry" lirih ikbal merubah posisinya menjadi dirinya di atas tubuh alina.
***
Alina terbangun dari pingsannya tubuhnya terasa remuk, ia menatap dirinya yang ada di atas tubuh ikbal berusaha turun namun ikbal menahannya. "Gini sja gue suka" tolak ikbal memeluk erat alina.
"L-lepas a-aku mau mandi" ucap alina berusaha turun.
"Airnya lagi mampet lagi di benerin" sahut ikbal mendorong kepala alina ke dadanya. "Nurut sama gue alina, gue tau lo masih lemes" lanjutnya.
Alina mengangguk walaupun ia tidak suka dengan posisi seperti ini, sangat intim. "Kenapa mabuk?" Tanya alina.
"Gue abis di tipu pria tua bangka terus dia kabur dan gue habisi dia dibantu teman-teman gue, sebagai imbalannya gue traktir mereka minum alkohol sepuas mereka selama 24 jam. Awalnya gue enggak ikut mabuk tapi teman laknat gue malah kasih obat perangsang" jelas ikbal Mengelus punggung alina.
"T-terus?" Tanya alina tubuhnya bergetar ketakutan tapi masih ingin tahu.
Ikbal yang menyadari tubuh istrinya begetar ketakutan memeluk tubuh alina erat. "Setelah gue bunuh pria itu kita mabuk dan gue pulang ke rumah dalam keadaan obat perangsang itu mulai bereaksi karena gue enggak mau Sentuh cewek lain selain lo gue pulang dan terkam lo" jawab ikbal sedikit bingung dengan kata-katanya apakah benar atau salah.
Alina mengangguk paham. "Aku mau mandi dulu k-kak------"
"Diam! Gue masih mau gini" sentak ikbal kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Iqbal
Teen FictionBagaimana rasanya kalian diculik anak bos mafia dijadikan pacarnya? inilah yang dirasakan alina. bukan dijadikan pacar saja alina juga disakiti secara fisik jika membuat iqbal marah besar. langsung baca aja👌