"Cik puan, awak dapat sebuah kiriman." Lisa datang menghampiri aku yang sedang seronok menikmati minum petang seorang diri di taman bunga pada halaman depan rumah agam yang sangat luas ini, mana kala bonda sedang ukur baju untuk pakaian yang akan dia kenakan pada majelis pesta rakyat nanti."Apa dia?" aku tak tahu kiriman apa yang sedang di bawa Lisa, kiriman itu berupa sebuah kotak persegi berwarna emas yang ukurannya sederhana besar. Satahuku aku tiada beli apapun akhir-akhir ini.
Lisa menaruh kotak itu di atas meja. Aku kemudian membukanya.
Kudapati sebuah gaun berwarna kuning. Gaun yang terlihat sangat indah dengan corak yang sederhana namun nampak mewah. Aku mengambil gaun itu kemudian mencuba melekat kannya di badanku.
Ukuran gaun itu sesuai dengan aku, tak lebih dan tak kurang. Labuh hingga hujung kaki, belah lengannya panjang dengan hujung yang lebar. Ciri khas reka bentuk gaun ini sama dengan gaun yang di pakai di negara kekasairan luar, kain yang di guna pastinya mahal, aku boleh tahu ketika memegangnya.
Tapi yang jadi pertanyaan aku sekarang ini, siapa yang bagi aku gaun ini?
Apa mungkin dari Putera Mahkota?
Atau...
Aku melihat secarik kertas yang terletak di bawah gaun tadi. Kuraih kertas itu kemudian kubaca.
This dres will look beautifull on you -KJ
Ini dari Kasyaf jauhar si utusan kacak. Jantungku berdegub tak terkawal saat tahu bahwa gaun ini ialah pemberiannya. Entah mengapa, apakah sebab ketampanannya? Atau perangainya yang kurang ajar? Ataukah sebab dia dari kerajaan barat? Atau sebab dia orang pertama yang menulis surat dengan bahasa asing kepadaku?
Jujur aku tak pernah berfikir sampai sejauh ini. Mengapa dia harus bersusah payah bagi aku gaun ini, sedang yang aku harapkan hanyalah sekedar terlihat datang bersamanya. Memberi gaun pada wanita di kerajan timur bermakna bahwa tanda lelaki suka kan wanita itu. Mustahil dia tak tahu maksud itu meskipun dia hanya utusan dari kerajaan timur. Dan macam mana pula kalau aku salah artikan pemberiannya ini sebagai ungkapan perasaan.
Ah, Kasyaf jauhar awak memang sesuatu...
Tapi bukan ke warna kuning adalah warna berkabung bagi kerajaan barat, ke aku salah informasi? Ah apa-apalah, yang pastinya di kerajaan timur menganggap warna kuning seperti warna biasa pada umumnya.
"Tolong simpan gaun ini dalam bilik. Dan bawakan saya pena dan secarik kertas." Pintaku pada Lisa sambil menutup kembali kotak berisi gaun itu.
Aku nak balas surat dari Kasyaf jauhar si utusan kacak!
*******
Hari yang di tunggu-tunggu telah pun datang. Aku tengah berdiri bersama Lisa sambil menilik dua jenis pakaian yang terletak kemas di atas katil, salah satunya ialah gaun berwarna kuning pemberian Kasyaf dan satunya lagi berwarna biru gelap yang telah di siapkan bonda.
YOU ARE READING
LOVE AND REVENGE
Historical FictionArum menolak untuk di jodohkan dengan Putera Mahkota. Maka dari itu dia terpaksa buat skandal dengan pura-pura bercinta dengan lelaki lain. Lelaki itu adalah utusan dari kerajaan barat. Lelaki yang kacak, pelik, berani dan terkadang kurang ajar. Di...