Kasyaf pov

33 7 2
                                    




BAB 6
(Kasyaf pov)

Kerajaan barat sedang hangat dengan berita putusnya pertunangan antar dua keluarga bangsawan tersohor, yaitu Kasyaf Jauhar dari keluarga Adiwira dan Wan soraya dari keluarga Melur.

Keluarga melur dan Keluarga Adiwira iyalah dua di antara sepuluh keluarga berpengaruh di kerajaan barat.

Putus tunang di kerajaan barat di anggap sebagai aib, suatu peristiwa yang akan jatuh kan maruah keluarga. Ini kan pula bila terjadi di kalangan golongan bangsawan.

Sebab alasan yang tak boleh di terima dek akal, membuat nenda Dahlia Adiwira tak senang duduk.

"Kasyaf, kamu harus pergi kediaman melur sekarang, bincang kan masalah pertunangan kamu baik-baik!" Ujar nenda Dahlia, meminta cucunya itu pujuk Wan soraya, supaya pertunangan mereka kembali di teruskan.

Kasyaf dan Wan soraya telah pun di jodohkan sejak keduanya berumur delapan belas tahun, kini dah tiba masanya untuk mereka bersatu dalam perkawinan, tapi tak sangka pula hal ini terjadi dengan begitu tiba-tiba.

"Tak ada yang perlu di bincang kan lagi Nenda, penyatuan kami telah berakhir."

"Tapi ini tak dapat di terima! Maruah keluarga kita teralar di sebab kan itu. Kamu kena pertahankan nama keluarga kita dengan cara apapun." Geram nenda Dahlia, tak terima bila cucunya di kata tak elok. Peristiwa seperti ini tak pernah terjadi kepada keluarga adiwira.

Dia mengutuk tindakan keluarga melur yang tiba-tiba putuskan pertunangan secara sepihak tanpa perundingan dengan keluarga Adiwira lebih dulu. Alasan putusnya pula sangat tak masuk akal! Mereka dengan berani mengabarkan alasan mereka putus kan tunang secara sepihak ialah karena Kasyaf jauhar adiwira tak lagi memenuhi syarat untuk menjadi menantu keluarga Melur! Masalahnya tak penuhi syarat dalam segi apa? Sedang saat ini keluarga Adiwira ialah yang terkuat di kerajaan barat.

"Buatlah apa sekalipun! Kembalikan maruah keluarga Adiwira yang sudah dicemar." Ujar nenda, sakit kepala memikirkan hal itu.

"Usah risau Nenda..." Kasyaf melayangkan pandanganya ke luar tingkap, dari sana boleh terlihat jalan bandar wilayah kerajaan barat yang di penuhi manusia ramai.

Sebenarnya Kasyaf sama sekali tidak terkesan dengan hal itu. Sejak awal dia sememangnya tak ada perasaan dengan Wan soraya, mereka bertunang hanya di sebabkan politik dan hasil perbincangan dari kedua belah keluarga mereka.

"Tak boleh tak risau. Sekarang kamu dah dua puluh tujuh tahun. Lelaki seumur kamu sekarang dah berkawin dan dapat anak. Sedang kamu baru putus tunang!"

Kasyaf hanya tersenyum mendengar kerisauan nendanya. Selepas kedua orang tuanya meninggal, hanya nenda satu-satunya keluarga.

"Kasyaf! Hanya kamu keturunan Adiwira yang tersisa! Keluarga ini perlukan penerus!"

Orang tua Kasyaf meninggal semasa kemalangan saat Kasyaf berumur tujuh belas tahun. Sebab kan itu, siap tak siap Kasyaf terpaksa kena jalankan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, dialah yang memegang kendali penuh atas keluarga Adiwira selama ini.

Dulu tak ada orang yang percaya bahwa di bawah kepemimpinannya keluarga Adiwira akan semakin kuat seperti saat ini. Di sebab kan dia yang termuda, sembilan keluarga besar lain sentiasa pandang dia sebelah mata, malah tak sedikit yang mengira keluarga Adiwira akan hancur di tangan Kasyaf.

Sedih rasa hati nenda Dahlia teringat kan anak dan menantunya yang telah meninggal. Tak kuasa menahan kesedihan kehilangan anak satu-satunya. Dalam sejarah keluarga Adiwira, seluruh keturunannya sebelum-sebelum ini sangat sukar nak dapat anak, ayah Kasyaf ialah satu-satunya anak yang berjaya bertahan dalam kandungan selepas tiga kali alami kegguguran. Begitu pula dengan ibu Kasyaf. Kasyaf lahir selepas ibunya mengalami dua kali keguguran. Nak heran, tapi mungkin sudah itu takdirnya, setiap keluarga besar ada kelemahan yang mereka tutup rapat-rapat.

"Baik Nenda." Kasyaf mengiyakan ucapan nendanya. Tak mahu nenda Dahlia risau berpanjangan. Selama ini Kasyaf tak pernah terfikir mengenai pendamping hidupnya, sedang Wan soraya yang telah sekian lama menjadi tunangnya itu pun tak pernah di perhatikannya, ini kan pula nak mencari pandamping baru.

Tapi, dia kena juga menikah tahun ini. Sebab nenda ada benarnya, dia tak akan tahu apa yang akan jadi di kemudian hari, saat ini meskipun dia merupakan keluarga bangsawan yang terkuat di kerajaan barat, posisi dia amat mengkhawatirkan. Tanpa adanya seorang bakal penerus, mudah sahaja nak hancur kan keluarga Adiwira.

Kemudian terdengar ketukan pintu dari luar bilik kerja Kasyaf.

"Baiklah, kamu buatlah dulu kerja kamu. Ingat! Jangan lupa cari pasangan sebelum nenda yang akan cari untuk kamu." Ujar nenda Dahlia, dia sudah cukup berlembut dengan biarkan Kasyaf cari sendiri pasangan yang ia nak kan, selama ini belum pernah ada dari keluarga Adiwira yang memilih sendiri pasangan hidupnya. Tapi kali ini nenda mahu buat pengecualian untuk cucunda tersayangnya itu, dia berharap Kasyaf akan jumpa seseorang wanita yang dapat getar kan hatinya, seorang pasangan yang mampu meruntuh kan kedegilan cucunya itu, seorang pendamping yang dapat mengisi kekosongan hati Kasyaf.

Kasyaf kemudian menghantar nenda keluar dari bilik kerjanya hingga depan pintu. Pintu kemudian di kuak luas-luas, lalu nenda berjalan melangkah keluar.

LOVE AND REVENGEWhere stories live. Discover now