"Tadi siapa?"
"Denger, lo itu cuma milik gue, paham?"
Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan. Siapa sangka cowok berandal yang dikenal cuek dan kejam ini jatuh hati pada pesona seorang cewek yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu manis, tapi dingin."
- Anya Levionna -
• • •
[Bagian 20]
****
Wajah Anya tampak segar hari ini, gadis itu bersenandung kecil ketika melangkah menuju gedung SAINS. Akhirnya setelah 3 hari mendekam di rumah sakit dia bisa sekolah lagi. Sebenarnya, Reagan bersikeras agar dia beristirahat beberapa hari di rumah. Tapi Anya menolak dengan alasan lukanya sudah mulai kering, meskipun cowok itu memberi syarat untuk berangkat bersama.
Anehnya Kherio membiarkan Anya berangkat bersama Reagan. Sekarang dirinya yang heran kenapa mereka terlihat cukup akrab.
Anya bergidik ngeri saat memikirkan seberapa banyak pelajaran yang sudah dia tinggalkan? Dia juga tidak ikut les saat berada di rumah sakit. Reagan bahkan tak membiarkan Anya menyentuh alat tulis sedikitpun.
Sementara Reagan berjalan di belakang gadis itu untuk memastikannya tetap aman. Cowok itu tersenyum tipis, senang melihat gadisnya terlihat ceria, padahal insiden kemarin mungkin bisa saja membuatnya murung. Kemudian Reagan melirik sinis pada beberapa cowok dengan tak sopan memperhatikan Anya.
Apakah mereka sudah bosan memiliki mata?
Namun nyatanya sepasang remaja itulah yang menjadi pusat perhatian. Desas-desus kejadian pesta kostum menimbulkan banyaknya rasa penasaran pada cewek yang gadang-gadang telah mencuri hati Mostwanted sekaligus kapten basket yang hot dan populer itu. Bahkan mereka sangat penasaran sepanas apa hubungan keduanya. Mungkin para fans Reagan telah patah hati, namun mereka ikut senang jika Reagan akhirnya memilih seseorang yang tepat---Setidaknya bukan cewek iblis seperti Mona yang mendapatkan hati pria pujaan mereka.
Mendengar suara disekitarnya membuat Anya berjalan sedikit menunduk, memperhatikan seankers putih yang membalut kakinya. Yah, tentu saja ini karena dia sedang berjalan di dekat cowok populer yang menjadi pujaan hati para kaum hawa. Atau mungkin mereka diam-diam membicarakan dan memendam benci padanya seperti Mona dan mengira Anya telah menggoda Reagan, tapi dia tidak peduli lagi.
Salahkan saja lelaki yang kalian dambakan ini.
Sialnya, lelaki ini memang sangat tampan.
Ting... tung....
"EKHMM ... PENGUMUMAN PENGUMUMAN... BAGI SELURUH SISWA SISWI SMA 2 GARUDA, BERKUMPUL DI LAPANGAN BASKET INDOOR SEKARANG JUGA."
"SEKALI LAGI, KUMPUL DI LAPANGAN BASKET INDOOR SEKARANG JUGA."
Aktivitas semua orang terhenti, dan Anya baru menyadari Reagan sudah menariknya lebih dulu menuju lapangan tersebut, bahkan sebelum pengumuman itu selesai. Tapi rasanya suara penyiar di ruang siaran kali ini tak seperti biasanya, ini terdengar berbeda dan tergesa-gesa.
